LINK AND MATCH PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI DI INDONESIA

  • Irwanto Irwanto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Keywords: Link and Match, Vocational Education, Business World & Industrial World

Abstract

The purpose of this study is to determine the link and match in vocational education collaboration with the business and industry in Indonesia. In the cooperation that exists between vocational education with the business world and the industrial world, it cannot be separated from the role of school collaboration with the community. The SMK has an important task to create a cooperation and benefit. In this research, using qualitative research and descriptive approaches. The data source in this study used informants at SMKN 4 Serang city and industry. Types of data collection used in this study include observation, interviews and documentation. Analysis of the data used in the study using an interactive model from Milles & Huberman. The results of the study indicate that link and match planning through the vocational education relationship program with the business world and the industrial world has been implemented at SMKN 4 Serang city, namely industrial practices, training, industrial visits, and recruitment of outstanding alumni. The implementation of establishing school cooperation includes the procedures for implementing partnerships with the business world and the industrial world at SMKN 4 Serang city.

References

[1] Ali, M., & Hartoyo. (2010). Analisis Kesiapan SMK dalam menghadai Internasionalisasi Pendidikan. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pusat Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan bekerjasama engan Pusat Studi Kebijakan Pendidikan Lembaga Penelitian UNY.
[2] Andy Dwi Kis Permana Putra, & Nunuk Hariyati. (2020). Peran Hubungan Masyarakat Dalam Meningkatkan Kualitas Kerjasama Sekolah Dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di SMK Negeri 5 Surabaya. Jurnal Anonim.
[3] Azizah, dkk. 2015. Strategi Kerjasama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam Meningkatkan Kompetensi Lulusan pada SMK Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 3 (2): hal. 148-158.
[4] Bukit, M. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan Dari Kompetensi ke Kompetensi. Bandung: Alfabeta.
[5] Callan, VJ & Ashworth. (2004). P. Working together: Industry and VET provider training partnerships. NCVER, Adelaide, SA, 2004. https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED495165.pdf.
[6] Combs & Davis. (2010). Demystifing Technical Training: Partnership, Strategy and Execution. San Fransisco: Pfeiffer.
[7] Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. Direktorat Peningkatan Mutu Tanaga Pendidik dan Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional. Dokumentasi SMK Negeri 2 Palopo.
[8] Dienda Audra Syari. (2020). Model Kemitraan Dunia Usaha/Dunia Industri di SMK Pangudi Luhur Muntilan. Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY.
[9] Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008). Roadmap pengembangan SMK 2010-2014. Jakarta: Depdiknas.
[10] Finch, C. R & Crunkilton. J. R. (1979). Curiculum development in vocational and technical education: planning, content, and implementation. Boston, Massachusetts: Allyn and Bacon, Inc.
[11] Grafura, Lubis & Wijayanti, Ari. (2014). Strategi Implementasikan Pendidikan sesuai Kurikulum 2013 di Jenjang SMK. Jakarta: Prestasi Pustaka.
[12] Graha, Andi Nu. (2011). Peranan UKM Menjalin Kemitraan Guna Memperluas Jaringan, Pengembangan Media dan Sarana Berbisnis. Modernisasi. Vol. 7 (1): Hal. 1-23.
[13] Helmy, Abdullah. (2014). VET Training and Industry Partnership: A Study in East Java, Indonesia. http://vuir.vu.edu.au/28814/1/Helmy% 20Abdullah.pdf.
[14] Heri Daryono. (2014). Manajemen Kerjasama Antara SMK dengan Industri. Educational Management 3 (2) (2014). Educational Management. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman. Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. ISSN 2252-7001. Hal. 94-98.
[15] Irwanto. (2011). Studi Komparasi Sekolah Menengah Kejuruan yang Efektif di Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi Program Doktor. Tidak di Terbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta.
[16] Irwanto. (2015). Studi Komparasi Sekolah Menengah Kejuruan yang Efektif di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Informasi. STKIP. Garut. Halaman 52-67.
[17] Ixtiarto, Bambang dan Sutrisno, Budi. (2016). Kemitraan Sekolah Menengah Kejuruan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Kajian Aspek Pengelolaan pada SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 26 (1): hal. 57-69.
