TUHAN DALAM KONTEKS BERAGAMA (Studi Sosio Religi)
Abstract
Eksistensi Tuhan dan agama selalu menjadi perbincangan bahkan menjadi perdebatan sepanjang sejarah umat manusia. Perdebatan yang tak kunjung selesai itu telah melahirkan berbagai pandangan yang satu dengan lainnya sangat berbeda bahkan bertentangan. Fakta belakangan ini menunjukkan bahwa secara teologis ada yang bertuhan dan beragama hanya pada tataran teoretis tapi tidak dalam tataran praktis sekularisme, yang berlindung di balik ketidak mampuan atau kemustahilan manusia untuk mengetahui Tuhannya. Manusia adalah makhluk sejarah,oleh karenannya nama-nama Tuhan juga muncul dalam wacana sejarah dan pemikiran agama. Hubungan agama, budaya dan masyarakat sangat penting atau merupakan sistem kehidupan karena adanya keterkaitan satu sama lain. Untuk soal keberagamaan dan pembangunan sosial tidak lengkap jika hanya dilihat dari satu aspek tertentu saja, untuk itu dalam memandang persoalan kemasyarakatan harus melalui pendekatan holistik. Kehidupan beragama terlihat dari cara berpikir, perilaku atau sikap dan tata krama dalam masyarakat dan berbangsa.
References
[2] Agus, Bustanudin, 2006, Agama dalam Kehidupan Manusia
[3] Ali Anwar dan Tono TP, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat (Bandung: Pustaka Setia, 2005
[4] Franz Magnis Suseno, Menalar Tuhan (Yogyakarta: Kanisius, 2006
[5] H.Abdullah Ali, Agama Dalam Ilmu Perbandingan, (Penerbit Nuansa Aulia, Bandung, 2007)
[6] Harun Nasution, 1986 Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid II (Cet IV; Jakarta: UI
[7] IGM Nurdjana 2006, Hukum dan Aliran Kepercayaan Menyimpang di Indonesia, gramedia Jakarta,.
[8] Imam khanafi Al-jauharie, filsafat Islam,(Yogyakarta: Gama media, 2009)\
[9] Miftahul Munir, 2005 Filsafat Kahlil Gibran Humanisme Teistik, (Yogyakarta: Paradigma,), Cet. ke-1
[10] Moh, Rifai, 1984 Perbandingan Agama, (Semarang: Wicaksana)
[11] Muntohar, 2010. Tanah Longsor Analisis Prediksi Mitigasi,. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah
[12] Mulyadi Wahyono, Pokok-pokok Dasar Agama Buddha, (Departemen Agama RI, Jakarta, 2002)
[13] O. Hashen, Agama Marxsis: Asal-Usul Ateisme dan Penolakan Kapitalisme (Bandung: Penerbit Nuansa, 2001)
[14] Peter L. Berger, A Rumor of Angels: Modern Society and the Rediscovery of the Supernatural, Terj. J.B. Sudarmanto, (Jakarta: LPES, 1994),
[15] Poerwadarminta W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai. Pustaka.
[16] R. P. Chavan, 1965 Mengenal Agama Kristen, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup,) Press)
[17] S. Radhakrishnan, 2009 Bhagawdgita, terj. Yudhi Murtanto (Jogjakarta: IRCiSiD,
[18] Setianda Tirtarasa 2006,” Mengenal Agama Khonghucu dan Masalah Korupsi,” dalam Tjhie Tjay Ing et al., (ed.), Menuju Masyarakat Anti Korupsi Perspektif Agama Khonghucu, (Jakarta: Departemen komunikasi dan informatika)
[19] Shodiq, Kamus Istilah Agama, (Jakarta: Sienttarama), 1988
[20] Suhermanto , Panteisme: Fenomena Baru Ketuhanan dalam Perspektif Metafisika
[21] Syahidin,dkk. 2019. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Makassar:
[22] Universitas Negeri Makassar.
[23] Titus, Nolan, Smith, Living Issues in Philosophy, Terj. HM. Rasjidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984)
[24] http://rezkyfauzi.blogspot.co.id/2012/12/konsepketuhanandalamislam
[25] https://pelitanusantara.com/konsep-tuhan-dalam-agama-khonghucu/#.YLhQ9dIzbIU
Copyright (c) 2021 Jurnal Inovasi Penelitian
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.