PENGELOLAAN KAMPUNG EKOWISATA KERUJUK SEBAGAI PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA MENGGALA KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Ni Ayu Juliartini Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • I Wayan Suteja Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Indrapati Indrapati Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Pariwisata Berkelanjutan, Ekowisata, Penelitian Deskriptip Kualitatif

Abstract

Fenomena bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 silam serta disusul oleh bencana non-alam yakni pandemi COVID-19 telah menyebabkan pengembangan ekowisata Kerujuk menjadi butuh perhatian karena tidak dapat lagi berkembang secara berkelanjutan. Dalam evaluasinya ada empat (4) indikator yang dinilai yaitu: 1) pengelolaan berkelanjutan; 2) keberlanjutan sosial dan ekonomi (pemanfaatan ekonomi masyarakat lokal); 3) keberlanjutan budaya (pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung) ; 4) keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Data diambil melauli wawancara mendalam, dokumentasi, dan penyebaran kuisioner terhadap 16 responden yang selanjutnya data di sasjikan dalam bentuk teks naratif dan penarikan kesimpulan yang membahas pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial dan ekonomi, keberlanjutan budaya dan keberlanjutan lingkungan. Adapun hasil yang ditemukan memberikan gambaran pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Desa Manggela masih memiliki hambatan dalam tahapannya yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap peran pariwisata dalam mensejahterkan masyarakat Desa Menggela. Pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Desa Manggela susai kreteria yang terdapat dalam Permenpar Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, memperoleh hasil yang baik bahwa dari ke-4 (empat) kreteria yang ditentukan, Desa Manggela memperoleh hasil di atas 65% yang sudah dilaksanakan.

References

[1] Abdoellah, OS. Dkk. 2019. Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat Di Desa Tarumajaya, Hulu Sungai Citarum: Potensi Dan Hambatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 2 (3):236-247.
[2] Alfatianda, C. Djuwendah, E. 2017. Dampak Ekowisata Dan Agrowisata (Eko-Agrowisata) Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Cibuntu. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh. 4 (3):434-443.
[3] Armita, R. 2013. Potensi Agrowisata Kebun Buah Mangunan dan Upaya Pengembangannya di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
[4] Basyuni, M., Bimantara, Y., Selamet, B., & Thoha, A. 2016. Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Abdimas Talenta 1(1): 31-38.
[5] Butcher, Jim. 2007. Ecotourism, NGO’s and Development: A Critical Analysis. New York. Routledge.
[6] Datu. 2018. Kampung Kerujuk. URL:https://ekowisataKerujuk.com Diakses tanggal 1 September 2020.
[7] Damanik J dan Weber HF. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta.
[8] Fandeli. 2000. Pengusahaan Ekowisata.UGM. Yogyakarta.
[9] Fathi, M. 2012. Kerangka Berfikir. URL: https://Lintarnet.html. Diakses tanggal 1 September 2020.
[10] Haryanto, JT. 2014. Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi Diy. Jurnal Kawistara. 4 (3):225-330.
[11] Hijriati, E., Mardiana, R. 2014. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial, dan Ekonomi di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2 (3) 146-159.
[12] Istiyanto. 2006. Komunikasi Pemasaran Dalam Economic Recovery Program Masyarakat Kawasan Objek Wisata Pangandaran Pasca Gempa Dan Tsunami 17 Juli 2006.
[13] Karsudi. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Media Konservasi. Vol. 15 (2) 80-87.
[14] Latupapua, Y. 2007. Studi Potensi Kawasan dan Pengembangan Ekowisata di Tual Kabupaten Tenggara. Jurnal Agroforestri. Vol. 2 (1).
[15] Mendrofa, S. 2017. Perubahan lahan dan strategi pengelolaan mangrove di Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 9 No. 2, Hlm. 499-506.
[16] Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. URL:eprints.walisongo.ac.id. Diakses tanggal 1 September 2020.
[17] Muntasib, EKSH. 2007. Prinsip Dasar Rekreasi Alam dan Ekowisata. Bogor: IPB.
[18] Nuraini, F. 2012. Kajian Karakteristik dan Potensi Kawasan Karst untuk Pengembangan Ekowisata di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi.Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.
[19] Page, S.J., dan Ross, D.K. 2002. Ecotourism Pearson Education Limited. China
[20] Rangkuti. 2008. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
[21] Sari, IP. 2016. Strategi Pengembangan Potensi Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Sebagai Destinasi Ekowisata di Yogyakarta. Tesis. Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
[22] Sastrayuda, Gumelar. 2010. concept-resort- and-leisure.Bandung: Alfabeta.
[23] Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal
[24] Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan. Journal Of Indonesian Applied Economics.3 (1): 37-47. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang
[25] Suasapha, A. 2016. Implementasi Konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat dalam Pengelolaan Pantai Kedonganan. Jurnal Master Pariwisata (Jumpa). 2 (2) 58-76.Sugiyono. 2009. Metode Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
[26] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta
[27] Suprayitno. 2008. Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Bogor: Departemen Kehutanan Pusat Diklat Kehutanan.
[28] Suryono. 2004. Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk). Jurnal Administrasi Publik. Vol 1 (4) hal. 135-143.
[29] Suwena. 2010. “Format Pariwisata Masa Depan” dalam Pariwisata Berkelanjutan dalam Pusaran Krisis Global. Denpasar. Penerbit: Udayana University Press.
[30] Tafalas M. 2010. Dampak Pengembangan Ekowisata terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat lokal studi kasus ekowisata bahari Pulau Mansuar Kabupaten Raja Ampat. Tesis. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[31] Tanaya, D.R. 2014. Potensi Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Daerah Rawa Pening, Kabupaten Semarang. Jurnal Teknik PWK. 3(1) 71-81
[32] Tuwo A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Surabaya (ID): Brilian Internasional.
[33] Umam. 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Jurnal Agraris. Vol 1 (1)38-42.
[34] Yoeti. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT Pradnya Paramita. Jakarta.
[35] Yoeti. 2006 . Atraksi Ekowisata. Penerbit Kompas. Jakarta.
[36] Yoeti. 2008. Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Jakarta (ID): Kompas.
[37] Yumantoko. 2019. Kolaborasi Para Pihak Dalam Penanganan Destinasi Wisata Terdampak Bencana Di Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Faloak. Vol. 3 (1) 15-28
Published
2024-03-16
How to Cite
Juliartini, N., Suteja, I., & Indrapati, I. (2024). PENGELOLAAN KAMPUNG EKOWISATA KERUJUK SEBAGAI PARIWISATA BERKELANJUTAN DI DESA MENGGALA KABUPATEN LOMBOK UTARA. Journal Of Responsible Tourism, 3(3), 1009-1014. https://doi.org/10.47492/jrt.v3i3.3154
Section
Articles