INOVASI PENYAJIAN KULINER LOKAL SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI PANTAI AMPENAN

  • Muhamad Anggi Frasetyo Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Lalu Yulendra Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • sri wahyuningsih Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Inovasi, Wisata Kuliner, Lokal, Pariwisata, Pantai Ampenan, Kota Mataram.

Abstract

Penelitian ini dilakukan di kawasan Pantai Ampenan, Jln. Pabean, Ampenan , Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pemilihan lokasi dilandasi beberapa pertimbangan ialah a) kawasan Pantai Ampenan memiliki lokasi yang strategis yaitu berada di Kota Mataram, b) memiliki potensi kuliner lokal sebagai daya tarik wisata, c) adanya bangunan kota tua bekas peninggalan kolonial Belanda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi kuliner local dan mendeskripsikan inovasi kuliner local sebagai penunjang kegiatan pariwisata di Pantai Ampenan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Adapun langkah yang ditempuh mulai dari pengumpulan data, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian yaitu 7 lapak pedagang sudah melakukan inovasi penyajian produk kulinernya yang berupa pelecing, urap-urap,sate usus dan pecel yang sebelumnya di hidangkan dengan piring, kini di hidangkan dengan piring ingke dan kertas ingke sedangkan untuk lesehan Bapak S belum melakukan inovasi produk dalam penyajian makanan dengan menu cumi goreng dan kepiting pedas manis.

References

[1] Abbas, E. W. (2020). Peran Kawasan Kuliner Banua Anyar Dalam
[2] Meningkatkan Pariwisata Di Kota Banjarmasin.
[3] Absah, Y. (2020). Pengaruh Kapabilitas Inovasi dan Branding Terhadap Kinerja
[4] Pemasaran UKM Kuliner Kota Medan.
[5] Araujo, E. B. 2016. Pengembangan Kuliner Lokal Sebagai Daya Tarik Wisata di Dili, Timor Leste. Jurnal Master Pariwisata, Vol. 3 No. 1.
[6] Chucky.Internasional Tourism, A Global Prespective”. Word Tourism
[7] Organization (WTO). Madrid Spanyol.
[8] Chaniago, H. (2021). The Effect of Small Business Innovation and the Role of Government on the Environment: Evidence from Indonesia. International Journal of Energy Economics and Policy, 11(6), 198- 205. doi:https://doi.org/10.32479/ijeep.11808
[9] Fandeli, C. 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.Yogyakarta: Liberty
[10] Fitra, Abdillah dan Leksmono, S Maharani. 2001.“Pengembangan
[11] Kepariwisataan berkelanjutan”, Jurnal Ilmu Pariwisata Vol.6, No.1.
[12] Heryana, A., & St, S. MK (2018). Informan dan Pemilihan Informan dalam Penelitian Kualitatif. Universitas Esa Unggul.
[13] Hall, C. M., Sharples, L., Mitchell, R., Macionis, N., dan Cambourne, B. 2003.
[14] Food Tourism Around the World: Development, Management, and Markets. Burlington: Butterworth-Heinemann.
[15] Hasan, Iqbal, 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia.
[16] Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia. Virna N, Ervi. 2007. Wisata Kuliner Bkan Sekedar Wisata Pemuas Nafsu. Jurnal ISSN 1410-7112 Vol. 9 No.1
[17] Lopes, S. 2011. Destination image: Origins, Developments and Implications. Vol. 9 No 2 page. 305-315.
[18] Pitana, G.dan Putu Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian sosiologis terhadap struktur, sistem, dan dampak-dampak pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
[19] Pearce, J., & Robinson, R. (2013). Strategic Management Planning for Domestic & Global Competition. London: McGraw-Hill Education
[20] Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram Tahun 2011 – 2031
[21] Sari, N., & Achnes, S. (2016). Kepuasan Wisatawan Terhadap Wisata Kuliner Di Objek Wisata Pantai Indah Selatbaru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis (Doctoral dissertation, Riau University)
[22] Sudarsono, B. (2012). Dokumentasi, Informasi, Dan Demokratisasi. BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 27(1), 7-14.
[23] Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana-Prenada Grup. Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Suteja, I. W., & Wahyuningsih, S. (2019). Strategi Pengembangan Potensi
[24] Kuliner Lokal dalam Menunjang Kegiatan Pariwisata di Kawasan
[25] Ekonomi Khusus Mandalika Kabupaten Lombok Tengah.Mediabina Ilmiah, 14(2), 2035–2042. https://doi.org/10.33758/mbi.v14i2.300
[26] Suaryadi, Purwanto, dkk.Kewirausahaan Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat, 2007.
[27] Udu, S. Inovasi Pengembangan Kuliner Baruasa dan Kemasan Desain
[28] Wibowo, L. A. (2008). Usaha Jasa Pariwisata. Universitas Pendidikan Indonesia.
[29] Wijayanti, A. 2020. "Wisata Kuliner sebagai Strategi Penguatan Pariwisata di Kota Yogyakarta Indonesia." Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata dan Budaya 11 (1), 74-82. DOI: 10.31294/khi.v11i1.7998.
[30] Wijoyo, T. A., & Krisnawati, S. N. (2021). Peningkatan Inovasi Kuliner Lokal Desa Wisata Kota Semarang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 1(2).
[31] Wijaya, S. (2019). Indonesian food culture mapping: A starter contribution to promote Indonesian culinary tourism. Journal of Ethnic Foods, 6(1), 9. https://doi.org/10.1186/s42779-019-0009-3
[32] Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).
Published
2023-11-10
How to Cite
Frasetyo, M., Yulendra, L., & wahyuningsih, sri. (2023). INOVASI PENYAJIAN KULINER LOKAL SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA DI PANTAI AMPENAN. Journal Of Responsible Tourism, 3(2), 765-772. https://doi.org/10.47492/jrt.v3i2.2855
Section
Articles