STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA TIU SAONG DESA SELELOS KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Handika Handika Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Murianto Murianto Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Lalu Masyhudi Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Strategi, Pengembangan, Daya Tarik Wisata, Tiu Saong, Pariwisata Lombok Utara.

Abstract

Air terjun tiu saong adalah salah satu air terjun yang berada di Desa Selelos,Kecamatan Gangga,Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tengara Barat. Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui apakah potensi daya tarik wisata Air Terjun Tiu Saong Desa Selelos Kabupaten Lombok Utara dan bagaimanakah strategi pengembangan daya tarik wisata Air Terjun Tiu Saong Desa Selelos Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penentuan responden secara purposive sampling. Data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah Analisi SWOT yaitu membandingkan antara faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa Potensi Desa Selelos cukup banyak seperti Wisata Air Terjun Tiu Saong yang terletak di Desa Selelos memiliki potensi kawasan yang cukup indah dengan kesejukan air, bersih, nyaman menyuguhkan pemandangan hutan yang sangat asri, suara kicauan burung dan di kawasan ini ada juga dua air terjun mini, sebagai sumber mata air bagi masyarakat sekitar, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan juga terdapat kelompok sadar wisata pokdarwis yang mengelola tempat tersebut dengan baik dan Strategi alternatif yang akan digunakan adalah membangun dan memperbaiki sarana dan pemeliharaan prasarana wisata agar wisatawan merasa nyaman datang ke tempat wisata tiu saong, mengadakan akomodasi pariwisata dan mengembangkan atraksi wisata membangun dan mengadakan aksesibilitas wisata, meningkatkan promosi dan memperbaiki program pengembangan lebih bagus untuk menghadapi persaingan antar objek wisata, melakukan koordinasi dengan pihak swasta untuk menanamkan modal, melakukan pemberdayaan, penyuluhan agar menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya masyarakat sadar wisata.

References

[1] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Bandung: PT. Rhineka Cipta
[2] Ariyanto, 2005. Ekonomi Pariwisata, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
[3] Arikunto, Suharsimi. 2016. 197.Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta Rineka Cipta
[4] Anonim. 2009. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Indonesia.
[5] Anindita. 2010. Potensi Pengembangan Wisata Minat Khusus. Jakarta: Grasindo.
[6] ASEAN. (2016). ASEAN Community Based Tourism Standard. Jakarta: The ASEAN Secretariat.
[7] Dinas Pariwisata NTB. 2018. Data Statisti Kunjungan Wisatawan ke Nusa Tenggara Barat.
[8] I Putu Gede, Syech Idrus.2017.Potensi Desa Gumantar Di Kabupaten Lombok Utara Sebagai Desa Wisata, Jurnal Perhotelan STIE Triatma Jaya.
[9] Kuswandi, A. (2020). Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Pariwisata Di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi, 8(2), 90–113.
[10] Margono, 2003. Metodologi Penelitian Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.
[11] Moleong.2011. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. http:// eprints.walisongo.ac.id. diakses pada tanggal 20 juni 2020, pukul 10.15 wita
[12] Narbuko, Cholid. 2007. Metode Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara
[13] Rifaul Kirom, Novita, S. & A. P. I. W. J. (2016). Faktor-Faktor Penentu Daya Tarik Wisata Kepuasan Wisatawan, Jurnal Pendidikan.1 (3),536–546.
[14] http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/%206184
[15] Raco, J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
[16] Rangkuti.2008..Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia PustakaUtama.Jakarta.
[17] Ryalita, Sefira. 2009. “Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk)”. Jurnal Administrasi Publik, 1(4): 135-143
[18] Rozemeijer, Nico. (2001). Community-Based Tourism in Botswana – The SNV Experience in ThreeCommunity-Tourism Projects. Gaborone: SNV Botswana.
[19] Roostika, Ratna. 2012. “Citra Merek Wisata dan Perilaku Wisatawan: Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata”. Jurnal Manajemen dan Akuntasi, 1 (1): 41-54
[20] Sutopo, HB.2002.Metode Penelitian Kualitatif. Dasar Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. UNS Press. Surakarta
[21] Suarto, E. (2016). Pengembangan Obyek Wisata Berbasis Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT). Jurnal spasial, 3(1), 50-63.
[22] Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta
[23] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang.
Published
2023-11-10
How to Cite
Handika, H., Murianto, M., & Masyhudi, L. (2023). STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA TIU SAONG DESA SELELOS KABUPATEN LOMBOK UTARA. Journal Of Responsible Tourism, 3(2), 707-716. https://doi.org/10.47492/jrt.v3i2.2850
Section
Articles