MODEL PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI KAWASAN PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH

  • Yusana Sasanti Dadtun Universitas Sebelas Maret
  • Tiwuk Kusuma Hastuti Universitas Sebelas Maret
  • Umi Yuliati Universitas Sebelas Maret
  • Amad Saeroji Universitas Sebelas Maret
Keywords: Model Pengembangan, Wisaya Budaya, PG Gondang Winangoen, Klaten

Abstract

Kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten, memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW). Potensi yang dimiliki di antaranya adalah pada sektor budaya. Peluang pengembangan  wisata dapat dilakukan secara terpadu antara wisata budaya dan wisata hiburan. Salah satu usaha yang dilakukan dalam upaya pengembangan peluang tersebut adalah membuat model pengembangan wisata budaya di kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah mengemas komponen potensi wisata di kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen agar dapat menarik wisatawan sehingga dapat dikembangkan menjadi wisata budaya, apa sajakah wisata budaya yang ada di kawasan tersebut, dan bagaimanakah model pengembangan wisata budaya di Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Lokasi pabrik gula ini berada di Jalan Yogyakarta-Solo, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah paduan antara dua metode, yakni metode sejarah untuk mengkaji sisi historis, meliputi: heuristik (pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumen, arsip dan studi pustaka). Dari data yang diperoleh tersebut kemudian dilakukan kritik sumber secara intern dan ekstern. Tahapan berikutnya adalah interpretasi dan yang terakhir adalah historiografi. Sumber yang didapat melalui wawancara bersama pihak Pabrik Gula Gondang Winangoen, juga pada pihak pemerintah terkait dengan kebijakan yang diambil sehubungan dengan pengembangan wisata budaya yang dilakukan. Didukung pula dengan menggunakan arsip dan dokumen milik pabrik gula tersebut, catatan-catatan dan berbagai referensi yang terkait, serta Focus Group Discusion (FGD). FGD tersebut dilakukan untuk mendapatkan pemahaman tentang kemampuan objek dalam rangka pengembangan kepariwisataan. Melalui analisis ini akan dihasilkan skenario pengembangan pariwisata, khususnya wisata budaya di Pabrik Gula Gondang Winangoen, Kabupaten Klaten. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata, terutama wisata budaya. Pengembangan kawasan Pabrik Gula Gondang Winangoen sebagai objek wisata budaya, sangat diperlukan, meliputi: 1. Pengembangan obyek wisata, 2. Pengembangan paket wisata budaya dan 3. Pengembangan pelayanan wisata budaya. Potensi wisata budaya tersebut memiliki nilai lebih dengan membuat model pengembangan wisata budaya berupa paket wisata budaya serta penyelenggaraan berbagai event wisata dengan bersinergi bersama Pabrik Gula Gondang Winangoen yang sekaligus merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Klaten. Pabrik Gula Gondang Winangoen memiliki sarana dan prasarana untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai event budaya yang ada di kawasan sekitarnya.

References

Christriyani Ariani. 2009. “Festival Budaya Nitiprayan: Sebuah Pelestarian Seni Tradisi Pedesaan” dalam Patrawidya Vol. 10. No. 1. Maret 2009.

Danisworo. 1990. “Melindungi Kawasan Bersejarah Dalam Perencanaan Kota”. Makalah disampaikan dalam Diskusi Ilmiah: Pelestarian dan Pemanfaatan Bangunan Indis Dalam Perspektif Pariwisata, Yogyakarta.

Edi Sedyawati. 1992/1993. “Arkeologi dan Jatidiri Bangsa”. Pada Pertemuan Ilmiah Arkeologi VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Inayati Adrisijanti. 2007. “Kota Yogyakarta Sebagai Kawasan Pusaka Budaya Potensi dan Permasalahannya” disampaikan dalam Diskusi Sejarah “Kota dan Perubahan Sosial Dalam Perspektif Sejarah tanggal 11-12 april 2007.

Inayati Adrisijanti Romli, Anggraeni (Eds.). 2003. Mosaik Pusaka Budaya Yogyakarta. Yogyakarta: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta

Muhammad Chawari. 2004. “Model Pemanfaatan Bangunan Tradisional Jawa Sebagai Salah Satu Objek Wisata Budaya (Kasus di Kampung kauman Yogyakarta)” Dalam Berkala Arkeologi Tahun XXIV No. 1/Mei 2004. Hlm. 112-128. Yogyakarta: Balai Arkeologi Bandung.

Nanang Saptono. 2008. “Strategi Pengembangan Wisata Kawasan Situs Talun, Kabupaten Subang” dalam Supratikno Rahardjo (ed.) Penelitian dan Pemanfaatan Sumberdaya Budaya. Banten: IAAI Komda Jawa Barat.

Nyoman S. Pendit. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Revianto Budi Santoso, et al. 2008. Dari Kabanaran Menuju Yogyakarta Sejarah Hari Jadi Kota Yogyakarta, Yogyakarta: Dinas Pariwisata, Seni dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Rizon Pamardhi-Utomo et al. 2005. Ensiklopedi Kotagede. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Propinsi DIY.

Oka A. Yoeti. 1985. Komersialisasi Seni Budaya Dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Spillane, James. 1987. Ekonomi Pariwisata dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius.

Tundjung Wahadi Sutirto, dkk. 1995. “Analisis Potensi Pariwisata di Kotamadya Surakarta” Laporan Penelitian. Surakarta: Lembaga Penelitian, UNS.

Umi Yuliati dan Tiwuk Kusuma Hastuti. 2007. “Strategi Pengembangan Pariwisata di Surakarta Pada Awal abad XX”. Laporan Penelitian Dipa LPPM UNS.

www.pengertianparaahli.com.

http://id.m.wikipedia.org.

www.iqbalkautsar.com.

https://www.hukumonline.com.

http://www.kanal.web.id/pengertian-wisata-budaya.

Published
2020-10-24
How to Cite
Dadtun, Y., Hastuti, T., Yuliati, U., & Saeroji, A. (2020). MODEL PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI KAWASAN PABRIK GULA GONDANG WINANGOEN, KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(6), 1185-1194. https://doi.org/10.47492/jip.v1i6.219
Section
Articles