WISATA PETUALANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK DESA WISATA DI KABUPATEN SUMBAWA

  • Anas Pattaray Politeknik Pariwisata Lombok
Keywords: Wisata Petualangan, Kearifan Lokal, SWOT & AHP

Abstract

Wisata pedesaan merupakan kawasan perdesaan yang memiliki potensi daya tarik wisata sebagai tujuan wisata. Pengembangan pariwisata dengan konsep keberlanjutan lingkungan dan budaya di Sumbawa menarik untuk diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan purposive sampling. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi dan mencari teori dan konsep yang relevan dengan permasalahan yang ditemukan kemudian dianalisis Menggunakan metode kombinasi analisis SWOT dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini menganalisis prioritas strategi pengembangan wisata petualangan berbasis kearifan lolal desa wisata di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini berdasarkan evaluasi dari 10 expert yang menghasilkan prioritas strategi peningkatan produk wisata.

References

[1] Beedie, P. (2016). Adventure tourism. Routledge International Handbook of Outdoor Studies, July, 463–471. https://doi.org/10.4324/9781315768465
[2] Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan pariwisata perdesaan berbasis masyarakat: Sebuah pendekatan konsep. Graha Ilmu.
[3] Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.
[4] Kusiawati, D. (2017). Pendidikan Luar Sekolah , Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan Luar Sekolah , Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Negeri Malang. Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 59–72.
[5] Lee, T. H., & Jan, F. H. (2019). Can community-based tourism contribute to sustainable development? Evidence from residents’ perceptions of the sustainability. Tourism Management, 70(September 2017), 368–380. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2018.09.003
[6] Ma’ruf, M. F., Kurniawan, B., & Pangestu, R. P. A. G. (2017). Desa Wisata: Sebuah Upaya Mengembangkan Potensi Desa Dan Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Desa Wisata Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul). Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 7(2).
[7] Mason, P., & Cheyne, J. (2000). Residents’ attitudes to proposed tourism development. Annals of Tourism Research, 27(2), 391–411.
[8] Mutana, S., & Mukwada, G. (2018). Mountain-route tourism and sustainability. A discourse analysis of literature and possible future research. Journal of Outdoor Recreation and Tourism, 24(August), 59–65. https://doi.org/10.1016/j.jort.2018.08.003
[9] Pattaray, A., & Efendi, M. N. (2020). Urban Tourism Development: Constraints and Expected Changes of Kota Lama Tourism Area (KLTA) in Surabaya, Indonesia. Journal of Tourism and Hospitality Management, 8(1), 133–137. https://doi.org/10.15640/jthm.v8n1a14
[10] Prihasta, A. K., & Suswanta, S. (2020). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Desa Wisata Kaki Langit Padukuhan Mangunan. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 7(2012), 221. https://doi.org/10.24843/jumpa.2020.v07.i01.p10
[11] Ratmaja, L., Pattaray, D. A., Pariwisata, P., Lombok, N., Raden, J., No, P., Jonggat, P., & Ntb, P. (2019). HOMESTAY SEBAGAI PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT DI DESA WISATA KEMBANG KUNINGKABUPATEN LOMBOK TIMUR Homestay As A Community Business In Village Tourism Kembang Kuning, East Lombok District. 13(2), 37–48.
[12] Ruskhan, A. G. (2007). Pemanfaatan Keberagaman Budaya Indonesia Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Makalah Yang Disajikan Dalam Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia Pertemuan Asosiasi Jepang-Indonesia Di Nanzan Gakuen Training Center, Nagoya, Jepang, 10–11.
[13] Sung, H. H. (2004). Classification of adventure travelers: Behavior, decision making, and target markets. Journal of Travel Research, 42(4), 343–356. https://doi.org/10.1177/0047287504263028
[14] Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. (n.d.). Gusti Ngurah.(2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Pustaka Larasan, Bekerja Sama Dengan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Denpasar.(Online Edition).
[15] Suwena, I. K., Widyatmaja, I. G. N., & Atmaja, M. J. (2010). Pengetahuan dasar ilmu pariwisata. Udayana University Press.
[16] Warpani, S. P., & Warpani, I. P. (2007). Pariwisata dalam tata ruang wilayah. Penerbit ITB.
[17] Wasantara, P. (2010). Konsepsi Wawasan Nusantara. Pokja Wasantara. Lemhannas, Jakarta.
[18] Wirawan, P. E. (2017). Characteristics of Farming and Trekking Tour Packages in North Bali. Journal of Business on Hospitality and Tourism, 2(1), 323. https://doi.org/10.22334/jbhost.v2i1.67
[19] Yetim, A. Ç. (2017). Determining the benefits of adventure tourism from a providers’ perspective in Fethiye. Global Journal of Business, Economics and Management: Current Issues, 7(1), 2. https://doi.org/10.18844/gjbem.v7i1.1390
Published
2021-03-27
How to Cite
Pattaray, A. (2021). WISATA PETUALANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI DAYA TARIK DESA WISATA DI KABUPATEN SUMBAWA. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 2247-2254. https://doi.org/10.47492/jip.v1i10.471
Section
Articles