PENANGANAN RESIKO STUNTING BERBASIS DATA TINGKAT KECAMATAN MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH

  • Armin Saimu Universitas Muhammadiyah Buton
  • Nastia Nastia Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton
  • Sry Mayunita Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Buton
Keywords: Kelurgaga Bereisko Stunting, Stunting Berbasis Data, Penanganan keluarga berisiko Stunting

Abstract

Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Berdasarkan parameter persentase Stunting Berbasis Data kelurga beresiko stunting memiliki status ekonomi keluarga rendah, yaitu terdapat 77 responden (90,6%) mempunyai status ekonomi keluarga kurang dari Rp. 500.00, dan 8 responden (9,4%) mempunyai status ekonomi diatas Rp.500.000; Mempunyai perbedaan pendidikan, yaitu 52 responden (61,2%) berpendidikan SD,  15 responden (17,6) berpendidikan SMP, 13 responden (15,3%) berpendidikan SMU, dan 5 responden (5,9%) memiliki pendidikan strata I; Adanya perbedaan fasilitas sanitasi lingkungan menjadi penyebab keluarga berisiko stunting, yaitu 21 responden (24,7%) tersedia tempat pembuangan sampah di area rumah dan 64 responden (75,3%) tersedia tempat pembuangan sampah di area pemukiman; Adanya perbedaan sumber air minum utama, yaitu 74 responden (87,1%) menggunakan ledeng/pam dan 11 responden (12.9%) menggunakan air kemasan/isi ulang; 2) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Mawasangka Tengah melakukan percepatan penurunan Stunting melalui Penyuluhan, Fasilitasi Pelayanan Rujukan, dan Fasilitasi Penerimaan Program Bantuan Sosial. Hasil penelitian yang telah di lakukan oleh peneliti bahwa Program penyuluhan penurunan resiko stunting sudah dilakukan sejak dari calon pengantin, dan pendampingan juga dilakukan kepada Ibu Hamil. Fasilitas rujukan dihubungkan dengan kerjasama sektoral yang dilakukan oleh BKKBN antara Lain Dinas Kesehatan,  Puskesmas Mawasangka Tengah dan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Buton Tengah. Oleh karena itu, peran lintas sektor sangat penting dalam penanganan stunting. Dan BKKBN Kecamatan Mawasangka Tengah dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Tengah memberikan Bantuan Sosial kepada keluarga beresiko stunting di Kelurahan Lakorua, bantuan sosial berupa pemberian makanan tambahan pada balita, Memberikan tablet zat besi kepada ibu hamil dan remaja putri, hal ini dilakukan supaya mencegah terjadinya bayi stunting.

References

Agus Byna. 2020. Analisis Komparatif Machine Learning Untuk Klasifikasi Kejadian Stunting. Jawa Tengah: CV. Pena Persada.
Annita Olo, Henny Suzana Mediani, W. R. (2020). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1035–1044. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.521
Budi, E., Putri, P., Namira, F. P., & Minum, S. A. (2022). Gambaran Penyebab Keluarga Berisiko Stunting DI Kabupaten Bojonegoro. Media Gizi Indonesia, 1, 13–21.
Choiroh, Z. M., Windari, E. N., & Proborini, A. (2020). Hubungan antara Frekuensi dan Durasi Diare dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis. Journal of Issues in Midwifery, 4(3), 131–141. https://doi.org/10.21776/ub.joim.2020.004.03.4
Dasril, O. (2019). Karakteristik Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Jurnal Sehat Mandiri, 14(2), 48–56. https://doi.org/10.33761/jsm.v14i2.116
Dian Jayantari Putri K Hedo. 2020. Father Involvement di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press.
Efendi, F. & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori Dan. Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Seleba Medika
Farah Okky Aridiyah, Ninna Rohmawati, M. R. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). JAOCS, Journal of the American Oil Chemists’ Society, 90(12), 1809–1817. https://doi.org/10.1007/s11746-013-2339-4
Gladys Apriluana, S. F. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.
Harlina, H. H., & Nur, M. I. (2021). Studi Fakor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 501–510. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.634
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in Reproductive Health). Alfabeta
Jackson, A., dan Chalder, P. C. 2004. Handbook of Nutrition and Immunity (Servere Undernutrition and Immunity). M. Eric Gershwin, M. E. Netsel, P dan keen, C.L (Ed). Humana Press 77.
Lestari, M. (2021). Kontribusi Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare dan Hubungannya terhadap Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 101–113. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN
Losong, N. H. F., & Adriani, M. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi, dan Zinc pada Balita Stunting dan Non Stunting. Amerta Nutrition, 1(2), 117. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6233
Man, J. dan Truswell, A, S. 2002. Essentials Of Human Nutrition. Oxfod University Press. New York.
Mitha Adzura, Fathmawati, Y. (2021). HUBUNGAN SANITASI, AIR BERSIH DAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI INDONESIA. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 21(2), 79–89.
Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
Nur Azizah, Nastia, A. S. (2022). Strategi Dinas Kesehatan dalam menekan laju penderitaan stunting di Kabupaten Buton Selatan. JIP: Jurnal Inovasi Penelitia, 2(12), 4145–4152.
Persatuan Gizi Indonesia. 2018. Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jakarta Timur: Penebar Swadaya Grup.
Peraturan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
Rofiah, T. A., Syaroh, N. M., Safitri, M., Satriaji4, F. V., & Fahrudin, T. M. (2022). Monitoring pada Keluarga dengan Anak Berisiko Stunting di Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro. KARYA UNGGUL : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 43–52.
Saputri, R. A. (2019). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jdp (Jurnal Dinamika Pemerintahan), 2(2), 152–168. https://doi.org/10.36341/jdp.v2i2.947

