PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MEALUI PEMANFAATAN LIMBAH SISA SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR PADA BUDIDAYA PAKCOY DI KACAMATAN SAMARANG

  • Erva Rani Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
  • Lukman Effendy Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
  • Endang Krisnawati Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Keywords: Kelompok Wanita Tani, Pemanfaatan Limbah & Pemberdayaan

Abstract

Kecamatan Samarang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Garut  yang memiliki potensi sebagai daerah  penghasil  sayuran, baik sayuran daun maupun sayuran buah. Permasalahan yang dihadapi dalam  budidaya sayuran adalah  banyaknya sisa hasil panen yang berupa daun dan batang tanaman yang tidak termanfaatkan. Menurut data di lapangan dan hasil wawancara bersama penyuluh serta petani,  sampah dari limbah sisa yang di hasilkan sebanyak 60% sampah organik. Limbah dari sisa panen tersebut oleh kebanyakan petani di biarkan membusuk di lahan sambil menunggu pengolahan lahan berikutnya dilakukan . Limbah hasil sisa panen sayuran  ini sebenarnya masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Tujuan penelitian ini, yaitu:  mendeskripsikan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tanii, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan pemberdayaan.  Pengkajian dilaksanakan selama tiga bulan  (Maret - Juni 2020) di Kecamatan Samarang. Teknik penetuan sampel dilakukan secara Probability Sampling total berjumlah 45 orang responden.  Jenis data terdiri dari data sekunder dan data primer, yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberdayaan kelompok wanita tani  di Kecamatan Samarang termasuk kategori sedang,  faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan kelompok wanita tani  adalah faktor eksternal.Kecamatan Samarang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Garut  yang memiliki potensi sebagai daerah  penghasil  sayuran, baik sayuran daun maupun sayuran buah. Permasalahan yang dihadapi dalam  budidaya sayuran adalah  banyaknya sisa hasil panen yang berupa daun dan batang tanaman yang tidak termanfaatkan. Menurut data di lapangan dan hasil wawancara bersama penyuluh serta petani,  sampah dari limbah sisa yang di hasilkan sebanyak 60% sampah organik. Limbah dari sisa panen tersebut oleh kebanyakan petani di biarkan membusuk di lahan sambil menunggu pengolahan lahan berikutnya dilakukan . Limbah hasil sisa panen sayuran  ini sebenarnya masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Tujuan penelitian ini, yaitu:  mendeskripsikan Pemberdayaan Kelompok Wanita Tanii, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan dan merumuskan strategi untuk meningkatkan pemberdayaan.  Pengkajian dilaksanakan selama tiga bulan  (Maret - Juni 2020) di Kecamatan Samarang. Teknik penetuan sampel dilakukan secara Probability Sampling total berjumlah 45 orang responden.  Jenis data terdiri dari data sekunder dan data primer, yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis secara deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemberdayaan kelompok wanita tani  di Kecamatan Samarang termasuk kategori sedang,  faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan kelompok wanita tani  adalah faktor eksternal.

Published
2020-07-28
How to Cite
Rani, E., Effendy, L., & Krisnawati, E. (2020). PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) MEALUI PEMANFAATAN LIMBAH SISA SAYURAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR PADA BUDIDAYA PAKCOY DI KACAMATAN SAMARANG. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 445-454. https://doi.org/10.47492/jip.v1i3.98
Section
Articles