PERILAKU KOMUNIKASI MASYARAKAT ADAT DALAM PELESTARIAN BUDAYA PADA DESA WISATA KAMPU ADAT BAYAN LOMBOK UTARA

  • Kertawadi Kertawadi Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • Fathurrahim Fathurrahim Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • I Made Suyasa Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Keywords: PerilakuKomunikasi, PelestarianBudaya , Kampu Adat.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang deskripsi perilaku komunikasi masyarakat adat dalam pelestarian budaya pada desa wisata Kampu Adat Bayan Lombok Utara. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap fokus masalah yaitu bentuk-bentuk perilaku komunikasi masyarakat Kampu Adat Bayan dalam pelestarian budaya. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi serta menggunkan Teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perilaku komunikasi masyarakat Kampu Adat Bayan berperilaku komunikasi verbal dan nonverbal di lihat dari berbagai tuturan bahasa serta gerak gerik tubuh dalam pelestarian budaya, masyarakat Kampu Adat lebih dominan menggunakan komunikasi verbal di bandingkan dengan menggunakan komunikasi nonverbal namun komunikasi verbal dan nonverbal tidak dapat dipisahkan. Pelestarian budaya masyarakat Kampu Adat Bayan dapat dilihat dari tiga aspek yang Pertama pemahaman menimbulkan kesadaran masyarakat Kampu Adat Bayan menjalankan kegiatan sekolah budaya di desa wisata Kampu Adat Bayan tersebut, Kedua perencanaan secara kolektif masyarakat Kampu Adat Bayan terus merencanakan saat datangnya berbagai ritual adat agar budaya masyarakat tetap melestarikan budaya dan Ketiga pembangkitan kreatifitas budaya masyarakat dalam menjaga semua peninggalan sejarah, meskipun peninggalan sejarah tersebut mengalami kerusakan masyarakat Kampu Adat Bayan mengganti salah satu peninggalan yang mengalami kerusakan komponen tanpa menghilangakan keaslian lainya.

References

[1] Almaahi, M. H., Myrna, R., & Karlina, N. 2022. Collaborative Governance dalam Upaya Pelestarian Budaya Daerah melalui Festival Langkisau di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. JANE(Jurnal Administrasi Negara), 14(1), 256-265.
[2] Ammaria, Hanix. "Komunikasi Dan Budaya." Jurnal Peurawi: Media Kajian Komunikasi Islam 1.1 (2017).
[3] Anugerah, Dadan.2008. Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Jala Permata.
[4] Elly, M. Setiadi dkk, Ilmu Sosisla dan Budaya Dasar, Jakarta, Prenada Media Group, 20Anwar Y, Adang. 2013. Sosiologi untuk Universitas. Bandung
[5] Irma, A. (2019). strategi komunikasi pemasaran disbudpar aceh dalam memenangkan kompetisi pariwisata halal 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
[6] J. S.Kalangi dkk. (2016). Perilaku Komunikasi Mahasiswa Pengguna Sosial Media Path (Studi Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sam Ratulangi). ACTAtikd DIURNA KOMUNIKASI.
[7] Jalaluddin Rahmat. 1993. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[8] Kriyantono, Rachmat. 2014. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
[9] Liliweri, Alo. 1994. Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
[10] Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[11] Mulyanadedy. (2019) Pengantar Komunikasi Lintas Budaya: Menerobos Era Digital Dengan Sukses.Bandung: Remaja Rasdakarya.
[12] Panuju, Redi. (2018). “Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi: Komunikasi Sebagai Kegiatan, Komunikasi Sebagai Ilmu”. Jakarta: Prenada Media.
[13] Puspitasari, I. P., Astuti, R. K., & Hafidah, A. S. (2016). Pelatihan Seni Tari Tradisional dalam Rangka Pendidikan Karakter Anak dan Pelestarian Budaya Bangsa. Journal of Social Empowerment.
[14] Soekanto S. 2012. Sosiologi sebagai Pengantar. Jakarta: CV Rajawali
Published
2024-03-16
How to Cite
Kertawadi, K., Fathurrahim, F., & Suyasa, I. (2024). PERILAKU KOMUNIKASI MASYARAKAT ADAT DALAM PELESTARIAN BUDAYA PADA DESA WISATA KAMPU ADAT BAYAN LOMBOK UTARA. Journal Of Responsible Tourism, 3(3), 1153-1158. https://doi.org/10.47492/jrt.v3i3.3172
Section
Articles