HUBUNGAN PARITAS DAN PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK MENYENDAWAKAN TERHADAP KEJADIAN REGURGITASI PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELOPA KABUPATEN LUWU

  • Ria Gusniati Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Fitriati Sabur Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Theresia Limbong Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
  • Maria Sonda Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
Keywords: Paritas, Menyendawakan, Regurgitasi

Abstract

Regurgitasi yang terjadi di Eropa sekitar 60- 80% bayi sehat berusia 0 - 1 bulan mengalami regurgitasi minimal 1 kali dalam sehari. Regurgitasi pada bayi mengalami penurunan 40 -60% di usia 4 – 6 bulan, dan 4 – 5 % di usia 12 bulan keatas. Regurgitasi yang terjadi di Sulawesi 40-60% bayi sehat berumur 4 bulan mengalami regurgitasi sedikitnya satu kali setiap hari dengan volume regurgitasi lebih 5 ml. Frekuensi dan volume regurgitasi berhubungan dengan ketidaknyamanan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan paritas dan pengetahuan tentang teknik menyendawakan terhadap kejadian regurgitasi pada bayi usia 0-12 bulan ibu di wilayah kerja Puskesmas Belopa,kabupaten Luwu tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah study analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah bayi berusia 0-6 bulan, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 31 orang sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Pengumpulan data mengguna kan kuesioner yang telah disiapkan kemudian data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan hasil tidak terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian regurgitasi pada bayi usia 0 – 6 bulan p-value 0,948 > 0,05 dan terdapat hubungan antara pengetahuan tentang menyendawakan dengan kejadian regurgitasi pada bayi usia 0 – 6 bulan dengan p-value 0,001 > 0,05.

References

[1] Aulia, E.S. (2016). Hubungan Menyen dawakan Setelah Menyusui Dengan Kejadian Regurgitasi Pada Bayi Usia 0 - 6 Bulan Di Kelurahan Noborejo Kota Salatiga.FIK UMS.
[2] Bernadus, L.K., Lestari, I.D., 2012, Hubungan Antara Pengeta huan Ibu Tentang Cara Menyendawakan Bayi Usia 0 - 6 Bulan Dengan Kejadian Gumoh Sesudah Menyusui Di Puskesmas Manukan Kulon, Jurnal Kebidanan, Vol 1:1. { diakses 26 desember 2016).
[3] Depkes RI., 2016, Kejadian Gumoh, Tersedia online di http//ww w.depkes.co.id tgl akses: 15 Desember 2016.
[4] Dwienda R, Octa, dkk. 2004.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neona tus, Bayi / Balita dan Anak Prasekolah untuk Para Bi dan : Yogyakarta: CV Budi Utama.
[5] Dina .E.M & M. Hasib. A (2012). Pengaruh Pendidikan Kese hatan Tentang Regurgitasi Terhadap Praktik Ibu Dalam Mencegah Dan Menangani Regurgitasi Pada Bayi (0-3 bulan) Di Kelurahan Pudak payung Kota Semarang. (online) http://download.portal garuda.org/article.php?article=74206&val=4707.{diakses 20 februari 2017).
[6] Hidayat Azis. (2005). Pengantar Ilmu Ke perawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika.
[7] Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Peng antar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
[8] Istianto, Giyan. 2013. Mengatasi Bayi Muntah Akibat ASI. Gi-healty-blogspot.com diakses 25 Desember 2016.
[9] Irianto, T. 2009. Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Avai lable Online: www.google. com Aids-22.12.20016
[10] Kartina, Nana. 2017. Pengaruh menyendawakan bayi setelah disusui dengan kejadian regurgitasi pada bayi usia 0 - 6 bulan di wilayah kerja puskesmas Lubuk sikaping kabupaten pasaman tahun 2017 . (online) http:// repo.stikes perintis.ac.id diakses tgl 6 januari 2021
[11] Mellinda,D.E., M.Ardani H. 2012. Praktik Ibu Dalam Mencegah Dan Menangani Regurgitasi Pada Bayi (0-3 bulan) Di Kelurahan Pudakpayung Kota Sema rang. , p. 205 - 212. Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id /index.php/jnursing.
[12] Muslihatun Wafi. (2011). Asuhan Neo natus, Bayi dan Balita. Yog yakarta : Fitramaya.
[13] Priyono, Yunisa. (2010). Merawat Bayi tanpa Baby Sitter. Yogya karta: Media Pressindo.
[14] Rukiyah, Yulianti. (2010). Asuhan Neo natus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Trans Info Media
[15] Susanti & Heni, H.P ( 2014). Hubungan Menyendawakan Bayi De ngan Kejadian Gumoh Pada Bayi 0-6 Bulan Di Desa Manggong Kecamatan Nga direjo Kabupaten Temang gung. (online) http://ejournal nwu.ac.id/article/view/1435906004 { diakses 14 februari 2017).
[16] Sudarti. (2010). Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Yogya karta: Nuha Medika
[17] Sodikin. (2011). Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gas trointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Salemba Medika.
[18] Sulisdiana. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penge tahuan Ibu Tentang Regurgi tasi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Bps Muji Winarnik Mojo kerto. (online) http://ejurnal p2m.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view/84 .{Diakses februari 2017}.
[19] World Health Organization (WHO). 2014. Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. (online) http: //www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html . [diakses pada tanggal 10 februari 2017].
[20] World Health Organization (WHO). 2014.Development of a stra tegy towards promoting optimal fetal growth. (online) http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html . [diakses pada tanggal 10 februari 2017].
Published
2022-06-01
How to Cite
Gusniati, R., Sabur, F., Limbong, T. and Sonda, M. (2022) “HUBUNGAN PARITAS DAN PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK MENYENDAWAKAN TERHADAP KEJADIAN REGURGITASI PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELOPA KABUPATEN LUWU”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 11(1), pp. 223-228. doi: 10.47492/jih.v11i1.1604.
Section
Articles