POTENSI WISATA BUDAYA DALAM TRADISI MENGGAWE MENGKAWINANG DI DESA BILOK, PETUNG KECAMATAN SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR

  • Yoni Astika Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Ketut Bagiastra Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Agusman Agusman Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Potensi Wisata, Tradisi, Desa Bilok Petung, Menggawe Mengkawinang.

Abstract

Tradisi Menggawe mengkawinang merupakan salah satu bentuk tradisi yang terdapat di desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Dalam hal ini prosesi menggawe mengkawinag sebagai tradisi yang masih terjaga dan dilaksanakan di Desa Bilok Petung. Tradisi ini merupakan warisan leluhur serta memiliki potensi wisata budaya di dalamnya. Potensi wisata dalam tradisi menggawe mengkawiang bisa dilihat dari atraksinya, tahap-tahapannya dan juga nilai yang terkandung di dalam tradisi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk medeskripsikan prosesi menggawe mengkawinang dan untuk mengetahui apa saja potensi wisata di dalam tradisi menggawe mengkawinag di desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa prosesi dalam menggawe mengkawiang dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1. Pra-acara antara lain yaitu: penentuan dina tanggal, ngeraos, mebaraq, ziarah kubur. Sedangkan yang ke 2. acara inti. Antara lain : acara penyerahan tugas kepada panitia gawe , penerimaan pengantin laki-laki di bale gawe, membedak , pemaca, acara hiburan, selamat otak-otak, lelawat, merosok gigi , nyerepet, berkuade/ ngiringang, mandi pengantin, mel-mel, menderes, taq’le dan nobat, ngalu kawin, ngandang / salam-salaman. Sedangkan potensi wisata budaya dalam menggawe mengkawinang antara lain, dilihat dari atraksi wisata budaya dan nilai-nilainya. Atraksi budaya yaitu pemaca, acara hiburan, merosok gigi, lelawt, mandi pengantin, menderes, taq’le dan nobat, ngalu kawin. Sedangkan nilai-nilainya. Yaitu nilai religius, gotong royang, musyawarah mufakat dan sosial budaya.

References

[1] Anggraeny, Baiq Desy. 2017. Perkawinan Adat Merarik: Kajian Budaya Hukum Masyarakat Suku Sasak. De Jure: Jurnal Hukum dan Syari’ah, Vol. 9 No. 1:43-52.
[2] Direktorat Pemberdayaan Masyarakat. 2011. Panduan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Saka Pariwisata. Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan Pariwisata.
[3] Krippendorf, Klaus. 2004. Analisis isi: Content Analysis: An Introduction To Its Methodology. USA: SAGE Publication.
[4] Rosyidie. Arief, dkk. 2013. Bimtek Pengembangan Daya Tarik Wisata. Jakarta. DIRJEN Pengembangan Destinasi Pariwisata.
[5] Sinuhaji. Minah. 2013. Pelestarian Adat Dalam Upacara Perkawinan Masyarakat Batak Karo Sebagai Atraksi Wisata Dalam Menunjang Kepariwisataan Di Kabupaten Daerah Tingkat II Karo. Jurnal Geograpi. Vol 5. No.1 : 113-122.
[6] Suarka, Fany Maharani. 2010. Strategi pengembangan Ekowisata Di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.
[7] Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: ALFABETA.2012. memahami penelitian kualitatif. Bandung. Alfabeta.
[8] Supardan, Dadang. 2011. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.
[9] Suryadana, M. L. & Oktavia, V. (2015). Pengantar Pemasaran Pariwisata. Bandung: Alfabeta
[10] Sztompka, Piotr. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
[11] Sztompka. Dalam, Saddam. 2020. Skripsi Tradisi Massorong Tello Nelayan Di Kelurahan Ponjalae Kecamatan Wara Timur Kota Palopo. Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
[12] Tim Lembaga Rowot Nusantara Lombok, 2014, Mengenal Kalender Rowot Sasak. Gomong Lama Mataram. Penerbit Lembaga Jenius.
[13] Usman, S. 2012. Sosiologi: Sejarah, Teori, Dan Metodologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[14] Zulfiani. Dini DKK. 2021. Identifikasi Potensi Wisata Pada Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Darma wisata, JDw 1(1), 25 - 32
[15] Hasil wawancara dengan nara sumber pada hari Senin, 6 september 2021.
Published
2023-04-01
How to Cite
Astika, Y., Bagiastra, I., & Agusman, A. (2023). POTENSI WISATA BUDAYA DALAM TRADISI MENGGAWE MENGKAWINANG DI DESA BILOK, PETUNG KECAMATAN SEMBALUN, KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Journal Of Responsible Tourism, 2(3), 573-588. https://doi.org/10.47492/jrt.v2i3.2547
Section
Articles