Setyowati, Sri; Murwani, Arita. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
Sinaga, E. P., Bangun, S., & Kasim, F. (2022). Evaluasi Peranan Penyuluh KB Dalam Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting Di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2022. Best Journal Biology Education Science & Technology, 5(2), 205–210.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Tampongangoy, D. (2019). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Di Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung. Jurnal Administrasi Publik, 5(78).
Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, XI(22), 13–18.
Wahida Yuliana dan Bawon Nul Hakim. 2019. Darurat Stunting Dengan Melibatkan Keluarga. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia
Annita Olo, Henny Suzana Mediani, W. R. (2020). Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1035–1044. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.521
Budi, E., Putri, P., Namira, F. P., & Minum, S. A. (2022). Gambaran Penyebab Keluarga Berisiko Stunting DI Kabupaten Bojonegoro. Media Gizi Indonesia, 1, 13–21.
Choiroh, Z. M., Windari, E. N., & Proborini, A. (2020). Hubungan antara Frekuensi dan Durasi Diare dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis. Journal of Issues in Midwifery, 4(3), 131–141. https://doi.org/10.21776/ub.joim.2020.004.03.4
Dasril, O. (2019). Karakteristik Keluarga Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Jurnal Sehat Mandiri, 14(2), 48–56. https://doi.org/10.33761/jsm.v14i2.116
Farah Okky Aridiyah, Ninna Rohmawati, M. R. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). JAOCS, Journal of the American Oil Chemists’ Society, 90(12), 1809–1817. https://doi.org/10.1007/s11746-013-2339-4
Gladys Apriluana, S. F. (2017). Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Jurnal Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masarakat, Vol. 28 No, 247–256.
Harlina, H. H., & Nur, M. I. (2021). Studi Fakor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 501–510. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.634
Lestari, M. (2021). Kontribusi Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare dan Hubungannya terhadap Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 101–113. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN
Losong, N. H. F., & Adriani, M. (2017). Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi, dan Zinc pada Balita Stunting dan Non Stunting. Amerta Nutrition, 1(2), 117. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6233
Mitha Adzura, Fathmawati, Y. (2021). HUBUNGAN SANITASI, AIR BERSIH DAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI INDONESIA. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 21(2), 79–89.
Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak : Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam: Journal For Gender Mainstreming, 14(1), 19–28. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
Nur Azizah, Nastia, A. S. (2022). Strategi Dinas Kesehatan dalam menekan laju penderitaan stunting di Kabupaten Buton Selatan. JIP: Jurnal Inovasi Penelitia, 2(12), 4145–4152.
Rofiah, T. A., Syaroh, N. M., Safitri, M., Satriaji4, F. V., & Fahrudin, T. M. (2022). Monitoring pada Keluarga dengan Anak Berisiko Stunting di Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro. KARYA UNGGUL : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 43–52.
Saputri, R. A. (2019). Upaya Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Stunting Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jdp (Jurnal Dinamika Pemerintahan), 2(2), 152–168. https://doi.org/10.36341/jdp.v2i2.947
Sinaga, E. P., Bangun, S., & Kasim, F. (2022). Evaluasi Peranan Penyuluh KB Dalam Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting Di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2022. Best Journal Biology Education Science & Technology, 5(2), 205–210.
Tampongangoy, D. (2019). Pengaruh Kinerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Di Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung. Jurnal Administrasi Publik, 5(78).
Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, XI(22), 13–18.
Wahid, A., & Halilurrahman, M. (2019). Keluarga Institusi Awal Dalam Membentuk Masyarakat Berperadaban. CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 5(1). https://doi.org/10.37348/cendekia.v5i1.75
Wulandari, Rahayu Fitri, D. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2019. Avicenna: Jurnal Ilmiah, 14(02), 6–13. https://doi.org/10.36085/avicenna.v14i02.374
Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri Aprilia, T., Hermawati, E., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Kesehatan Lingkungan, D., Kelurahan Muarasari, P., & Bogor Selatan, K. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38.
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh stunting terhadap perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Jurnal Majority, 8(2), 273–282.
Yuniarti, T. S., Margawati, A., & Nuryanto. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 1-2 Tahun Di Daerah Rob Kota Pekalongan Risk Factor for Stunting Among 1-2 Years Children in Tidal Area Pekalongan City. 7(2), 83–90.
Published
2023-05-31
How to Cite
Saimu, A., Nastia, N., & Mayunita, S. (2023). PENANGANAN RESIKO STUNTING BERBASIS DATA TINGKAT KECAMATAN MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH. Jurnal Inovasi Penelitian, 4(1), 75-88. https://doi.org/10.47492/jip.v4i1.2591
Section
Articles