IDENTIFIKASI EVENT BUDAYA SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA MEAT – SUMATERA UTARA
Keywords:
Tourist; Attractios, Festival Event, Tourist Villages
Abstract
This research is to find out opportunities for tourist attractions and develop tourism villages through cultural events in Meat Tourism Village. This research uses qualitative methods with a Grounded Theory approach. Data collection is done through observation techniques or field surveys, interviews, documentation. The research results obtained are that Meat village has a tourist attraction, divided into 3 namely natural, cultural, and special interest tourist attractions such as tourism events. This research is expected to contribute to the development of tourism research in tourist villages in the development of tourist attractions based on festival events
References
[1] Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Intervensi Komunitas: Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
[2] Corbin, J & Strauss, A. L. (2003). A grounded theory research. in fielding, N (2003) (ed.) Interviewing (Volume 4). London: Sage.
[3] Falassi, A. (2009). Yang Berarti Kegembiraan Rakyat Dan. 1987, 1–16.
[4] Guba and Lincoln, (2000), Qualitative Research, Sage Book, London.
[5] Hadiwijoyo, Suryo Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Graha Ilmu, Yogyakarta
[6] Hendrawati, H. (2018). Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. In De La Macca (Vol. 5, Issue 1).
[7] Herdiyanti, M. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Desa Wisata Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta.
[8] Heru Prasetia, dede pramazoya. (2020). Berkunjung Kerumah Sendiri Begawai Nusantara. In Gastronomía ecuatoriana y turismo local. (Vol. 1, Issue 69). Hikmat, Harry, 2010. Strategi Pemberdayaan masyarakat, Humaniora Utama Press. Bandung
[9] Muallisin, Isnaini. 2007. Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta Edisi No.2, Desember 2007
[10] Neno Rizkiato dan Topowijijono. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata bangun, kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Adminitrasi Bisnis, 58(2), 20–26. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2402
[11] Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Sekretariat Negara. Jakarta.
[12] Sastrayuda, G. S. (2010). Berbasis Pariwisata (Community Based Tourism). 1–17.
[13] Sulistyani, A. T., & Wulandari, Y. (2017). Proses Pemberdayaan Masyarakat Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Dalam Pembentukan Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 2(2), 146. https://doi.org/10.22146/jpkm.27024
[14] Toba, B. P. S. K. Kecamatan Tampahan Dalam Angka 2019.
[15] T.O. Ihromi (editor). 1998, Pokok-pokok Antropologi Budaya Published June 1990 by PT Gramedia.
[16] Wahyuni, D. (2018). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. In Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial (Vol. 9, Issue 1, pp. 85–102). http://jurnal.dpr.go.id
[2] Corbin, J & Strauss, A. L. (2003). A grounded theory research. in fielding, N (2003) (ed.) Interviewing (Volume 4). London: Sage.
[3] Falassi, A. (2009). Yang Berarti Kegembiraan Rakyat Dan. 1987, 1–16.
[4] Guba and Lincoln, (2000), Qualitative Research, Sage Book, London.
[5] Hadiwijoyo, Suryo Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Graha Ilmu, Yogyakarta
[6] Hendrawati, H. (2018). Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. In De La Macca (Vol. 5, Issue 1).
[7] Herdiyanti, M. (2012). Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Desa Wisata Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta.
[8] Heru Prasetia, dede pramazoya. (2020). Berkunjung Kerumah Sendiri Begawai Nusantara. In Gastronomía ecuatoriana y turismo local. (Vol. 1, Issue 69). Hikmat, Harry, 2010. Strategi Pemberdayaan masyarakat, Humaniora Utama Press. Bandung
[9] Muallisin, Isnaini. 2007. Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta Edisi No.2, Desember 2007
[10] Neno Rizkiato dan Topowijijono. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan (Studi Pada Desa Wisata bangun, kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek). Jurnal Adminitrasi Bisnis, 58(2), 20–26. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/2402
[11] Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Sekretariat Negara. Jakarta.
[12] Sastrayuda, G. S. (2010). Berbasis Pariwisata (Community Based Tourism). 1–17.
[13] Sulistyani, A. T., & Wulandari, Y. (2017). Proses Pemberdayaan Masyarakat Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul Dalam Pembentukan Kelompok Pengelola Sampah Mandiri (KPSM). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 2(2), 146. https://doi.org/10.22146/jpkm.27024
[14] Toba, B. P. S. K. Kecamatan Tampahan Dalam Angka 2019.
[15] T.O. Ihromi (editor). 1998, Pokok-pokok Antropologi Budaya Published June 1990 by PT Gramedia.
[16] Wahyuni, D. (2018). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. In Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial (Vol. 9, Issue 1, pp. 85–102). http://jurnal.dpr.go.id
Published
2023-06-30
How to Cite
Andriani, N., Hadi, A. and Marjuka, Y. (2023) “IDENTIFIKASI EVENT BUDAYA SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI DESA MEAT – SUMATERA UTARA”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 12(1), pp. 291-300. doi: 10.47492/jih.v12i1.2695.
Issue
Section
Articles
