ANALISIS DAYA SAING PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH : PENDEKATAN COMPETITIVENESS MONITOR

  • Hendry Yasti Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • I Wayan Suteja Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
  • Sri Wahyuningsih Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
Keywords: Pariwisata, Indeks Daya Saing, Lombok Tengah. Indeks Daya Saing Pariwisata.

Abstract

Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor yang strategis dalam menyumbang pemasukan pendapatan daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Pendapatan dari kegiatan pariwisata juga memiliki kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Pada Penelitian ini objek pariwisata yang akan diteliti adalah Kabupaten Lombok Tengah yang merupakan salah satu daerah Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui indeks daya saing pariwisata Kabupaten Lombok Tengah dengan menganalisis indikator-indikator daya saing pariwisata. Indikator-indikator daya saing pariwisata diantaranya adalah Human Tourism Indicator, Price Competitiveness Indicator, Infrastructure Development Indicator, Environtment Indicator, Technology Advancement Indicaor, Human Resources Indicator, Openess Indicator dan Social Development Indicator. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Jenis penelitian ini adalah eksploratif kuantitatif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menghitung indeks daya saing pariwisata. Berdasarkan hasil analisis indikator daya saing pariwisata di kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 sampai 2018 indeks Tourism Participation Index, Infrastructure Development Indicator, Environment Indicator, Human Resources Indicator, dan Technology Advancement Indicator Kabupaten Lombok Tengah memiliki nilai indeks yang terus meningkat secara konsisten. Sedangkan indeks Price Competitiveness Indicator, Openess Indicator, dan Social Development Indicator mengalami penurunan secara fluktuatif dari tahun 2014-2018.

References

[1] Creswell, J. W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[2] Dupeyras, A., & MacCallum, N. (2013). Indicator For Measurig Competitiveness in Tourism. OECD Publising.
[3] Kozak, M., & Rimmington, M. (1999). Benchmarking: Destination Attractiveness and Small Hospitaly Business Performance. International Journal of Contemporary Hospitaly Management , Vol 10 No. 5.
[4] Mayers, K. (2009). Pengertian Pariwisata. Jakarta: Unesco Office.
[5] Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi. Jurnal Studi Komunikasi dan Media , 65-74.
[6] Neuman, W. L. (2000). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach, 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.
[7] Porter, M. E. (1995). Strategi Bersaing Tehnik Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta: Binarupa Aksara.
[8] Republik Indonesia, 1990. “Undang-Undang No 9 Tahun 1990 TentangKepariwisataan”, 18 Oktober 1990.Lembaran Negara RI Tahun 1990, No 78. Sekretariat Negara.Jakarta.
[9] Ritchie, B., & Crouch, G. (2005). The Competitive Destination: A Sustainable Tourism Perspective. Wallingford: CABI Publishing.
[10] Singh, K. (2007). Quantitative Social Research Methods. New Delhi: Sage Publication.
[11] Spillane, J. (1997). Pariwisata Indonesia, Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.
[12] Sugiyono. (2003). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
[13] Suwantoro. (1997). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
[14] World Economic Forum, W. (2016). The Global Competitiveness Report. Geneva: SRO-Kunding.
Published
2022-03-30
How to Cite
Yasti, H., Suteja, I., & Wahyuningsih, S. (2022). ANALISIS DAYA SAING PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH : PENDEKATAN COMPETITIVENESS MONITOR. Journal Of Responsible Tourism, 1(3), 445-452. https://doi.org/10.47492/jrt.v2i1.1913
Section
Articles