THE URGENCE OF RECHTERLIJK PARDON REGULATION IN CRIMINAL LAW RENEWAL

  • Vincentius Patria Setyawan Atma Jaya Yogyakarta
  • Itok Dwi Kurniawan Law Faculty Sebelas Maret University
Keywords: Keywords: Rechterlijk Pardon, Justice, Criminal Law Reform.

Abstract

ABSTRACT

 

The principle of legality in Indonesia has characteristics that are so rigid in providing a basis that legitimizes the imposition of criminal sanctions. Based on the principle of legality, every act that fulfills the elements of a criminal act can be punished (strafbaar). This of course only shows aspects of legal certainty in the imposition of criminal sanctions, and on the contrary will cause disturbances to the sense of justice for the community. This article discusses the judge's pardon which is ideal to be applied to minor crimes. This judge's pardon looks more at the sociological aspect of the imposition of a crime, which focuses on balancing the interests of the perpetrators and victims of crime.

 

 

References

Aska Yosuki., & Daeng Dian Andriawan Tawang, 2018, Kebijakan Formulasi Terkait Konsepsi rechterlijk pardon (permaafan hakim) dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Adigama Law Journal, Vol.1, (No.1).

E. Soponyono, 2012, Kebijakan Perumusan Sistem Pemidanaan yang Berorientasi Pada Korban, Jurnal Masalah-Masalah Hukum, Jilid 41, (No.1).

Eddy O.S. Hiariej, 2014, Prinsip-Prinsip Hukum Pidana, Cahaya Atma Pustaka, Yogyakarta.

Emon Makarim, 2003, Kompliasi Hukum Telematika, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Eva Achjani Zulfa, 2014, Konsep Dasar Restorative Justice, disampaikan dalam acara Pelatihan Hukum Pidana dan Kriminologi “Asas-Asas Hukum Pidana dan Kriminologi Serta Perkembangan Dewasa Ini”, Faculty of Law, Universitas Gadjah Mada and Mahupiki, Yogyakarta, 23-27 February 2014.

Faisal. 2014. Membangun Politik Hukum Asas Legalitas Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia. Ius Quia Iustum Law Journal, Vol.21, (No.1).

Gialdah Tapiansari dan Anthon F. Susanto, 2017, Pola Penegakan Hukum Pidana Berdasarkan Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Perspektif Asas Manfaat, Jurnal Litigasi, Vol. 1, No. 18.

I Ketut Sudiara, 2014, The Construction of Penal Mediation Model in Handling Family Negclect Cases in the Future, International Journal of Education and Research, Vol.2, (No.8).

Ira A Maerani, 2015, Implementasi Ide Keseimbangan Dalam Pembangunan Hukum Pidana Indonesia Berbasis Nilai-Nilai Keadilan. Jurnal Pembaharuan Hukum, Vol.2, (No.2).

Jauhari D. Kusuma, 2016, Tujuan dan Pedoman Pemidanaan Dalam Pembaharuan Sistem Pemidanaan di Indonesia, Jurnal Muhakkamah, Volume 1, Nomor 2.

Khilmatin Maulidah, dan Nyoman Serikat Putra Jaya, 2019, Kebijakan Formulasi Asas Permaafan Hakim Dalam Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Nasional, Pembangunan Hukum Indonesia Law Journal, Vol. 1, No. 3.

Khilmatin Maulidah, dan Nyoman Serikat Putra Jaya, 2019, Kebijakan Formulasi Asas Permaafan Hakim Dalam Upaya Pembaharuan Hukum Pidana Nasional, Pembangunan Hukum Indonesia Law Journal, Vol. 1, No. 3.

M. Farikhah, 2016, Konsep Judicial Pardon (Permaafan Hakim) dalam Masyarakat Adat di Indonesia, Jurnal Media Hukum, Vol.25, (No.1).

Marcus Gunarto, 2012, Asas Keseimbangan dalam Konsep Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jurnal Mimbar Hukum, Vol.24, (No.1),

Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, 2012, Politik Hukum Pidana: Kajian Kebijakan Kriminalisasi dan Dekriminalisasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Published
2021-06-28
How to Cite
Setyawan, V., & Kurniawan, I. (2021). THE URGENCE OF RECHTERLIJK PARDON REGULATION IN CRIMINAL LAW RENEWAL. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 643-650. https://doi.org/10.47492/jip.v2i2.638
Section
Articles