TECHNICAL VOCATIONAL EDUCATION AND TRAINING (TVET) INNOVATION DENGAN MODEL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DALAM PENGEMBANGAN SOFT-SKILL SUMBER DAYA MANUSIA

  • Rusmulyani Rusmulyani BPSDM Prov.Bali
Keywords: TVET, Kompetensi & Soft-skill

Abstract

Pendidikan kejuruan dan pelatihan memiliki peran penting dalam pengembangan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pengembangan manusia harus dilakukan secara utuh, yang mencakup pengembangan daya pikir, daya qolbu, daya fisik, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sukses tidaknya peran pendidikan vokasi dapat diukur dari keseimbangan dua tujuan tersebut, yaitu pengembangan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Andragogy merupakan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik di lembaga formal, non-formal, dan informal. Andragogy bagian yang tidak terpisahkan di dalam Technical Vocational Education and Training (TVET). Pendidikan kejuruan dan pelatihan memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan anggota masyarakat untuk dapat bekerja dan berusaha dengan baik, yang berimplikasi kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan secara umum. Untuk menjawab berbagai macam persoalan di atas, maka sangat penting perannya Technical Vocational Education and Training (TVET) mampu mempersiapkan sumber daya manusia seutuhnya dalam mengembangkan soft-skill dengan menerapkan model pelatihan berbasis kompetensi. Pendidikan kejuruan dan pelatihan memiliki peran penting dalam pengembangan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pengembangan manusia harus dilakukan secara utuh, yang mencakup pengembangan daya pikir, daya qolbu, daya fisik, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sukses tidaknya peran pendidikan vokasi dapat diukur dari keseimbangan dua tujuan tersebut, yaitu pengembangan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Andragogy merupakan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan pada pelaksanaan pendidikan dan pelatihan baik di lembaga formal, non-formal, dan informal. Andragogy bagian yang tidak terpisahkan di dalam Technical Vocational Education and Training (TVET). Pendidikan kejuruan dan pelatihan memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan anggota masyarakat untuk dapat bekerja dan berusaha dengan baik, yang berimplikasi kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan secara umum. Untuk menjawab berbagai macam persoalan di atas, maka sangat penting perannya Technical Vocational Education and Training (TVET) mampu mempersiapkan sumber daya manusia seutuhnya dalam mengembangkan soft-skill dengan menerapkan model pelatihan berbasis kompetensi. 

