FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI IMPLANT DIKLINIK SARI ADITYA LOKA II, BUNGO TAHUN 2021

  • Hendry Wibowo Prodi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
  • Sylvi Nezi Azwita Prodi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Keywords: Planning, Employment And Contraceptive Selection

Abstract

The Indonesian government has launched various programs to deal with existing population problems. One of the programs with national planning as an integral part of national development whose family has a goal is to encourage PUS (Pupes of Childbearing Age) to take part in the Family Planning Program (BKKBN 2016). This type of research is a quantitative analytic study using a cross sectional approach where the method of returning data on the independent variable and the dependent variable is taken at one time at the same time which aims to determine the factors that influence the use of the implant contraceptive method at the Kencana Clinic Office.  DPPKB Bungo Regency in 2021. Based on the research that has been carried out with Chi Square statistical tests with 163 respondents, it was found that respondents aged 30-35 years who chose contraceptive implants were 71 people with KB Implants 31 people (30.9%) p-value 0.003 where p < 0.05, moderate parity respondents who chose Implant KB contraception as many as 76 people with KB Implant 32 people (33.1%) p-value 0.007 where p < 0.05, respondents who graduated from high school/MA 77 people, who used KB Implant 33 people (33.5%) p-value 0.005 where p <0.05, respondents who work formally 78 people, who use KB Implant 34 people (34.0%) p-value 0.007 where p <0.02 , there is a significant relationship between age, parity, education, and health factors with implant contraceptive methods. For DPPKB, to add references and input materials in making policy planning to increase public participation in the use of contraceptive methods

References

[1] Balai Penyuluh Keluarga Berencana.(2021).“Pencapaian Peserta KB Aktif”. Bangko.
[2] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2008. Program KB diIndonesia.Jakarta. Indonesia.
[3] BKKBN. 2015. Buku Saku Materi Bantu Penyuluhan Kependudukan,Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga. Medan: BKKBN
[4] BPS.2017. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Utara Dalam Angka 2017.https://sumut.bps.go.id.Diakses pada tanggal 16 Februari 2021.
[5] Dinkes Kabupaten Bungo.(2021). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo.Bungo : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo.
[6] Etik,S.2016.Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Minat Terhadap Jenis Konrasepsi Pasca Salin Pada Ibu Nifas di RB Sukoasih Sukoharjo Tahun 2016.https://anzdoz.com.Diaksespada tanggal10 Februari2021.
[7] Fienalia, R.A. (2012). “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan
[8] Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) diWilayah Kerja Puskesmas
[9] Pancoran Mas Kota Depok Tahun 2011”.Skripsi. Depok:Fakultas KesehatanM asyarajat Universitas Indonesia.
[10] Handayani. 2010. “Tentang Hubungan Lama Penggunaan KB Implant
[11] DenganKeluhan Pada Akseptor DiPuskesmas Jun rejo Kota Baru.”Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.
[12] Hartanto,Hanafi.2013.Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.Indonesia.
[13] Irianto.2014.Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup.Bandung:Alfabeta.
[14] Kemenkes RI. 2014.Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2014.www.depkes.go.id.Diakses pada tanggal 10Februari 2021.
[15] KemenkesRI.2019.“Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019”.Jakarta:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
[16] Kusumawati,R.(2006).“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang digunakan Pada Pasangan Usia
[17] Subur”.Skripsi.Semarang: Universitas Diponegoro.
[18] Marta adi soebrata,D,etal.2005.Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta. Indonesia.
[19] Natalia,Lia.2014.Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Metode
[20] Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panyingkiran Kabupaten Majalengka Tahun 2014.Jurnal Ilmiah Kesehatan.Volume 1Nomor 2.November 2014.Hal.45-54.
[21] Noto atmodjo,Soekidjo.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Rineka Cipta. Jakarta.Indonesia.
[22] Nursalam , B., dkk. 2001. Asuhan Kebidanan 7 Langkah Soap.Jakarta : EGC
[23] Riswanto.(2018).“Hubungan Pengetahuan,Dukungan Suami dan PeranPetugas
[24] Tentang Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan
[25] Usia Subur diDesa Pasar Masurai Tahun 2018”.Skripsi.Bangko:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bungo.
[26] Saifiiddin,Abdul,dkk.2003.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Jakarta. Indonesia.
[27] Santoso, A. Bari. 2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
[28] Suryanti,Y.(2019).“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Wanita Pasangan Usia Subur di Desa Tanjung Benuang Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Suli Tahun 2019”.Skripsi.Bangko:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bungo.
[29] Widiyawati,Siti.2012.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian
[30] AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di Wilayah Kerja Puskesmas Batuah Kutai Kerta negara.Jurusan Promosi Kesehatan,Fakultas Kesehatan Masyarakat,Universitas Hasanuddin.Makassar.Indonesia.
[31] Wiknjosastro, H.(2002).Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
[32] Zebua,N.N.(2017).“Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin Serdang Bedagai Tahun 2017”.Skripsi.Medan: Universitas Sumatera Utara.
Published
2022-08-28
How to Cite
Wibowo, H., & Azwita, S. (2022). FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI IMPLANT DIKLINIK SARI ADITYA LOKA II, BUNGO TAHUN 2021. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(3), 5713-5718. https://doi.org/10.47492/jip.v3i3.2017
Section
Articles