Melihat Persepsi Mahasiswa Organisatoris Terhadap Kritik Korupsi Dalam Resensi Komik Kode Etik: Pemalsuan Proposal

  • Neng Rida Ramadhani Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
  • Chairun Nissa Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
  • Alpacino Burangrang Universitas Muhammadiyah Bogor Raya
Keywords: Komik, Kode Etik, Pemalsuan Proposal

Abstract

            Biasakan Yang Benar, Jangan Benarkan Yang Biasa merupakan slogan yang menginspirasi Tim Avenger untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya berperilaku jujur di lingkungan akademik. Pentingnya bertindak sesuai dengan norma dan prinsip-prinsip yang benar, terlepas dari tekanan atau kebiasaan seseorang khususnya mahasiswa yang menyandang status seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan menjadi calon intelektual. Namun perilaku - perilaku korup nyatanya juga terjadi di kalangan mahasiswa khususnya pada organisasi mahasiswa. Misalnya saat proses penyusunan juga pelaporan ajang tersebut sering menjadi momentum mahasiswa melakukan tindak korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa yang aktif di lingkup organisasi terhadap kritik korupsi dan diharapkan menjadi tolak ukur para organisatoris dalam betindak dan berperilaku sesuai dengan peraturan kampus dan mampu mengedukasi bagaimana dampak dari penyelewengan kode etik terhadap mahasiswa untuk menghindari kecurangan yang akan merugikan kampus, organisasi dan diri sendiri. Peneliti memberikan solusi melalui pengembangan komik kode etik antikorupsi sebagai media penyampaian informasi untuk menjadi salah satu pendorong kesadaran kepada mahasiswa terhadap penyimpangan dan manipulasi yang melanggar hukum dan dilakukan dengan sengaja.  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan angket, wawancara, dan FGD, resensi komik kode etik ini memberikan dampak yang signifikan terhadap persepsi mahasiswa organisatoris akan perilaku koruptif dalam ruang lingkup kampus. Kata Kunci : Komik, Kode Etik, Pemalsuan Proposal.

References

[1] Falah, F. 2012. Perilaku Korup di Mata Mahasiswa. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islami. Diunduh dari https://publikasiilmiah.ums. ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/176.
[2] Gafur Harun. 2015. Mahasiswa & Dinamika Dunia Kampus. Rasibook: Book.google.com.
[3] Heyneman, Stephen P. 2013. Higher Education Institutions: Why They Matter and Why Corruption Puts Them at Risk. In Global Corruption Report: Education, Transparency International, edited by Gareth Sweeney, Krina Despota, and Samira Lindner, 101–108. Abingdon: Earthscan by Routledge.
[4] Mustika, K. (2018, September 27). Hasil Survei, Anak Muda Lebih Permisif terhadap Korupsi. Harian Jogja. Diunduh dari http://m.haarianjogja.com/jogjapolitan/read/2018/09/27/942335/hasilsurvei-anak-muda-lebih-permisif-terhadap-korupsi.html.
[5] Moleong,Lexy, J. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[6] Nasution, A. Efendi dan Muhammad Wahyu Hidayah. 2019. E-KOMPEN (ELEKTRONIK-KOMIK PENDEK) Sebagai Solusi Cerdas dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Indonesia di Era Digital. Jurnal Iqra Vol 13 (1). Doi: http://dx.doi.org/10.30829/iqra.v13i1.4365
[7] Pramaisvara H, Nugrahesthy A, Hapsari S (2021). Mengeksplorasi Bentuk Kecurangan Dalam Pengelolaan Dana Kemahasiswaan. Bongaya Journal for Research in Accounting 4(2), Hal 1-12, Homepage: https://ojs.stiem-bongaya.ac.id/index.php/BJRA
[8] Rokhmah, S.N., Putri, J.T., Utomo, A.P. 2018. Pengaruh Role Model dan Religiusitas Terhadap Perilaku Antikorupsi pada Mahasiswa Organisatoris di Jawa Timur. PSIKOISLAMIKA: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam (JPPI), 15(2), 26-33. doi.org/10.18860/psi.v15i2. 6741
[9] Rohmenurmeta, F. Ma’rufah dan Candra Dewi. 2019. Pengembangan Komik Digital Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai Karakter Religi untuk Pembelajaran Tematik pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal MUADDIB Vol 9 (2): Doi: http://dx.doi.org/10.24269/muaddib.v1i2.1213
[10] Ruslan, M. (2017). Politik Antikorupsi di Indonesia: Gradualitas dan Ambiguitas. Jakarta: Pustaka LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial).
[11] Sihombing, S. O. (2018). Youth perceptions toward corruption and integrity: Indonesian context. Kasetsart Journal of Social Sciences, 39(2), 299-304. doi.org/10.1016/j.kjss.2018.03.004
[12] Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Cognitive Psychology (8th ed.). Unites States of America: Pearson Education, Inc.
[13] Sweeney, Gareth, Krina Despota, and Samira Lindner. 2013. Global Corruption Report: Education. Transparency International, Abingdon: Earthscan by Routledge.
[14] Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV. Andi.
Published
2023-12-16
How to Cite
Ramadhani, N., Nissa, C. and Burangrang, A. (2023) “Melihat Persepsi Mahasiswa Organisatoris Terhadap Kritik Korupsi Dalam Resensi Komik Kode Etik: Pemalsuan Proposal”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 12(2), pp. 489-496. doi: 10.47492/jih.v12i2.2933.
Section
Articles