References

[1] Tilaar H A R 2009 Membenahi pendidikan nasional. Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Sadulloh U 2015 Pedagogik (Ilmu Mendidik). Penerbit Alfabeta. Bandung
[3] Knowles, M S 1998 Andragogy in Action: Apllying Modern Principles of Adult Learning. Jossey Bass Inc, San Francisco
[4] Raharjo T J dan Suminar T 2010 Penerapan Pedagogi dan Andragogi Pada Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Kelompok Belajar Paket A, B, dan C, di Kota Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
[5] Sutisna N 2009 Kontribusi Pendidikan Luar Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Orang Dewasa Di Masyarakat. Disampaikan pada seminar nasional “Kontribusi Pendidikan Nonformal dalam Pembangunan”, tanggal 23 November 2009. Pendidikan Luar Sekolah, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia
[6] Mukhidin 2012 Kurikulum dan Pembelajaran Kejuruan Berbasis Kompetensi. Cetakan Kesatu. Risqi Press. Bandung
[7] Kuswana W S 2013 Dasar-Dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan. Cetakan kesatu, Alfabeta. Bandung
[8] Wardiman D 1998 Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). PT Jayakarta Agung Offset. Jakarta
[9] Buchari A 2014 Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum: Dilengkapi Lampiran Kegiatan Praktikum Kewirausahaan. Cetakan ke-20, Alfabeta, Bandung
[10] Third International Congress on Technical and Vocational Education and Training Shanghai, People’s Republic of China, 13-16 May 2012. Artikel online diunduh tanggal 6 Maret 2016
[11] Mulyadi Y 2014 Pengembangan Model Pendidikan Teknologi Kejuruan Berbasis Isu Global Menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Proseding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7 FTK, 13-14 November 2014, hal. 1240-1247. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
[12] Robinson, D G 1981 Training for Impact. Josey Bass Publishers. Sage Publications. AsiaPacific, ltd. San Fransisco (Competency-Based Training) Sebagai Suatu Proses Pengembangan Pendidikan Vokasi. Jurnal MEDTEK, Vol. 3, No. 2, tahun 2011, Page 113.
[13] Nitisemito A S 1982 Manajemen Personalia. PT. Gramedia, Jakarta
[14] Sutisna A 2011 Pelatihan Berbasis Kinerja: Konsep dan Implementasi Dalam Pelatihan Guru/Tutor. CV. Alumgadan Mandiri. Jakarta
[15] Maclean R dan Pavlova M. 2010. Planning and Policy Development for Technical Vocational Education and Training Systems. International Encyclopedia of Education (Third Edition), 469 – 475. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-08-0448947.008113
[16] Rojewski J W 2002 Preparing the Workplace of Tomorrow: A Conceptual Framework for Career and Technical Education. Journal of Vocational Education Research, 27 (1), 735.
[17] Tukundane, Minnaert A, Zeelen J and Kanyandago P 2015 Building vocational skills for marginalised youth in Uganda: A SWOT analysis of four training programmes. International Journal of Educational Development, 40, 134–144. http://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2014.10.007
[18] Dhaval D M, Reichman N E, Corman H and Das D 2011 Effects of welfare reform on vocational education and training. Economics of Education Review, 30(6), 1399–1415. http://doi.org/10.1016/j.econedurev.2011.07.008
[19] Trilling B and Fadel C 2009 21st-century skills: learning for life in our times. US: Jossey-Bass A Wiley Imprint
[20] UNESCO and ILO 2002 Technical and Vocational Education and Training for the Twenty First Century: Unesco and ILO Recommendations. http://www.unesco.org/education/
[21] Wagiran 2005 Pentingnya Reorientasi Pembelajaran dalam Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Journal Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No. 3.
[22] Mulcahy D 2000 Turning the contradictions of competence: competency-based training and beyond. Journal of Vocational Education & Training, Volume 52, Issue 2, 2000. Page. 259-280. Diambil tanggal 6 Maret 2016 pada www.informaworld.com.
[23] Dubois D 1993 Competency Based Performance Improvement: A Strategy for Organization Change. By HRD Bass Inc. United Stated
[24] Purnamawati 2011 Peningkatan Kemampuan Melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (CompetencyBased Training) Sebagai Suatu Proses Pengembangan Pendidikan Vokasi. Jurnal MEDTEK, Vol. 3, No. 2, Oktober 2011. Page 1-13.
[25] Sanghi S 2007 The Handbook of Competency Mapping, Understanding, Designing, and Implementing Competency Models in Organizations. Sage Publications. Asia-Fasific, Ltd
[26] Sudira P 2009 Tujuh Prinsip Dasar Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Artikel online: diambil tanggal 6 Maret 2016, pada http://blog.uny.ac.id/putupanji/tujuhprinsip-cbt/.
[27] Sharasanti D A 2012 Metode Pembelajaran Soft Skill: Suatu Kajian Konseptual Tentang Penerapan Teori Belajar Humanistik. Proceeding Seminar
Published
2020-12-20
How to Cite
Rusmulyani, R. (2020). TECHNICAL VOCATIONAL EDUCATION AND TRAINING (TVET) INNOVATION DENGAN MODEL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DALAM PENGEMBANGAN SOFT-SKILL SUMBER DAYA MANUSIA. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8), 1495-1506. https://doi.org/10.47492/jip.v1i8.318
Section
Articles