PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE DENGAN VARIASI PENGAWET

  • Putu Ayu Parwati Program Studi Teknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali
  • Ni Wayan Desi Bintari Program Studi Teknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali
  • Diah Prihatiningsih Program Studi Teknologi Laboratorium Medis STIKes Wira Medika Bali
Keywords: Sedimen Urine; Formalin; Toluena

Abstract

Pemeriksaan sedimen urine dilakukan untuk melihat unsur organik dan anorganik pada urine. Pemeriksaan urine paling lambat 2 jam dari waktu urine ditampung, penundaan urine selama 2 jam tanpa disimpan pada suhu 2-80C dan tanpa penambahan pengawet dapat menurunkan kualitas hasil pemeriksaan. Pemberian pengawet pada urine menyebabkan perkembangan bakteri dapat ditekan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil pemeriksaan sedimen urine dengan pengawet formalin dan toluena. Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan pendekatan eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 15 urine dengan 3 kali perlakuan. Hasil analisa data dengan uji One-way anova dan Kruskal Wallis menunjukkan hasilĀ  p value eritrosit, leukosit, sel epitelĀ  masing-masing sebesar 0,137; 0,699; 0,342 dimana p value >0,005 yang berarti tidak terdapat perbedaan hasil sedimen urine dengan pengawet formalin dan toluena. Tetapi masing-masing unsur memiliki perubahan morfologi setelah diawetkan dengan pengawet formalin dan toluena. Pada formalin terjadi perubahan morfologi yang sedikit mengecil dan membesar, sedangkan pada toluena terjadi perubahan morfologi mengecil dan tidak beraturan. Sehingga diharapkan pemeriksaan sedimen urine segera diperiksa dengan urine segar untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat menunjang diagnosa suatu penyakit.

References

Rosalita, L. 2012. Pengaruh Penundaan Waktu Terhadap Hasil Urinalisis Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
[2] Musa, MU. 2015. The role of urine investigations in urology practice. Open Journal of Orthopedics.5 :90-9.
[3] Gandasoebrata, R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinik. Edisi 15. Dian Rakyat.
[4] Delanghe, J., and Speeckaert, M. 2014. Preanalytical requirements of urinalysis. Biochemia Medica, 24(1): 89-104.
[5] Sanuddin, O. 2013. Antikoagulansia, Pengawet dan Sampling. (online) (Available from:https://www.google.co.id/bbc313_slide_anti_koagulansia_pengawet_dan_samplig.pdf., diakses pada 11 September 2019, jam 20.57 WITA).
[6[ Sari, N. C. 2018. Pengaruh Pengawet Formalin Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Urin Dengan Penundaan 0 Jam, 2 Jam, Dan 3 Jam. (online) (Available from: http://repository.unimus.ac.id 2919/1/Manuscript, pdf., diakses pada 09 September 2019, jam 16.48 WITA).
[7] Maharani, D. M. S., Inayat, N., Wiwin, M. 2017. Jenis dan Jumlah Sedimen Urine Menggunakan Vriasi Pengawet Formalin. Jurnal Kesehatan. 11(2) : 2655-2434.
[8] Gay, L. R., and P. L. Diehl. 1996. Research Methods For Business and Management. International Edition. New Jersey: Prentice Hall.
[9] Riswanto., dan Rizki, M. 2015. Menerjemahkan Pesan Klinis Urine. Yogyakarta. Pustaka Rasmedia.
[10] Widiastuti, U. T. 2018. Pengaruh Penundaan Waktu Terhadap Hasil Sedimen Urine Mnggunakan Pengawet Formaldehyde. Semarang. Universitas Muhammadiyah.
Published
2022-07-29
How to Cite
Parwati, P. A., Bintari, N. W. D., & Prihatiningsih, D. (2022). PENILAIAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE DENGAN VARIASI PENGAWET. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(3), 5447-5454. https://doi.org/10.47492/jip.v3i3.1875
Section
Articles