ANALISA KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PADA KONFLIK LAUT CHINA SELATAN DARI PERSPEKTIF AUSTRALIA
Abstract
Negara Persemakmuran Australia, memiliki Ibukota Negara di Canberra, yang berada di Australian Capital Territorial. Ketegangan di Laut China Selatan terus melonjak. Tensi ini terjadi karena aksi asertif Cina yang terus berlanjut ditambah dengan memburuknya hubungan Amerika Serikat (AS)-China atas berbagai masalah termasuk Laut China Selatan. Domestic Source atau sumber lingkungan internal suatu negara akan mempengaruhi sifat dan jalannya kebijakan politik luar negeri (Foreign Policy) suatu negara. Salah satu sumber dalam negeri yang sangat berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan politik luar negeri (Foreign Policy Analisys) suatu negara adalah kekuatan militer. Australia memiliki tujuan (Ends) dan kepentingan untuk menjaga kawasan Laut China Selatan agar memiliki stabilitas keamanan yang tinggi, sehingga kepentingan nasional Australia menjadi tidak terganggu. Hal ini diikuti dengan penguatan sarana-prasarana militer Australia bersama aliansi di kawasan dan beberpa cara untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Beberapa kepentingan nasional Australia dan strategi pencapainnya mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Australia.Tujuan dan tindakan Negara Australia ini, kemudian mendapat respon negara kawasan. Dan demikian seterusnya mewarnai politik internasional.
References
[2] Marsono dan Tri Legionosuko (2020). Teori Strategi. Unhan Press. h.38
[3] Marijke Breuning (2007). Foreign Policy Analysis a Comparative Introduction. Palgrave Macmillan. h.21.
[4] Alex Mintz dan Karl deRouen (2010). Understanding Foreign Policy Decision Making. Cambridge University Press. h. 3
Copyright (c) 2021 Jurnal Inovasi Penelitian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.