MELAWAN STIGMA INFERIORITAS DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

  • Firawati Firawati Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Ade Yolanda Universitas Hasanuddin, Indonesia
  • Prasuri Kuswarini Universitas Hasanuddin, Indonesia
Keywords: Perempuan, Inferioritas, Wacana, Bahasa, Perlawanan.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan inferioritas perempuan dan menginterpretasikan penggunaan wacana bahasa perempuan dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif dengan metode analisis wacana kritis. pengumpulan data dilakukan berdasarkan analisis model Fairclough dengan membagi analisis wacana dalam tiga dimensi, teks, praktik wacana, dan praktiksosialkultural. Dalam hal ini metode yang dikembangkan termasuk deskripsi linguistik teks dari segi kebahasaannya, interprestasi hubungan antara proses yang melebar luas dalam produksi dan konsumsi teksnya serta eksplanasi hubungan antara proses diskursif dan proses sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kosakata dan kalimat yang menunjukkan adanya inferioritas yang dialami perempuan dalam novel Gadis Pantai, yakni cuma perempuan, bayimu, orang kebanyakan, istri sebilah keris, istri percobaan, dan orang kampung. Selanjutnya, wacana bahasa perlawanan perempuan dalam novel Gadis Pantai menggunakan sarkasme sehingga banyak mengandung nama-nama binatang dalam bahasa perlawanannya, hal ini dilakukan untuk menunjukkan ekspresi kekecewaannya terhadap suaminya-bendoro atas yang menimpanya.

References

[1] Adawiyah Robiatul. 2020. Melawan stigma inferoritas perempuan dalam novel Dibalik Kerling Saatirah karya Ninik.M.Kuntanto: Kajian Feminis. Litera. 19(3). 35662-96890-1-PB (3).pdf
[2] Adler Alfred. 2012. Psikologi Individual. Jurnal Pendidikan. http;//file.upi.edu.Jurnal_pendidikan_luar_biasa2012.13
[3] Allan. 2011. When Woman Cry. Jakarta: Gramedia
[4] Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian.Malang: Univ Malang Press
[5] Arista Auliya.2017. kekerasan verbal berbasis gender dalam novel nayla karya Djenar Maesa Ayu. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. 3(2). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara/article/view/5131
[6] Asfar Dedi. 2015. Jangan main-main dengan kelaminmu: antara wacana seksualitas dan feminisme. Mabasan Journal. 9(1). https://mabasan.kemdikbud.go.id/index.php/MABASAN/article/view/153/123
[7] Ayu Djenar Mahesa. 2007. Jangan Main-Main dengan Kelaminmu. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
[8] Chaplin, J. P., & Psikologi, K. L. (2004). cet. ke-9, Penerjemah: Dr. Kartini Kartono, Jakarta: Rajawali Pers.
[9] Charles E,. Bressler. 2007. Literary Criticism: An Intruduction to Theory and Practice. New York: Pearson Education
[10] Chomsky, Naom. 2000. Cakrawala Baru Kajian Bahasa dan Pikiran: Terjemahan Freddy Kirana. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
[11] Chudori Leila. 2009. Nadira. Jakarta: KPG(Kepustakaan Populer Gramedia)
[12] Fitri. 2017. Perempuan dan Perilaku Kriminalitas: Studi Kritis Peran Stigma Sosial Pada Kasus Residivis Perempuan. kafa’ah Journal. 155-570-1-PB.pdf
Published
2023-06-06
How to Cite
Firawati, F., Yolanda, A. and Kuswarini, P. (2023) “MELAWAN STIGMA INFERIORITAS DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 12(1), pp. 47-60. doi: 10.47492/jih.v12i1.2632.
Section
Articles