OABEAN MILKY: OATBAR SUSU DARI KACANG TUNGGAK (VIGNA UNGUICULATA) SEBAGAI CAMILAN TINGGI PROTEIN

  • Hilal Fahrul Hamam Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Krisanti Dhiaz Ayuni Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Jairus Asher Purdy Manajemen Pemasaran, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Ayyasy Fathan Mubina Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Intan Diah Kusuma Pendidikan Teknik Boga Busana, Universitas Negeri Yogyakarta
  • Yolandaru Septiana Pendidikan Akutansi, Universitas Negeri Yogyakarta
Keywords: Gizi, Kacang Tunggak, Oabean, Protein

Abstract

Pola makan sehat dan seimbang merupakan asupan terpenting penunjang untuk kesehatan dan kualitas hidup. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Kacang-kacangan terbukti efektif sebagai pemenuhan gizi karena kandungan gizi yang cukup tinggi. Selama ini pembuatan makanan didominasi oleh kacang kedelai, seperti tempe,tahu, kecap. Beberapa tahun terakhir produksi kedelai Indonesia merosot sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan optimalisasi bahan lokal seperti kacang tunggak yang dapat dimanfaatkan sebagai camilan oatbar untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Dari segi gizi kacang tunggak jika dihitung per 100 gram bahan mengandung protein 22,9 gram, lemak 1,1 gram dan karbohidrat 61,6 gram. Setiap 100 gram kacang kedelai mengandung protein 30,2 gram, lemak 15,6 gram dan karbohidrat 30,1 gram. Nilai gizi yang tinggi menjadikan kacang tunggak sebagai bahan makanan sumber protein nabati untuk mencukupi kebutuhan gizi dalam masyarakat. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu instrumen prapengembangan dan instrumen pascapengembangan. Instrumen prapengembangan berupa pedoman wawancara bebas. Angket pascapengembangan diberikan saat uji coba produk hasil pengembangan kepada responden yaitu 10 siswa sekolah menengah atas. Oabean dalam bentuk oatbar dapat memenuhi kebutuhan gizi harian. Sumber proteinĀ  nabati menjadi penunjang proses kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan.

References

[1] BPOM. (2013). Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk Pencapaian Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI.
[2] Dedin, & Rosida. (2013). Kajian Dampang Substitusi Kacang Tunggak Pada Kualitas Fisik dan Kimia Tahu. Jurnal UPN Veteran. Program Studi Teknologi Pangan. FTI UPN Veteran. Jawa Timur.
[3] Evy. (2008, august 23). Keamanan Pangan di Sekolah. Retrieved from Pena Pendidikan: penapendidikan.com
[4] Irnaningtyas. (2016). Biologi SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. KEMENKES. (2016, may 5). www.depkes.go.id. Retrieved august 25, 2018, from
[5] http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf Kurniasih, Dedeh, Hilmansyah, Astuti, Marfuah, Panji, . . . Saeful. (2010). Sehat
[6] dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
[7] Mokoginta, F. S., Budiarso, F., & Manamparing, A. E. (2016). Gambaran Pola Asupan Makanan pada Remaja di Kabupaten Bolang Mongondow Utara. Jurnal e-Biomedik (eBM), 1-10.
[8] Nuraini, D. (2018, August 24). Pola Konsumsi Makanan Jajanan. (P. S. Rizal, Interviewer)
[9] Rakhmawati, L. (2009). Konstribusi Makanan di Sekolah dan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor. Jurnal IPB.
[10] Ratih, S. (2018, August 25). Penggolongan Usia Remaja Menurut BKKBN. (S. G. Aratiningtyas, Interviewer)
[11] Rinda, E. F. (2018, August 25). Kekurangan Asupan Energi Protein. (H. F. Hamam, Interviewer)
[12] Rukmana, R., & Oesman. (2000). Kacang Tunggak. Kanisius, 47.
[13] Setiavani, G. (2009). Inovasi Snack Sehat Berbahan Baku Lokal. Medan: Tim Diversifikasi Pangan STPP .
[14] Suci, E. S. (2009). Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Psikobuana , 29-38.
[15] Supriasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
[16] Sutardji, M. A. (2007). Tingkat Konumsi Energi dan Konumsi Protein serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun. Jurnal Kemas , 168-173.
[17] Walalangi, R. G. (2015). pola MAkan, ASupan Zat Gizi, dan Status Gizi Anak Balita Bawah Garis Merah di Pesisir PAntai DEsa Tatengesan dan Makalu Wilayah Kerja Puskesmas Pusomaen. Gizido, 1-7.
[18] Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
[19] Putra, N. (2011). Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta : Indeks.
[20] Adisarwanto, T. (1998). Budidaya Tanaman Kacang Tunggak. Monograf

Balitkabi, 78-83.
[21] Ardyant, R. (2015, December 22). Retrieved August 25, 2018, from http://recklessnco.blogspot.com: http://recklessnco.blogspot.com/2015/12/ciri-ciri-makanan-sehat-dan- bergizi.html
[22] Ratnaningsih, N. (2009). Pengaruh Jenis Kacang Tolo, Proses Pembuatan dan Jenis Inokulum Terhadap Perubahan Zat-Zat Gizi Pada Fermentasi Tempe Kacang Tolo. Jurnal Penelitian Saintek, 97-128.
[23] Mokoginta, F. S., Budiarso, F., & Manamparing, A. E. (2016). Gambaran Pola Asupan Makanan pada Remaja di Kabupaten Bolang Mongondow Utara. Jurnal e-Biomedik (eBM), 1-10.
[24] Rakhmawati, L. (2009). Konstribusi Makanan di Sekolah dan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Bogor. Jurnal IPB.
[25] Setiavani, G. (2009). Inovasi Snack Sehat Berbahan Baku Lokal. Medan: Tim Diversifikasi Pangan STPP .
[26] Suci, E. S. (2009). Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Psikobuana , 29-38.
[27] Sutardji, M. A. (2007). Tingkat Konumsi Energi dan Konumsi Protein serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun. Jurnal Kemas , 168-173.
[28] Walalangi, R. G. (2015). pola MAkan, ASupan Zat Gizi, dan Status Gizi Anak Balita Bawah Garis Merah di Pesisir PAntai DEsa Tatengesan dan Makalu Wilayah Kerja Puskesmas Pusomaen. Gizido, 1-7.
[29] Mokolensang, O. G., Manampiring, A. E., & Fatimawali. (2016). Hubungan Pola Makan dan Obesitas Pada Remaja di Kota Bitung. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016, 128-135.
[30] Retnaningtyas. (2014). Karakterisasi Sifat Fisiokimia Pati Ubi Jalar Oranye Hasil Modifikasi Perlakuan STPP (Lama Perendaman dan Konsentrasi). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 4, 68-77.
[31] Wardiah, Samingan, & Putri, A. (2016). Uji Referensi Tempe Kacang Tunggak (Vigna unguiculat) yang DIfermentasi dengan Berbagai Jenis Ragi. Jurnal Agroindustri, Vol. 6 No. 1 ISSN 2088-5396, 34-41.
Published
2022-11-02
How to Cite
Hamam, H., Ayuni, K., Purdy, J., Mubina, A., Kusuma, I., & Septiana, Y. (2022). OABEAN MILKY: OATBAR SUSU DARI KACANG TUNGGAK (VIGNA UNGUICULATA) SEBAGAI CAMILAN TINGGI PROTEIN. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(6), 6649-6656. https://doi.org/10.47492/jip.v3i6.2127
Section
Articles