[18] Janu Triwahyudi. (2020). Manajemen Kemitraan Sekolah dan Dunia Industri Dalam Penyerapan Lulusan SMK. Media Manajemen Pendidikan. http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/mmp. Volume 3 No. 1 Juni 2020, p-ISSN: 2622-772X e-ISSN: 2622-3694. Halaman 88-99.
[19] Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2015). Peluang dan tantangan Indonesia Pasar Bebas. Jakarta: KementerianAsean’Perdagangan Republik Indonesia. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. (2017). Peraturan menteri perindustrian nomor 03 tahun 2017. Jakarta: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
[20] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Mengembangkan Kerja Sama yang Efektif antara Lembaga Diklat Kejuruan dan Industri Pedoman Pelaksanaan. Jakarta.
[21] Lendrum, T. (2003). The Strategic Partnering Handbook. 4edn, McGraw-Hill, Australia.
[22] Menteri Perindustrian Republik Indonesia. (2017). Peraturan menteri perindustrian republik indonesia nomor 03 tahun 2017. Jakarta: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
[23] Miles, M. B & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. London: Sange Publication.
[24] Moleong J. Lexy. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[25] Mustakim. (2014). Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Kolaborasi Antara Sekolah Dengan Dunia Usaha (Dunia Industri) Pada Siswa SMK Negeri 3 Kudus Tahun 2013. Jurnal Equilibrium, Volume 2, No.1, Juni 2014. Halaman 140-156.
[26] Nova Maryanti & Dina Apriana. (2019). Kompetensi Siswa SMK Dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 12 Januari 2019. Halaman 633-642.
[27] P Marana., Labaka, Leire, Sarriegi, and Jose Mari. (2017). A framework for public-private-people partnerships in the city resilience-building process. https://ac.els-cdn.com.
[28] Perkins, D. C. (1998). The Carl D. Perkins vocational and technical education act, public law 105-332. USA: U. S Departmen of Education. Diambil dari situs: (http://www.ed.gov/offices/OVAE/CTE/per kins.html.03-08).
[29] Presiden Republik Indonesia. (2003). Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
[30] Prosser & Quigley. (1950). Vocational Education in a Democracy. Chicago: American Technical Society.
[31] Purnamawati & Muhammad Yahya. (2019). Model Kemitraan SMK Dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Diterbitkan oleh Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar Gedung Perpustakaan Lt. 1 Kampus UNM Gunungsari Jl. Raya Pendidikan 90222.
[32] Rasto. (2015). Manajemen Perkantoran Paradigma Baru. Bandung: CV. ALFABETA.
[33] Ruslan, R. 2010. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
[34] Satori, Djam’am & Komariah, Aan. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
[35] Sriatun, Ekohariadi, Samani, & Umi Kulsum. (2018). Kerjasama SMK Negeri 1 Sumberrejo Dengan Ahass dan Telkom Untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan. Seminar Nasional Edusainstek ISBN: 978-602-5614-35-4. FMIPA UNIMUS 2018. Halaman 575-578.
[36] Sudira, Putu. (2013). TVET ABAD XXI: Filosofi, Teori, Konsep, Strategi Pembelajaran Vokasional. Yogyakarta: UNY Press.
[37] Sugiyono. (2020). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta.
[38] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
[39] Sumbodo, Wirawan., Pardjono., Samsudi., & Rahadjo., Winarno Dwi. (2018). Implementation of partnership management model of SMK (Vocational High School) with existing industries in mechanical engineering expertise in Central Jawa. AIP Conference Proceedings 1941, 020038 (2018); American Institute of Physics.pp. 020038-1 – 020038-13. https://aip.scitation.org/doi/pdf/10.1063/1.5028096
[40] Sunar, R., dkk. (2015). Kemitraan SMK Jurusan Teknik Bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Dunia Industri. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta.
[41] Sutama. (2018). Metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, PTK, dan R & D. Surakarta: Fairuz Media.
[42] Sutrisno, D. (2007). Menuju SMK Bertaraf Internasional. Makalah disampaikan pada acara Persiapan Pelaksanaan Evaluasi Diri SMK Bertaraf Internasional. Jakarta.
[43] Wahjosumidjo. (2011). Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.
[44] Wahyu Noviansyah, & Adhan Efendi. (2016). Analisis Kesiapan dan Hambatan Partnership Mak-Dudi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar Nasional dan Pameran Produk Pendidikan Vokasi ke 1. Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi (PTM-PTB-PTIK) | FKIP-UNS. Halaman 124-129.
[45] Walter R., John. (1993). Machining fundamentals. Fundamentals basic to industry. South Holland: The GoodheartWillcox Company, Inc. (http://gerogers@teach.purdue.edu.04-2004).
Published
2021-06-27
How to Cite
Irwanto, I. (2021). LINK AND MATCH PENDIDIKAN KEJURUAN DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI DI INDONESIA. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 549-562. https://doi.org/10.47492/jip.v2i2.714
Section
Articles