ANALISIS RANTAI NILAI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PEMANFAATAN HHBK KAYU MANIS DI PULAU TIDORE

  • Firlawanti Lestari Baguna Universitas Khairun
  • Fatmawati Kaddas Fakultas Pertanian, Universitas Khairun
Keywords: HHBK Kayu Manis; Kontribusi Pendapatan; Pemanfaatan; Rantai Nilai

Abstract

Kayu Manis sebagai bahan rempah utama namun komoditas ini tdak dapat ditinggalkan bagi ibu rumah tangga, warung makan dan industri rumah tangga lainnya.  Ketersediaan kayu manis secara teratur menjadi sesuatu yang penting untuk menjaga kelestarian dan pendapatan petani.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai nilai dan kontribusi Hasil Hutan Bukan Kayu Kayu Manis terhadap pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di sentra produksi kayu kayu manis, Pulau Tidore. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner terhadap responden petani, responden pedagang,  yang dilaksanakan pada Bulan April – Oktober 2020. Responden penelitian yaitu petani dan pedagang. Penentuan responden petani dilakukan secara purposive yaitu responden pemilihan responden adalah petani yang memiliki lahan dalam kawasan hutan di Pulau Tidore. Responden pedagang dipilih berdasarkan metode snowball sampling berdasarkan informasi dari petani. Informasi dan data yang terkoleksi dianalisis menggunakan analisis rantai nilai dan kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat terdapat aktor-aktor yang terlibat dalam rantai nilai yaitu petani, petani pengumpul, pedagang pengumpul dan tengkulak. Produk kayu manis yang dimanfaatkan oleh petani yaitu HHBK Kayu manis memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani sebesar 0.13%  (Rp. 3,100,144/tahun). Kondisi ini menunjukkan kontribusi pemanfaatan kayu manis dengan produk stik gulungan kering cukup kecil dari pendapatan total petani, namun memberikan pengaruh terhadap pendapatan petani.

References

1. Kartila N, Ichsan AC, Markum M. KONTRIBUSI HASIL HUTAN Bukan Kayu Kemiri (Aleurites moluccana) Terhadap Pendapatan Petani Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Tangga Desa Selengen Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. J Belantara. 2018;1(2):89–100.
2. P.35/Menhut-II/2007. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.35/Menhut-II/2007 Tentang Hasil HHutan Bukan Kayu. Kementeri Kehutanan Republik Indonesia; 2007.
3. Shiva M. Inventory of Forest Resources for Sustainable Management & Biodiversity Conservation : With List of Multipurpose Tree Species Yielding both Timber & Non-Timber Forest PProducts (NFTPs) and Shrub & Herb Species of NTFP Importance [Internet]. New Delhi: Indus Publishing Company; 1998. Available from: https://books.google.co.id/books?id=z8x5dTk0sAwC&lpg=PP1&pg=PA3#v=onepage&q&f=true
4. FAOSTAT. Statistics of Food and agriculture Organization of The United nation, External Trade [Internet]. 2018. Available from: http://www.fao.org/faostat/en/?#search/cinnamon
5. Hidayani N. Analisis Tata NNiaga Kayu Manis di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Institut Pertanian Bogor; 2012.
6. Makkarennu, Syahidah, Ridwan, Muh Alif K Sahide EIRM. Pengembangan Pasar dan Penguatan Kapasitas Kewirausahaan Kelompok Tani Hutan di Sekitar Kaawasan Hutan Pendidikan Unhas. J Panrita Abdi. 2018;2(1):64–74.
7. Moko H. Menggalakan Hasil Hutan Bukan Kayu Sebagai Produk Unggulan. Inf Tek [Internet]. 2008;6(2):1–5. Available from: https://www.forda-mof.org/files/Menggalakan_hasil_hutan_bukan_kayu.pdf
8. Suwarto, Octavianty Y, Hermawati S. Top 15 Tanaman Perkebunan [Internet]. Jakarta: Penebar Swadaya; 2014. Available from: https://books.google.co.id/books?id=iRWrCQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
9. Evizal R. Tanaman Rempah dan Fitofarmaka. Bandar Lampung: Lembaga PeneLitian Universitas Lampung; 2013.
10. ROTHAERMEL FRANK T. Your Vision … Your Voice … Your Course … Your Way Make it happen through CREATE for Strategic Management , at. 2015. 527 p.
11. Fu Y, Piplani R. Supply-side collaboration and its value in supply chains. Eur J Oper Res. 2004;152(1):281–8.
12. Setiawati N. Analisis rantai nilai cabai di sentra produksi kabupaten majalengka jawa barat. 2014;1–48.
13. Idris H, Mayura E. Sirkuler Informasi Teknologi Tanaman Rempah dan Obat : Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Kayu Manis. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan; 2019.
14. Ferry Y. Prospek Pengembangan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii L ) Di Indonesia. SIRINOV. 2013;1(1):11–20.
15. Alimah D. STUDI PENGUSAHAAN KAYU MANIS DI HULU SUNGAI SELATAN, KALIMANTAN SELATAN. Galam. 2015;1(1):9–19.
16. Futihaturroziqoh S. Pengaruh Fluktuasi Harga Sagu dan Produksi Tepung Sagu terhadap Pendapatan Produsen Pabrik Kilang Sandi di Desa Tenan Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Ditinjau dari Ekonomi Syariah [Internet]. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU; 2002. Available from: http://repository.uin-suska.ac.id/29860/
17. Ngadiwiyana, Ismiyarto, Nor Basid A., Purbowatiningrum R. Potensi Sinamaldehid hasil Isolasi Minyak Kayu Manis sebagai Senyawa Antidiabetes. Maj Farm Indones. 2011;1:9–14.
18. Ikhwana A. Analisis dan Strategi Penambahan Nilai Jual Komoditas Kopi melalui Penataan Rantai Nilai Komoditas Kopi. J Kalibr [Internet]. Available from: https://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/kalibrasi/article/view/514/483
Published
2021-01-18
How to Cite
Baguna, F., & Kaddas, F. (2021). ANALISIS RANTAI NILAI DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PEMANFAATAN HHBK KAYU MANIS DI PULAU TIDORE. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(9), 1787-1794. https://doi.org/10.47492/jip.v1i9.307
Section
Articles