POTENSI BUDAYA DI DESA WISATA PENGADANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA

  • Nila Apriliana Utami Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Ketut Bagiastra Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Made Suyasa Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Pariwisata budaya, Potensi Budaya, Daya Tarik Wisata.

Abstract

This study discusses the Potential of Cultural Tourism in Pengadangan Village, East Lombok Regency as a Cultural Tourism Attraction in East Lombok Regency as a Turist Attraction. This research was conducted in order to answer the problems in question, namely to find out the cultural potential possessed and know how tonpreserve the Pengadangan Tourism Village as a cultural tourism attraction as a tourist attraction. This writing is presented in a qualitative descriptive manner to obtain an overview of the cultural potential and efforts to develop the Pengadangan Tourism Village. The techniques used in data collection are observation techniques, interview techniques and documentation techniques. The results of this study indicate that Pengadangan Tourism Village has various cultural potentials in the form of traditions and customs (Ngalu Ujan, Betetulak, Njeleng Oil 1000 Hajat and Nggaro Gareng) handicrafts (Prabot Preaq and woven cloth) traditional foods (sambal raden, rusu lindung, bebetok, later batih) musical arts (slober, rerantok, gamelan beleq and cungklik) and traditional clothing (lambung and pegon). The conclusion that can be drawn regarding the efforts to develop the Pengadangan Tourism Village as a cultural tourism attraction is that the development of cultural potential in the Pengadangan village is needed to maintain and preserve the cultural heritage assets owned. Pengadangan Village still has room to develop and compete in the tourism world of East Lombok Regency.

References

[1] Adiryaji R. (2018). Formulasi Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Dengan Menggunakan Metode Analisis Swot: Studi Kasus Kawasan Pecinan Kapasan Surabaya. Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya. 9(32). Http://Jurnal.Unmer.Ac.Id/Index.Php/Jpp/
[2] Ardika. (2015). Warisan Budaya Perspektif Masa Kini: Udayana University Press. Diakses pada tanggal 18 Januari 2022, pukul 17.45 wita
[3] Dayansyah Rahmat.2014.” strategi pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Tenggerang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok
[4] Delita Fitra et al,. (2017). Analisis Swot Untuk Strategi Pengembangan Obyek Wisata Pemandian Mual Mata Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun. Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Dan Ikatan Geograf Indonesia (Igi)
[5] Dewi, MHU, Fandeli, C. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara. 3 (2):117-226.
[6] Elfiondri. (2020) Kebudayaan: Kajian Budaya Dan Bahasa Inggris Untuk Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus Mentawai). LPPM Universitas Bung Hatta.
[7] Hermawan Hary. (2017). Pengembangan Destinasi Wisata Pada Tingkat Tapak Lahan Dengan Pendekatan Analisis Swot. LPPM Universitas Bina Sarana Informatika. 4(2)
[8] Moleong. (2011). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. http:// eprints.walisongo.ac.id. diakses pada tanggal 5 Januari 2022, pukul 10.15 wita
[9] Mongkol Cantania 2015 “strategi dinas pariwisata dalam mengembangkan potensi wisata budaya di kabupaten minahasan” http:// www.neliti.com diakses pada tanggal 20 juni 2020 pukul. 10.30 wita
[10] Nggini Yulius Habita. (2019). Analisis Swot ( Strength, Weaknes, Opportunity, Threats) Terhadap Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Bali. Universitas Pendidikan Nasional. 3(1).
[11] Puguh. 2017. Melestarikan dan Mengembangkan Warisan Budaya Kebijakan Budaya Semarangan dalam perspektif Sejarah. Diakses pada tanggal 18 Januari 2022, pukul 17.55 wita
[12] Sidiq S. (2018). Pengembangan Pariwisata Budaya Melayu. Taman Karya Soemanto. 2019. Pengertian Pariwisata, Sosiologi, dan Ruang Lingkup Sosiologi Pariwisata
[13] Sulistiyani A. (2019). Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi Digital Di Daerah Tertinggal. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi
[14] Sulisyadi Yohanes Et Al,. (2021). Indikator Perencanaan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. AURA
[15] Supratiknya. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalam Psikologi. Yogyakarta
[16] Suwena., and Widyatmaja. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Diakses pada tanggal 18 Januari 2022, pukul 17.50 wita
[17] Yohanes Sulistyadi et al., 2019. Pariwisata Berkelanjutan dalam perspektif Pariwisata Budaya di Taman Hutan Raya Banten
[18] Zakaria. 2018. Desa Sade Sebagai Tujuan Wisata Budaya di Kabupaten Lombok Tengah NTB.
Published
2023-04-01
How to Cite
Utami, N., Bagiastra, I., & Suyasa, I. (2023). POTENSI BUDAYA DI DESA WISATA PENGADANGAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA. Journal Of Responsible Tourism, 2(3), 635-648. https://doi.org/10.47492/jrt.v2i3.2553
Section
Articles