KEMATANGAN EMOSI DAN PERILAKU MELUKAI DIRI PADA MAHASISWA

  • Vindy Epivania Universitas Kristen Satya Wacana
  • Christiana Hari Soetjiningsih Universitas Kristen Satya Wacana
Keywords: Remaja Akhir, Kematangan Emosi, Perilaku Melukai diri.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan perilaku melukai diri pada mahasiswa menggunakan metode kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 34 mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan Alat ukur Emotional Maturity Scale  berdasarkan teori Singh dan Bhargave serta Alat ukur Self-harm Inventory (SHI) dari Randy Sansone et al., 2011) digunakan untuk mengungkapkan perilaku melukai diri sendiri yang dilakukan individu. Analisi data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas kristen satya wacanadengan menggunakan uji Spearman’s Rho menunjukkan hasil koefisien korelasi -0,755engan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berartirdapat hubungan negatif yang signifikan antara kematangan emosi dengan perilaku melukai diri pada remaja akhir, yang berarti makin tinggi kematangan emosi makin rendah perilaku melukai diri dan sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi perilaku melukai diri.

Author Biographies

Vindy Epivania, Universitas Kristen Satya Wacana

Fakultas Psikologi

Christiana Hari Soetjiningsih, Universitas Kristen Satya Wacana

Fakultas Psikologi

References

[1] Agustin, D., Fatria, R. Q., & Febrayosi, P. (2019). Analisis butir self-harm inventory. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 3(2), 396-402.
[2] Amalia, Yannety. (2017). Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Salatiga Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW
[3] Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi ed 2. Pustaka Pelajar.
[4] Azwar, S. (2017). Metode penelitian psikologi (Edisi ke 2). Yogyakarta: Pustaka belajar
[5] Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi. Yogyakarta: Andi Offset.
[6] Caperton, B. (2004). What school counselors should know about self injury among adolescents: A literature review. A Research Paper.
[7] Caroline, A.D.C. (2015). Hubungan antara kematangan emosi dan penerimaan social terhadap siswa difabel pada siswa di SMK Marsudirini Marganingsih Surakarta. Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.
[8] Tarigan, D.B. (2018). Hubungan Kematangan emosi dengan kebahagiaan pada pria dan wanita yang belum menikah pasa usia 30 Tahun. Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.
[9] Tresno, F. (2004). Dinamika emosional pelaku self injury (Doctoral dissertation, Universitas Tarumanagara).
[10] Hidayati, F., Fanani, M., & Mulyani, S. (2021, September). Prevalensi dan Fungsi Melukai Diri Sendiri pada Mahasiswa. In Seminar Nasional Psikologi UM (Vol. 1, No. 1, pp. 172-179).
[11] Lutfi, I. (2011). Pengaruh kematangan emosi terhadap kecenderungan perilaku self injury pada remaja.
[12] Maulidha, E., & Salehudin, M. (2021). Kematangan emosi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Sebuah studi kepustakaan. Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam, 4(1), 59-70.
[13] Monks, J. F., & Knoers, A. M. P. (2014). Psikologi Perkembangan; Pengantar dalam berbagai bagiannya.
[14] Nock, M. K., Joiner Jr, T. E., Gordon, K. H., Lloyd-Richardson, E., & Prinstein, M. J. (2006). Non-suicidal self-injury among adolescents: Diagnostic correlates and relation to suicide attempts. Psychiatry research, 144(1), 65-72.
[15] Nock, M. Self-Injury| Annual Review of Clinical Psychology. Annu Rev Clin.
[16] Prabawani, Esti. (2013). Hubungan kematangan Emosi dengan kepercayaan Diri Pada Siswa SMA Kanisius bakti Awam Ambarawa. Skripsi. Salatiga FKIP- BK UKSW.
[17] Romas, M. Z. (2017). Self-injury remaja ditinjau dari konsep dirinya. Jurnal Psikologi, 8(1).
[18] Rizqi, I. (2011). Pengaruh kematangan emosi terhadap kecenderungan perilaku self injury pada remaja. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Psikologi.
[19] Riza, Anwar. K ,Aminah (2019). Studi layanan bimbingan konseling yang dapat mengatasi perilaku self injury pada siswa kelas 8 di SMP Negeri 13 Banjarmasin. Jurnal Mahasiswa BK An-Nur, 5(3).2
[20] Sansone, R. A., Wiederman, M. W., & Sansone, L. A. (1998). The self‐harm inventory (SHI): Development of a scale for identifying self‐destructive behaviors and borderline personality disorder. Journal of clinical psychology, 54(7), 973-983.
[21] Santrock, J.W. (2003). Adolescent- Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
[22] Shofia, I. (2018). Hubungan kematangan emosi dengan kecenderungan melakukan self injury pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas 17 Agustus 1945).
[23] Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,. Bandung : Alfabeta, CV.
[24] Sutton, J. (2007). Healing the Hurt Within 3rd Edition: Understand self-injury and self-harm, and heal the emotional wounds. Hachette UK.
[25] Verenisa, A., Suryani, S., & Sriati, A. (2021). Gambaran Self-Injury Mahasiswa. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(1), 43-56.
[26] Walsh, Barent. (2007). Clinical Assessment of Self-Injury: A Practical Guide. Journal of Clinical Psychology.
[27] Yunalia, E. M., & Etika, A. N. (2020). Analisa kecerdasan emosional remaja tahap akhir berdasarkan jenis kelamin. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4), 477-484.
Published
2022-12-28
How to Cite
Epivania, V., & Soetjiningsih, C. H. (2022). KEMATANGAN EMOSI DAN PERILAKU MELUKAI DIRI PADA MAHASISWA. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(8), 7337-7344. https://doi.org/10.47492/jip.v3i8.2379
Section
Articles