PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE TELL-SHOW-DO DAN TERAPI OKUPASI DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI PONOROGO

  • Yuha Agistha Faza STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Riska Ratnawati STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Avicena Sakufa Marsanti STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Zaenal Abidin STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Keywords: Metode Tell-Show-Do, Terapi Okupasi, Perilaku, Protokol Kesehatan Covid-19.

Abstract

Kelompok masyarakat penyandang retardasi mental rentan memiliki keterbatasan perilakuikap terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku para penyandang retardasi mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas metode tell-show-do dan terapi okupasi terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada penyandang retardasi mental di Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi-experimental dengan desain two group pre-post test design. Populasi berjumlah 26 orang penyandang retardasi mental di Rumah Harapan, Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo. Sampel berjumlah 25 orang, 13 orang pada kelompok metode tell-show-do dan 12 orang pada kelompok terapi okupasi. Analisis data menggunakan uji Paired Sample t-test. Hasil penelitian ini: (1) Ada perbedaan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebelum dan setelah dilakukan metode tell-show-do, (2) Ada perbedaan perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19 sebelum dan setelah dilakukan terapi okupasi, (3) Tidak ada perbedaan efektivitas metode tell-show-do dan terapi okupasi terhadap perilaku dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19. Diharapkan pengelola Rumah Harapan Desa Karangpatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada para penyandang retardasi mental menggunakan metode tell-show-do dan terapi okupasi.

References

[1] Clark, Florence, et. al. 1997. Occcupational Therapy for Independent-Living Older Adults. The Journal of the American Medical Association (JAMA). 278(16): 1321-1326.
[2] Jafri, Yendrizal, dkk. 2019. Terapi Okupasi Bina Diri Terhadap Kemandirian Pada Anak Tunagrahita. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. 2(1): 105-110.
[3] Jamaris, Martini. 2018. Anak Berkebutuhan Khusus. Bogor: Ghalia Indonesia.
[4] Johnson, Khalilah R. and Blaskowitz, Meghan. 2019. Occupational Therapy Practice with Adults with Intellectual Disability: What More Can Do? The Open Journal of Occupational Therapy. 7(2): 1-6.
[5] Radhakrishna, Sreeraksha, et. al. 2019. Comparison of three behaviormodification techniques for management of anxious children aged 4-8 years. J Dent Anesth Pain Med. 19(1): 29-36.
[6] Salwahanan, Davinia Farah dan Permatasari, Ane. 2020. Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas UPTD Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas Dinas Sosial DIY Tahun 2017-2019. Jurnal Publicy Policy. 6(2): 103-111.
[7] Usman, dkk. 2020. Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19 Di Indonesia. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 11(2): 258-264.
Published
2021-11-01
How to Cite
Faza, Y., Ratnawati, R., Marsanti, A., & Abidin, Z. (2021). PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE TELL-SHOW-DO DAN TERAPI OKUPASI DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA PENYANDANG RETARDASI MENTAL DI PONOROGO. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(6), 1723-1730. https://doi.org/10.47492/jip.v2i6.939
Section
Articles