PERAN POS BANTUAN HUKUM ADVOKAT INDONESIA PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN DAN FIQH SIYASAH
Abstract
Conflict resolution in the context of society and the state is carried out by an institution known as the judiciary. This institution has the authority to carry out examinations, assessments, and provide decisions regarding conflicts that are resolved through the judicial process. This authority is known as judicial power, which in practice is carried out by judges whose job is to try and decide cases or problems that arise in society. Essentially, the task of the judge is a noble task. The purpose of this research is to find out the role of the Indonesian Legal Aid Post in providing legal aid from the perspective of the Judicial Power Act number 48 of 2009 and to find out the Fiqh Siyasah review of the role of the Indonesian Legal Aid Post in providing legal aid. The author uses a type of library research (library research). The data source that the author uses is the primary data source, namely a copy of the Judicial Powers Act Number 48 of 2009 concerning Judicial Power, the book Contextualization of Islamic Political Doctrine in Fiqh Siyasa, and the book Imam Al-Mawardi's Translation of Administrative Law and Leadership in Islamic Measures written by Imam al-Mawardi, and secondary data sources, namely, books, theses, theses, journals, documents, laws and regulations, and so on. Article 8 of Law Number48 of 2009 authorizes Posbakum to organize mediation and arbitration. This can help communities resolve disputes amicably and out of court. Thus, in the perspective of Law Number 48 of 2009 concerning Judicial Power, the role of Posbakum is to provide access to legal aid that is fair, equitable and affordable for all levels of society, as well as assisting people in understanding and navigating the various legal problems they face. It also contributes to the overall goals of the justice system in Medina and Indonesia in general. In the context of siyasa fiqh, the role of Posbakum can be understood as part of the government's efforts to provide access to justice for underprivileged citizens. This is in accordance with the principles of social justice in Islamic law. In the context of Islamic law, the role of Posbakum can be assessed based on Islamic principles and values related to justice, social welfare, and granting individual rights. Following are some aspects of Posbakum's role in reviewing Islamic law.
References
[2] al-Haqq, A. (2002). al-Muharrir al-Waji Athiyyah. Beirut: Dar Ibn Hazm.
[3] Al-Qaradhawi, Y. (2019). Pengantar Politik Islam (Terj: Fu'ad Syaifuddin Nur). Jakarta: Pustaka al Kautsar.
[4] Amalia, M. L. (2019). Tinjauan Fiqih Siyasah Terhadap Peran Advokat Dalam Memberikan Bantuan Hukum Kepada Masyarakat. Skripsi, hal. 4.
[5] Areskha, I. (2017). Mewujudkan Keadilan Konstitusional Bagi Fakir Miskin (Bantuan Hukum Perspektif Hukum Islam). Skripsi, hal. 17.
[6] Arikanto, S. (2019). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[7] Asikin, Z. (2011). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[8] Aziz, S. (2016). Posisi Lembaga Peradilan Dalam Sistem Pengembangan Hukum Islam. Skripsi.
[9] Busthami, D. (2017). Kekuasaan Kehakiman dalam Perspektif Negara Hukum di Indonesia. Jurnal Masalah-Masalah Hukum.
[10] DepagRI. (2019). al-Qur'an dan Terjemah. Solo: Tiga Serangkai.
[11] Dependikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
[12] Firman, N. (2018). eran Advokat Dalam Memberikan Pelayanan Hukum Secara Cuma-Cuma Terhadap Masyarakat Yang Tidak Mampu Di Kota Makassar. Skripsi, hal. 11.
[13] Gurusi, L. (2016). Analisis Hukum Pelaksanaan Peran Advokat Dalam Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma. Jurnal Hukum Volkgeist (Mimbar Pendidikan Hukum Nasional), hal. 39-40.
[14] Huda, M. H. (2023). Peran Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Oleh Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Di Pengadilan Agama Bantul. EL - FAQIH.
[15] Imbron, A. (2022). Tinjauan Siyasah Qadha'iyyah Perspektif Imam Al-Mawardi Terhadap Peran Dan Fungsi Lembaga Pengadilan Agama Jember Dalam Mengadili Sengketa Waris Pada Tahun 2020-2021 . Skripsi, hal. 67.
[16] Katsir, I. b. (2000). Tafsir al-Qur'an al-'Adzim. Beirut: Dar Ibn Hazm.
[17] M. Arie Wahyudi, S. K. (2022). Pemberian Bantuan Hukum Oleh Lembaga Bantuan Hukum Medan Terhadap Masyarakat Kurang Mampu di Kota Medan. Locus Jurnal of Academic Literature Review, hal. 285.
[18] Manan. (2007). Etika Hukum dalam Penyelenggaraan Peradilan: Suatu Kajian dalam SIstem Peradilan Islam. Jakarta: Prenada Media Group.
