STRATEGI PENGEMBANGAN DUSUN TEBANGO SEBAGAI DESTINASI DESA WISATA BERBASIS BUDAYA DI KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Rio Pangestu Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • I Putu Gede Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • Ida Nyoman Tri Darma Putra Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Keywords: Potensi Pengembangan, Dusun Tebango ,Budaya,Desa Wisata,Swot

Abstract

Dusun Tebango sebagai salah satu dusun di kecamatan Pemenang timur kabupaten Lombok Utara yang memiliki potensi besar dalam pengembangan destinasi desa wisata budaya,tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi budaya dan menganalisis strategi pengembangan Dusun Tebango sebagai destinasi desa wisata berbasis budaya di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data mengunakan wawancara, obsevasi.Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling dan menggunakan analisis data deskritif kualitatif dengan SWOT. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi budaya yang berada di dusun Tebango dapat di kembangkan menjadi destinasi desa wisata yang berbasis budaya, potensi yang ada adalah kesenian, yang berupa tarian sireh dan gendang beleq, untuk bangunan  yang berupa candi suradipati dan tradisi yaitu puja wali, acara mentawar, acara mituq dan acara mengasaq. Strategi pengembangan dusun Tebango dengan SWOT yang menganalisis apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tarian sireh  memiliki keunikan yang dimana penari wanitanya berbusana laki- laki dan biasanya dipentaskan pada saat acara-acara tertentu seperti acara ngurisang atau acara pernikahan,bangunan yang berupa candi yang digunakan biasanya untuk sembayangan ke leluhur, dan gendang beleq adalah alat musik tradisoanal khas Lombok yang biasanya dipentaskan pada saat acara pernikahan dan menyambut tamu,dari ketiga potensi diatas bisa menjadi kekuatan dan untuk kelemahannya tarian sireh dan gendang beleq pementasan tidak menentu dan  candi suradipati pengelolaannyya masih   belum maksimal. Peluangnya tarian sireh dan gendang beleq dibuatkan jadwal pementasan sesuai kemauan tamu, bangunan candi suradipati pengelolaannya di buat lebih baik, dan untuk ancamannya terjadinya bencana alam dan ada pihak luar yang mengklaim. Dari ketiga potensi di atas di pokuskan untuk dikembangkan sebagai destinasi desa wisata berbasis budaya di dusun Tebango kecamatan pemenang kabupaten Lombok Utara.

References

[1] Aryana, I. M. P. (2019). Konsep Desa Wisata: Pengembangan Potensi Desa, PelestarianBUDAYA, 4(1), 22-36.
[2] Andajani, E., Widjaja, F. N., & Prihatiningrum, A. E. (2017).Pengembangan Potensi Desa Wisata melalui Analisa SWOT Di Kecamatan Kalitidu Bojonegoro. Research Report, 909-915.
[3] Binford, L. (1968) Post-Pleistocene Adaptations.Dalam New Perspective in Archaelogy.ed.L.R. Binford dan S.R. Binford.313^2. Chicago: Aldine
[4] Burhan, Bangin. (2012). Analisis Data Penelitian Kualitatif.Jakarta : Rajawali perss
[5] Choirunnisa, I. C., & Karmilah, M. (2022). Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya. Jurnal Kajian Ruang, 2(1), 89-109.
[6] Damayanti, S. L. P., & Bagiastra, I. K. (2022). Keterlibatan Masyarakat Dalam Pengelolaan Potensi Wisata Budaya Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Media Bina Ilmiah, 17(3), 491-502.
[7] Fandeli, C. M. (2012). Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
[8] Gaffur, A. (2022). Strategi komunikasi tokoh adat dalam revitalisasi nilai-nilai budaya adat Bayan: studi fenomenologi di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
[9] Hidayat, M.(2011). Strategi Perencanaan dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, I(1), 33–44. Retrieved from file:///C:/Users/AXIOO/Downloads/1879-3318-1-SM (2).pdf
[10] Lestari, R. A. (2019). Implementasi Strategi Untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Di Sumatera Selatan Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi (Ripparprov) Sumatera Selatan 2015-2025 (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwjaya).
[11] Nisak, Z. (2013). Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal Ekbis, 9(2), 468-476.
[12] Noor, A. A., & Pratiwi, D. R. (2016). Konsep Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kampung Buyut Cipageran ( Kabuci ) Kota Cimahi. JURNAL 7th Industrial Research, Workshop, and National Seminar., 178–183.
[13] Nuryanti, W. (1993). Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta, 2–3.
[14] Pranata, J., Wijoyo, H., & Suharyanto, A. (2021).Local Wisdom Values in the Pujawali Tradition. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 4(1), 590-596.
[15] Priyanto, P. (2016). Pengembangan potensi desa wisata berbasis budaya tinjauan terhadap desa wisata di jawa tengah. Jurnal Vokasi Indonesia, 4(1).
[16] Proyek Pemanfaatan Kebudayaan Daerah DIY.(2003). Petunjuk Teknis Penelitian Budaya.Yogyakarta.
[17] Rangkuti, F., (1998).Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama.
[18] Rahadian, A. H. (2016). Strategi Pembangunan Berkelanjutan. Prosiding Seminar STIAMI, III(01), 46–56. https://doi.org/2355-2883.
[19] Riwanto, R. (2022). Strategi pengembangan wisata rumah adat senaru di Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
[20] Amaruli R.J., Sugiyarto, (2018)., Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan LokalDiponegoro, Semarang, Indonesia
[21] Sugiarti, R., Aliyah, I., & Yudana, G. (2016). Pengembangan Potensi Desa Wisata Di Kabupaten Ngawi. cakra Wisata, 17(2).
[22] Saeroji, A., & Wijaya, D. A. (2022). Pengembangan Potensi Wisata Pedesaan Berbasis Kearifan Lokal Desa Logede, Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(8), 2565-2570.
[23] Sefira Ryalita Primadany, Mardiyono, R. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah. Administrasi Publik, 1(4), 135–143.
[24] Sharpley, Richard. (2006). Travel and Tourism. London: SAGE Publications.
[25] Soleh, A. (2017). Strategi pengembangan potensi desa. Jurnal Sungkai, 5(1), 32-52.
[26] Wisnawa, I. M. B., Par, A., MM, M. P., Prayogi, P. A., Par, S. S. T., Par, M., ... &SE, M. (2021). Manajemen Pemasaran Pariwisata-Pengembangan Potensi Produk Wisata Perdesaan. Deepublish.
[27] Yoeti, A., Oka. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT Pradnya Paramita.Jakarta, 211.
[28] Yoeti, O. A. (2016). Pariwisata Budaya; Masalah dan Solusinya.
[29] Zakaria, F., & Suprihardjo, R. (2014).Konsep pengembangan kawasan desa wisata di desa bandungan kecamatan pakong kabupaten pamekasan. Jurnal teknik ITS, 3(2), C245-C249.
Published
2024-03-16
How to Cite
Pangestu, R., Gede, I., & Putra, I. N. (2024). STRATEGI PENGEMBANGAN DUSUN TEBANGO SEBAGAI DESTINASI DESA WISATA BERBASIS BUDAYA DI KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA. Journal Of Responsible Tourism, 3(3), 1125-1132. https://doi.org/10.47492/jrt.v3i3.3169
Section
Articles