ANALISIS EKONOMI DALAM PENGELOLAAN JASA EKOSISTEM PENYEDIAAN AIR DI SUBDAS TAPUNG KIRI

  • Riyadi Mustofa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda Pekanbaru
Keywords: Daya Dukung, Penyediaan, Kebutuhan, Air & Opportunity Cost

Abstract

 Konsep daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup  dapat diukur dengan pendekatan jasa ekosistem. Jasa Ekosistem  dapat dikelompokkan ke dalam empat macam manfaat yaitu manfaat penyediaan, pengaturan, budaya dan pendukung. Tujuan penelitian ini adalah menghitung kapasitas daya dukung  dan kebutuhan air untuk konsumsi  masyarakat dan keperluan pertanian dan menghitung opportuniy cost ketersediaan air untuk kebutuhan konsusmsi dan pertanian. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Penentuan nilai jasa ekosistem menggunakan persamaan Simple Additive Weighting, selanjutnya persamaan dari persamaan tersebut dilakukan penyederhanaan nilai koefisien penutupan lahan, koefisien bentang lahan, koefisien vegetasi alami. Hasil penelitian menunukkan berdasarkan daya dukung daya tampung lingkungan hidup berbasis jasa ekosistem jasa penyediaan air tergolong dalam kategori tinggi dan jasa pengaturan tata aliran dan banjir lebih tinggi. Sehingga secara alami ada beberapa wilayah yang berpotensi terjadi banjir. Berdasarkan ketersediaan air Sub DAS Tapung Kiri mampu menyediaakan air sebesar 8.097.181.430.734 m3/tahun dan kebutuhan air untuk lahan pertanian dan manusia sebesar 8.097.181.430.734 m3/tahun. Sehingga secara umum lebih banyak air yang tersedia dari pada yang dikonsumsi (masih belum terlampaui).         Berdasarkan opportunity cost terjadi penghemat pengeluaran air oleh masyarakat sebesar Rp. 12.500/hari untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan untuk keperluan lahan pertanian.

References

[1] Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Pres. Yogyakarta.
[2] De Groot. et. al. 1992. A typology for the classification, description and valuation of ecosystem functions, goods and services. Elsevier.
[3] Lee, R. 1990. Hidrologi Hutan. Gadjah Mada University Pres. Yogyakarta.
[4] Millennium Ecosystem Assessment (MEA). 2005. Ecosystems and Human Well- Being: Synthesis, Island Press, Washington, USA.
[5] Muta'ali, Lutfi. 2015. Penyusunan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Sebagai Dasar Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Presentasi Seminar. Disampaikan dalam Diskusi Tim DDDTLH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yogyakarta.
[6] Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor: 41 6/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air.
[7] Purwanto dan Ruijter. 2004. Hubungan antara Hutan dan Fungsi Daerah Aliran Sungai dalam Prosiding Lokakarya Dampak Hidrologis Hutan, Agroforestri, dan Pertanian Lahan Kering sebagai Dasar Pemberian Imbalan kepada Penghasil Jasa Lingkungan di Indonesia. Padang, Sumatera Barat.
[8] Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
[9] Verstappen, H. Th., 1983. Applied Geomorphology: Geomorphological Surveys for Environmental Development. Elsevier: Amsterdam - Oxford - New York
[10] Widianto, D. Suprayogo, H. Noveras, RH. Widodo, P. Purnomosidhi dan M. Van Noordwijk. 2008. Alih Guna Lahan menjadi Lahan Pertanian: Apakah fungsi hidrologis hutan dapat digantikan sistem kopin monokultur? Diakses pada tanggal 20 Oktober 2008.
[11] Wischmeier dan Smith. 1978. Predicting Rainfall Erosion Losses – A guide to Conservation Planning. USDA Agric, Handb. No. 537, 58 pp
Published
2020-09-29
How to Cite
Mustofa, R. (2020). ANALISIS EKONOMI DALAM PENGELOLAAN JASA EKOSISTEM PENYEDIAAN AIR DI SUBDAS TAPUNG KIRI. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(5), 1033-1042. https://doi.org/10.47492/jip.v1i5.187
Section
Articles