PENINGKATAN KUALITAS PENALARAN MORAL MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI DILEMA MORAL DALAM PEMBELAJARAN PPKN PADA SISWA MTS NEGERI KAUMAN PONOROGO

  • Parji Parji Program Studi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas PGRI Madiun
  • Nurhadji N Program Studi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas PGRI Madiun
  • Ibadullah M Program Studi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas PGRI Madiun
  • Basuki Basuki Program Studi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas PGRI Madiun
  • Rukun Rukun Program Studi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana Universitas PGRI Madiun
Keywords: Penalaran Moral, Metode Diskusi Dilema Moral

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatkan kualitas penalaran moral melalui diskusi dilema moral dalam pembelajaran PPKn bagi siswa kelas 7 di MTsN Kauman Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan action research. Yang dimaksud penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru bekerja sama peneliti atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti dilakukan di kelas atau di sekolah dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Metode pengumpulan data dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan beberapa instrumen teks dilema moral, pedoman observasi proses pembelajaran, dan pedoman wawancara. Data kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh melalui teks dilema moral dan dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Dari hasil observasi variablel-variabel pemecahan masalah moral dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sebesar 41,2% yang semula rata-rata pre test sebesar 1,3 meningkat menjadi 1,85. Terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 50% dari angka 1,85 menjadi 2,8.

References

[1] Adisusilo, Sutarjo, J.R. (2012). Pembelajaran Nilai – Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Pendekatan Pembelajaran Afektif, Jakarta: Rajawali Pers
[2] Anwar, M. Rofiq. (2008). Saatnya Pendidikan Indonesia Direvolusi, Hidayatullah, Edisi 07
[3] Ball, Deborah L. dan Wilson, Suzanne M. (1996). Integrity in Teaching: Recognizing The Fusi of The Moral and Intellectual. American Educational Research Journal, Vol.33, No.1 (Spring, 1996)
[4] Budiningsih, C.A. (2008). Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik Siswa dan Budaya, Yogyakarta: PT. Rineka Cipta
[5] Budiningsih, C.S. (2006). Pengembangan Moral, Yogyakarta: Kanisius
[6] Cremers, A. (1995). Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
[7] Dolph, Katie & Lycan, Angela.2008. Moral Reasoning: A Necessary Standard of Learning In Today’s Clasroom. Journal of disciplinary perspectives in education, Vol.1, No.1
[8] Handarini, D.M. (2000). Pengembangan model pelatihan ketrampilan sosial bagi SMU terpadu. Disertasi, tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Malang.
[9] Hardiman, B. (1987). Pendidikan Moral Sebagai Pendidikan Keadilan. Yogyakarta; Basis Andi Offset
[10] Harding, Carol Gibb dan Snyder, Kenneth. (1991). Tom, Huck, And Oliver Stones As Advocates In Kohlberg’s Just Community: Theory based Strategies For Moral Education, Adolescence; Summer 1991; 26, 102; Proquest Sociology, pg. 319
[11] Hendrawan. (2000). Bagaimana dan Upaya Pembentukan Watak Manusia Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, tahun ke 5 (021) hal. 79
[12] Kohlberg, L. (1980). Stages of Moral Development as a Basis of Moral Education. Dalam Mursey, B. (ed.) Moral Development, Moral Education, and Kohlberg. Birmingham, Alabama: Religious Education Press.
[13] Kohlberg, L. (1977). The Cognitive-Developmental Approach to Moral Education. Dalam Hass Glen (ed). Cuuriculum Planning: A New Approach (2nd ed.) Boston: Allyn and Bacon, Inc.
[14] Lee, L.C. 1971. The Concomittant development of cognitive and moral modes of thought: A Test of selected deductions from Piaget’s Theory. Genetic Psychology Monographs, Human Development and Family Studies. Cornel University, 83, 93-146
[15] Magnis-Suseno, F.1991. Etika Jawa, Sebuah Analisis Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: PT Gramedia
[16] McNiff, Jean, Lomax Pamela, dan Whitehead, Jack. 2006. You and Your Action Research Project. London: Routledge Falmer
[17] Milvain, Cath .tt. Moral Reasoning as Part of Primary School Programme. Journal Analythic Teaching, Vol.17, No.1
[18] Oladipo. S.E. 2009. Moral Education of The Child: Whose Responsibility? Journal Social Science, 20 (2), 149-156, 2009
[19] Santrock, John W. 2002. Live-Span Development (terjemahan). Penerbit Erlangga.
[20] Santrock, J.W., Woloshyn, Vera E., Gallagher, Tiffany L., Di Petta, Toni, Marini, Zopito A. 2007. Educational Psychology. New York: McGraw-Hill Ryerson
[21] Sapriya. 2007. Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Warga Negara. Jurnal Madrasah Dasar. Tahun 16, Nomor l, Mei 2007
[22] Satiadarma, P, Monty dan Waruwu, E., Fidelis 2003. Mendidik Berbagai Kecerdasan. Jakarta: Media Grafika
[23] Zuriah, Nurul. (2015). Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan, Jakarta: PT Bumi Aksara
Published
2020-10-01
How to Cite
Parji, P., N, N., M, I., Basuki, B., & Rukun, R. (2020). PENINGKATAN KUALITAS PENALARAN MORAL MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI DILEMA MORAL DALAM PEMBELAJARAN PPKN PADA SISWA MTS NEGERI KAUMAN PONOROGO. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(5), 1073-1082. https://doi.org/10.47492/jip.v1i5.1808
Section
Articles