[19] Manan, A. (2018). Perbandingan Politik Hukum Islam dan Barat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[20] Meleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[21] Mustika, Z. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Bogor Indonesia.
[22] Nasrin, L. O. (2022). Peranan Lembaga Bantuan Hukum dalam Memberikan Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Tidak Mampu Ditinjau dari Putusan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2014. Jurnal Ilmu Hukum Kanturuna Wolio, hal. 188.
[23] Ningrum. (2017, Oktober). Pengaruh Menggunakan Metode Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap MAN 1 Metro tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, Vol. 5, hal. 145-151.
[24] Oktavianan, S. (2018). Peran Konselor Dalam Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA di Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Pamardi Putra Yayasan Sinar Jati Kemiling Bandar Lampung. Skripsi, hal. 1-2.
[25] Posbakumadin. (2023, Agustus 22). Posbakumadin. Retrieved from Posbakumadin.com: https://posbakumadin.com/
[26] Pulungan, J. S. (1994). Fiqh SIyasah: Ajaran, sejarah dan Pemikiran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[27] Rahardjo, S. (2000). Ilmu Hukum Cet. V. Bandung: Citra Aditya Bakti.
[28] Rahardjo, S. (2006). Membedah Hukum Progresif. Jakarta: Kompas.
[29] Rohmah, S. d. (2022). Peran Pos Bantuan Hukum (POSBAKUM) Kota Tangerang Dalam Memberikan Bantuan Hukum. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 563.
[30] Rumadan, I. (2017). Peran Lembaga Peradilan Sebagai Institusi Penegak Hukum dalam Menegakkan Keadilan Bagi Terwujudnya Perdamaian. Jurnal Rechts Viding, Hal. 70.
[31] Rusdin. (2018). Studi Komparatif Kekuasaan Kehakiman Dalam Perspektif Hukum Tata Negara Indonesia dan Hukum Tata Negara Islam. Skripsi.
[32] Sah, A. Y. (2016). Peranan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHM) Terhadap Pencari Keadlian Yang Tidak Mampu. Skripsi, hal. 11.
[33] Saputra, R. (2017). Peran Konselor Sebaya Dalam Membantu Memecahkan Persoalan Pribadi Siswa (Studi di SMAN 2 Lampung Barat). Skripsi, hal. 1-2.
[34] Sarjono. (2008). Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam.
[35] Setiawan, A. (2021). Peran Posbakum Terhadap Pemberian Bantuan Hukum Masyarakat Miskin dalam Perspektif Hukum Islam. Skripsi, hal. 1.
[36] Shari, M. (2022). Peranan Lembaga Bantuan Hukum Dalam Memberikan Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Tidak Mampu di kota Bengkulu Pasca Keluarnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum. Tesis, hal. 91.
[37] Soekanto. (2006). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[38] Soekanto, S. (1983). Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosial Yuridis. Jakarta: Ghalia.
[39] Soekanto, S. (1984). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.
[40] Sudirman, A. (2020). Analisis Siyasah Qadhaiyyah Terhadap Peran dan Fungsi Lembaga Pengadilan Tata Usaha Negara dalam Mengadili Sengketa Pemilu. Skripsi.
[41] Sugiono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
[42] Suhanadji. (2004). Modernisasi dan Globalisasi: Studi Pembangunan dalam Perspektif Global. Bandung: Insan Cendekia.
[43] Sutisna, B. A. (2018). Metode Penelitian Pengantar Prof. Dr. Tajul Arifi, M.A. Bandung: CV. Pustaka Setia.
[44] Sutrisni, K. N. (2015). Tanggung Jawab Negara dan Peranan Advokat Dalam Pemberian Bantuan Hukum Terhadap Masyarakat Tidak Mampu. Jurnal Advokasi, hal. 161-162.
[45] Taufani, S. d. (2020). Metodologi Penelitian Hukum (Filsafat, Teori, dan Praktik. Depok: PT. Raja Grafindo.
[46] Waro, K. (2022). Hak Imunitas Advokat Ditetapkan Tersangka Perspektif Siyasah Qadhaiyyah. Skripsi, hal. 1-2.
[47] Winardi. (1999). Pengantar Manajemen Pemasaran. Bandung: Citra Aditya Bakti.
[48] Winarta, F. H. (2011). Bantuan Hukum di Indonesia, Hak untuk Didampingi Penasehat Hukum bagi semua warga Negara. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[49] Yunanto. (2019). Menejermahkan Keadilan dalam Putusan Hakim. Jurnal Hukum Progresif, hal. 192.
[50] Yustika. (n.d.). Telaah Perspektif Konstruktif Dalam Implementasi Nilai-Nilai Pancasila. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 3, hal. 206-221.
