ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DIGITAL TOURISM SEBAGAI PROMOSI PARIWISATA DI DESA WISATA KEMBANG KUNING LOMBOK TIMUR
Abstract
Sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara dan daerah. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan daya tarik wisata agar eksistensi nya tetap terjaga. Salah satu fokus program dari pemerintah Nusa Tenggara Barat adalah desa wisata. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Surat Keputusan Gubernur NTB tahun 2019 telah menetapkan 99 desa wisata yang tersebar di 10 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi NTB. Pengembangan 99 desa wisata tersebut ditargetkan menjadi fokus pengembangan pariwisata untuk lima tahun ke depan. Desa Wisata Kembang Kuning memiliki potensi keindahan alam berupa panorama sawah dan air terjun. Keunikan Desa Wisata Kembang Kuning ini juga dilengkapi dengan atraksi kesenian Kelentang Nunggal, Rebana dan Musik Bambu. Memanfaatkan teknologi informasi sebagai media promosi melalui pariwisata digital dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Kembang Kuning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisis perkembangan pariwisata digital di Desa Wisata Kembang Kuning sebagai salah satu cara untuk mengembangkan pariwisata di Desa Wisata Kembang Kuning. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis SWOT dengan melihat faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan tantangan) yang terlibat dalam pengembangan pariwisata digital di Desa Wisata Kembang Kuning. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah atau pihak terkait dalam menentukan arah pengembangan pariwisata dalam pariwisata digital.
References
[2] Antara, M., 2015. Pengelolaan Pariwisata Berbasis Potensi Lokal. Denpasar: Pustaka Larasan.
[3] Attar, M., Hakim, L. & Yanuwiadi, B., 2013. Analisis Potensi dan Arahan Strategi Kebijakan
[4] Ismayanti, 2013. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo.
[5] Itamar, H., 2016. Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja, Makassar: Universitas Hasanuddin.
[6] Kementerian Pariwisata, 2019. Buku Pedoman Desa Wisata. Jakarta
[7] Rani, D. P. M., 2014. Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang). Jurnal Politik Muda, Vol. 3 No. 3, Agustus-Desember, pp. 412-421.
[8] Saputra, R., 2016. Strategi Pengembangan Wisata di Kawasan Gunung Andong Magelang, Semarang: Universitas Diponegoro.
[9] Sukmadewi, N. P. R., 2018. Strategi Pengembangan Desa Wisata Suranadi di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat, Denpasar: Universitas Udayana.
[10] Sunaryo, B., 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.. Jakarta: Gava Media
[11] Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor: 050.13-366 Tahun 2019 Tentang Penetapan 99 Desa Wisata di Provinsi NTB Tahun 2019-2023.
[12] Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor: 900-263 Tahun 2019 Tentang Pemberian Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi NTB Kepada Pemerintah Desa untuk Pelaksanaan Pengembangan Bumdes dan Pengembangan Desa Wisata Tahun Anggaran 2019
[13] Suwena, I.K. & Widyatmaja, I.G.N., 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Udayana University Press
[14] Timothy, 1999. “Participatory Planning : a view of Tourism in Indonesia”. Annals of Tourism Research Journal, Volume Vol. 26 No.2, pp. 27-40.
[15] Tjiptono, F., 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
[16] Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
[17] Unga, K. L. O., 2011. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Banda, Makassar: Universitas Hasanuddin.
[18] Yoeti, A. O., 1985. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
