PENGGUNAAN KLOROKUIN PADA INFEKSI VIRUS COVID-19

Adieba Warda Hayya

doi:10.47492/jip.v1i8.391

Adieba Warda Hayya Institut Agama Islam Negeri Kudus

DOI: https://doi.org/10.47492/jip.v1i8.391

Keywords: Covid-19 & Klorokuin

Abstract

Infeksi yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru yakni severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dengan nama penyakitnya sebagai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) menjadi patogen penyebab utama outbreak penyakit pernapasan. Klorokuin dikabarkan sebagai obat yang potensial bermanfaat untuk SARS-CoV, bahkan penggunaan klorokuin dilaporkan digunakan di berbagai Negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan studi literatur dari hasil penelitian yang diakses dari berbagai jurnal elektronik. Analisis data yang digunakan adalah meta-analisis konten melalui prosedur interaktif yang terdiri dari empat tahap: pengumpulan data, kondensasi data, presentasi data, dan kesimpulan. Penelitian terdahulu melaporkan bahwa klorokuin memiliki efek antiviral yang kuat terhadap virus SARS-CoV pada sel primata. Efek penghambatan ini teramati ketika sel diperlakukan dengan klorokuin baik sebelum maupun sesudah paparan virus, yang menunjukkan bahwa klorokuin memiliki efek pencegahan maupun efek terapi. Namun bukti efikasi dan keamanan penggunaan klorokuin pada COVID- 19 sangat terbatas, sehinga penggunaan klorokuin dihentikan didasari pertimbangan manfaat dan risiko yang terjadi.

References

[1] Accapezzato Det al.2005. Chloroquine enhances human CD8 + T cell responses against soluble antigens in vivo. J Exp Med 202: 817– 828
[2] Al‐Bari MA. 2015. Chloroquine analogues in drug discovery: new directions of uses, mechanisms of actions and toxic manifestations from malaria to multifarious diseases. J Antimicrob Chemother 70: 1608– 1621.
[3] Alexandre et al. 2020. Renin-angiotensin-aldosterone system and COVID-19 infection. Therapies 23: 1-16
[4] Boelaert JR, et al.2001). The additive in vitro anti‐HIV‐1 effect of chloroquine, when combined with zidovudine and hydroxyurea. Biochem Pharmacol 61: 1531– 1535.
[5] Cooper RG, Magwere T. 2008. Chloroquine: Novel uses & manifestations. Indian J Med Res.127(4):305-316.
[6] Devaux CA, Rolain JM, Colson P, Raoult D. New insights on the antiviral effects of chloroquine against coronavirus: What to expect for COVID-19?. Int J Antimicrob Agents. 2020;55(5):105938. doi: 10.1016/j. ijantimicag.2020.1059368
[7] Fehr, A. R. Perlman, S. 2015. Coronavirus: An Overview of Their Replication and Pathogenesis.Method Mol Biol 1282: 1-5.
[8] Huang et al. 2020. Clinic Features of patients Infected with 2019 Novel Coronavirus in Wuhan, China. J. Chemistry 5: 1-6.
[9] Kapoor, K. M dan Aanandita Kapoor. 2020. Role of Chloroquine and Hydroxychloroquine in the Treatment of COVID-19 Infection- A Systematic Literature Review. medRxiv14 (1): 1-17
[10] Korsman, S.N.J et al. 2020. Viroloy Chins. Churchill Livingston Elsevier 12: 113-117
[11] Kozicki et al. 2015. An attenuated total reflection (ATR) and Ramanspectroscopic investigation into the effects ofchloroquine on Plasmodium falciparum-infected red blood cells. Analyst 140: 2236-2248.
[12] Macfarlane D. E. dan Manzel L. 1998. Antagonism of Immunostimulatory CpG-Oligodeoxynucleotides by Quinacrine, Compounds Chloroquine, and Structurally Related. J Immunol 160:1122-1131.
[13] Nurhayati. 2008. Metode penentuan Resintensi Plasmodium vivax terhadap Klorokuin. Majalah Kedokteran Andalas 32 (2): 116-127.
[14] Rajapakse et al. 2009. Synthesis, Characterization, and in vitro Antimalarial and AntitumorActivity of New Ruthenium(II) Complexes of Chloroquine. Inorganic Chemistry 48 (3):1122-1131.
[15] Vincent MJ, Bergeron E, Benjannet S, Erickson BR, Rollin PE, Ksiazek TG, et al. Chloroquine is a potent inhibitor of SARS coronavirus infection and spread. Virology Journal 2005, 2:69
[16] Wang, Z. 2020. A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and
[17] Yuliana. 2020. Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19): Sebuah Tinjaun