PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAMPU ADAT DESA KARANG BAJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Vitri Millenia Tata Maisyani Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Siluh Putu Damayanti Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Agusman Agusman Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Community Participation, Management.

Abstract

The problems studied in this study are related to community participation in the management of the traditional village of Karang Bajo, Bayan District, North Lombok. The purpose of this study was to describe the participation of the community in Karang Bajo village in managing the traditional village. The research method used is descriptive qualitative with the research location in the traditional village of Karang Bajo village. Data collection techniques used in-depth interviews with observation techniques related to community participation. Data analysis techniques used are data reduction, presentation, data analysis, and drawing conclusions. Vertical participation is marked by the presence of outsiders who become leaders in involving the role of the community such as indecon from NGO, AMAN, KOMPAK, Rinjani Lodge, Institutions (STP Mataram, Unram, UIN Mataram, UGM) PT Bali Nusra and the local government. Horizontal participation is characterized by the role of the community in managing things or activities that are formed between the communities themselves in the form of mutual cooperation, deliberation and consensus and so on. Meanwhile, physical participation in Karang Bajo village refers to the form of the community's role in the form of objects that can be seen in the construction of traditional schools and the manufacture of art houses as olshops for community crafts. Non-physical participation found is community participation in the form of ideas or ideas in the management of Traditional Kampu in Karang Bajo village which can be seen in the ideas of a number of outside parties on vertical participation (partners) on tourism counseling, tourism management training, assistance in the preparation of tour packages and so on.

References

[1] Anonim. Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Anwar, M., & Shafira, M. (2020). Harmonisasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pesisir Lampung dalam Rezim Pengelolaan Berbasis Masyarakat. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 6(2), 266–287. https://doi.org/10.38011/jhli.v6i2.156.
[2] Dwiningrum, S.I.A. 2015.Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[3] Fandeli,Dewi, M. H., C., & M, Baiquni. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih. Kawistara, 3, 131. [10 Juli 2017].
[4] Harahap, Nursapia. 2020. Metodologi Penelitian Kualitatif. Medan Sumatra Utara: Wal Ashri Publishing.
[5] Ibori, Antonius. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemabngunan di desa Tembuni Distri Tembuni Kabupaten Teluk Bintuni, Jurnal Universitas Sam Ratulangi.
[6] Idrus, S, dkk. (2018). Kajian Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Di Kabupaten Lombok Utara. Undhira Bali, November, 657–662.
[7] Khaerunnisa, dkk. 2021. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Kerujuk Berbasis Masyarakat di Desa Menggala Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Agrimension. Vol 22 no 2/ https://doi.org/10.29303/agrimansion.v22i2.510
[8] Kirom, dkk. 2016. Faktor-Faktor Penentu Daya Tarik Wisata Budaya dan Pengaruhnya terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan.Universitas Negeri Malang. Volume: 1Nomor: 3 BulanMaretTahun 2016 Halaman: 536—546.
[9] M, Astuti. 2011. Analisa Keuntungan Sistem Pertanian Terpadu Berbasis Holtikultura pada Kelompok Tani Bumi Harapan di Nagari Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agama [Skripsi]. Padang: Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
[10] Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN.
[11] Octaviani, L. K., & Komalasari, S. A. (2017). Kain Tenun Ikat Sebagai Wisata Budaya Kabupaten Sikka.Jurnal Ilmiah,14 (3),151-159. http://ejournal.stipram.ac.id/index.php/kepariwisataan/article/download/60/53
[12] Pambudi, I.S. 2010. Program Kerja Benteng Vredeburg dalam meningkatkan Wisatawan. Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Surakarta.
[13] Pitana, I G. dan Diarta, S. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[14] Puspawardani, Wida. 2017. Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Oleh Pemerintah Desa Di Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara. Vol. 4 No.1/2017.
[15] Rohman, Ainun dkk. 2009. Politik,Partisipasi, dan Demokrasi dalamPembangunan. Malang: AverroesPress.
[16] Salmah, Emi. dkk. 2021. Analisis Pengembangan Agrowisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Journal of Economics and Business, 7(1), 1–17. https://doi.org/10.29303/ekonobis.v7i1.66.
[17] Salmah, Emi, dkk. 2021. Model Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Ekowisata Mangrove di Desa Lembar Selatan Kecamatan LembarKabupaten Lombok Barat. Journal of Economics and Business, 7(2), 223–238. https://doi.org/10.29303/ekonobis.v7i2.78.
[18] Sapti, M. (2019). Daya tarik wisata jumprit di kabupaten tumanggung berdampak pada minat kunjungan wisatawan. Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran Savi), 53(9), 1689–1699.http://stiepari.greenfrogts.co.id/jurnal/index.php/JT/article/download/162/164
[19] Sari, Okiana Nur Indah. 2010. Potensi dan Pengembangan Museum Wayang Indonesia Sebagai Objek Wisata Budaya di Kabupaten Wonogiri. Fak. Sastra dan Seni Rupa. D III Usaha Perjalanan Wisata. Surakarta.
[20] Slamet. 2003. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
[21] Sugiyah. 2010. Partisipasi Komite Sekolah dalam penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Sekolah Dasar Negeri IV Wates,. Tesis. PPs UNY. Kabupaten Kulon Progo
[22] Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta.
[23] Sugiyono 2017. Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.
[24] Sumarto dan Hetifa Sj. 2003.Inovasi Partisipasi dan Good Governance. Bandung: Yayasan Obor Indonesia.
[25] Sumaryadi, I Nyoman. (2010). Efektifitas Implementasi Otonimi Daerah. Jakarta: Citra Utama.
[26] Sunarti. 2003. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan Secara Kelompok. Jurnal Tata Loka. Semarang: Planologi UNDIP.
[27] Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata. Yogyakarta: Gava Media.
[28] Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 10 Tahun 2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Hukum dan HAM.
[29] Wahyuddin. (2018). Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa di Desa Tanah Karaeng Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. 1–102.
[30] Wicaksono, M.A.2010. Analisis Tingkat Partisipasi Warga dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Skripsi. Tidak Diterbitkan.
[31] Yuwono. 2016. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Badan Penerbit Unversitas diponegoro. Semarang.
[32] Zamroni, 2011. Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural, Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.
Published
2022-11-16
How to Cite
Maisyani, V. M., Damayanti, S., & Agusman, A. (2022). PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAMPU ADAT DESA KARANG BAJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA. Journal Of Responsible Tourism, 2(2), 331-342. https://doi.org/10.47492/jrt.v2i2.2168
Section
Articles