KAJIAN PENGELOLAAN EKOWISATA GUNUNG PUNTANG UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANDUNG

  • Nenden Yayu Destiana Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Enok Maryani Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Rini Andari Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
Keywords: Pengelolaan, Ekowisata, Wisata Alam, SWOT, Gunung Puntang.

Abstract

Kawasan Gunung Puntang merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Objek wisata Gunung Puntang berada di kawasan Gunung Malabar dengan ketinggian sekitar 1.300 m diatas laut dengan suhu berkisar antara 18-23 derajat celcius. Gunung puntang memiliki potensi ekowisata yang menarik dan merupakan kawasan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan ekowisata sebagai salah satu wisata unggulan. Meskipun Gunung Puntang memiliki potensi namun masih terdapat beberapa masalah dalam pengembangannya diantaranya; pengelolaan yang belum maksimal, kerjasama antara stakeholder belum terjalin penuh dan kesadaran wisatawan dan masyarakat masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi serta masalah mengenai pengembahan ekowisata Gunung Puntang dengan melihat potensi, kelemahan, tantangan dan ancaman dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikesimpulkan bahwa Gunung Puntang memiliki potensi alam, budaya dan sumber daya manusia yang cukup baik. Adapun hal yang perlu ditingkatkan dalam hal membangun kemitraan dan komunikasi dengan berbagai pihak, mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi serta mengajak wisatawan untuk melestarikan berbagai potensi dan menjaga lingkungan hidup

References

[1] Rangkuti Freddy. 2011. Balanced Scorecard Teknik Menyusun Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risik.Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
[2] Undan-Undang N0.32 Tahun 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
[3] Widyastuti A R. (2010). Pengembangan Pariwisata yang berorientasi Pada Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Jurnal EKOSAINS 2,3.
[4] Kaharudin, Satyawan, Chafid & Wisnu. (2020). Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Ekowisata. Journal of Forest Science.
[5] Keliwar, Said. (2013). Pola Pengelolaan Ekowisata Berbasis Komunitas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Nasional Pariwisata. Vol.5 No.2 (110-125).
[6] Budiharto, Ivone Wulandari & Ferisa.(2021). Pengelolaan Ekowisata Berbasis Konservasi Alam Gunung Papandayan Garut, Journal of Empowerement Concelling and Education. Vol. 1 Nomor 4.
[7] Diamantis, Dimitoris.(2018). Stakeholder Ecotourism Managemnet : Exchanges, Coordination”s and Adaptations. Journal of Ecotourism. Vo.17 No. 3.
[8] Karmini. (2020). Geotourism Management Based on Local Wisdom in Tenganan Village Bali. Talent Development and Excellent. Vol. 12 Nomor 15.
[9] Ratnaningtyas, Endah Marendah. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kunjungan Wisatawan yang Berdampak pada Pembangunan UMKM Implikasinya pada Penciptaan Lapangan Kerja dan Penerimaan Daerah DKI Jakarta. Jurnal EBBANL. Vol. 10 No.1.
[10] Eraku dan Koom, Syahrizal. (2018). Konservasi Lingkungan Berbasis Masyarakat di Desa Morlingo di Kabupaten Gorontalo Utara. Vol.6 No.1.
Published
2022-06-03
How to Cite
Destiana, N., Maryani, E. and Andari, R. (2022) “KAJIAN PENGELOLAAN EKOWISATA GUNUNG PUNTANG UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN BANDUNG”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 11(1), pp. 489-494. doi: 10.47492/jih.v11i1.1686.
Section
Articles