KONTRIBUSI SPIRITUALITAS TERHADAP KEBERMAKNAAN HIDUP MASYARAKAT WARU MALUKU TENGAH YANG MENJALANKAN RITUAL MORI TARI MORI UKNU

Keywords: Spirituality, Meaningful life, Mori Tari Mori Uknu ritual

Abstract

Local culture is a means to apply values that generate strength and hope. This shapes the local community towards a meaningful life goal for the community and the natural surroundings. However, the cultural values that characterize local wisdom are starting to erode, along with the development of science and technology. Therefore, this research aimed to determine the contribution of spirituality toward the meaningful life of the waru community who carry out the mori tari mori uknu ritual. The method used in this research was quantitative with a simple regression design. This research used incidental sampling technique by involving 77 participants at age 18 - 39 years old. The data were collected by using spirituality (questionnaire) scale and meaning in life scale. The result of this research showed that there was a contribution of spirituality toward the meaningfulness of the life of Waru community conduct Mori Tari Mori Uknu ritual (t-test = 11.331 and sig = 0.000) with the contribution of 63,1%.

References

[1] Aidayanti, N. (2017). Pengaruh motivasi spiritual terhdapat kebermaknaanhidup remaja di panti asuhan yatim dan fakir miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung, Skripsi (tidak dipublikasikan). Tulungagung: Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Negeri (IAIN) Tulungagung.
[2] Badan Pusat Statistik. (2017, Agustus 15). Indeks kebahagiaan Indonesia Tahun 2017 sebesar 70,69 pada skala 0-100. Diakses dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/08/15/1312/indeks-kebahagiaan-indonesia-tahun-2017-sebesar-70-69-pada-skala-0-100.html.
[3] de Medeiros, A, Y, B, B. N., Pereira, E. R., & Rocha, R, C, N. P. (2018). The meaning of life as spiritual resource for care in oncology. Revista Cubana Enfermeira, 4: e2243.
[4] Frankl, V. E. (1962). Man’s search for meaning: An introduction to logotherapy a revised and enlarged edition of from death camp to existentialism. New York: Simon and Schuster.
[5] Hartono, D., & Pramitasari, D. (2018). Aspek perilaku manusia sebagai makhluk individu dan sosial pada ruang terbuka public. Nature: National Academic Journal of Architercture, 5(2), 85-93. https://doi.org/10.24252/nature.v5i2a1
[6] Haugan, G., & Dezutter, J. (2021). Meaning-in-Life: a vital salutogenic resource for health. In Health Promotion in Health Care–Vital Theories and Research (pp. 85-101). Springer, Cham.
[7] Hurlock, E. (1980). Developmental psychology: A life-span approach. New York: McGraw-Hill, Companies, Inc.
[8] Iswari, H. T., Sumardi., & Giyartini, R. (2021). Studi literatur: Peta sebagai media pembelajaran keragaman budaya Indonesia. Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah, 8(2), 265-275.
[9] Komsary, L. S. (2008). Suatu tinjauan tentang peranan Mori Uknu pada kehidupan masyarakat Desa Waru di Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi (tidak diterbitkan). Ambon: Program Sudi Pendidikan Sejaran, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Patimura.
[10] Mahdayeni., Alhaddad, M. R., & Saleh, A. S. (2019). Manusia dan kebudayaan (manusia dan sejarah kebudayaan, manusia dalam keanekaragaman budaya dan peradaban). TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 7(2), 154-165.
[11] Moran, E. F. (2012). Environmental social science: Human-environment interaction and sustainbility. Conservation and Society, 10(4), 386-387.
[12] Nida, F. L. K. (2013). Peran kecerdasan spiritual dalam pencapaian kebermaknaan hidup. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1), 185-200.
[13] Nurmala, A. W., & Rusmawati, D. (2018). Makna spiritualitas pada penganut ajaran Samin. Jurnal Empati, 7(3), 164-173.
[14] Nursanty, I. A (2016). Spiritualitas religiusitas sebagai basic etika akuntan profesional. Jurnal Valid, 3(3), 289-297.
[15] Piedmont, R. L. (1999). Does spirituality represent the sixth factor of personality? Spiritual transcendence and the five‐factor model. Journal of personality, 67(6), 985-1013.
[16] Putri, A. F. (2019). Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya. SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling, 3(2), 35-40. https://doi.org/10.23916/08430011
[17] Putri, R. O. (2020). Hubungan antara spiritualitas dengan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan Budi Mulya Sukarema Bandar Lampung. Skripsi (tidak dipublikasikan). Lampung: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
[18] Putri, Y, S, C. (2019). Kebermaknaan hidup dan orientasi masa depan pada wanita dewasa awal yang pernah mengalami kehamilan pranikah. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi,8(3), 329-341. doi:10.30872/psikoborneo
[19] Prayogi, R., & Endang, D. (2016). Pergeseran nilai-nilai budaya pada suku Bonai sebagai civic culture di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu. Humanika, 23(1), 61-79.
[20] Rahayu, M. I. F., & Susanto, A. F. (2021). Paradigma relasi manusia dan lingkungan hidup berbasis kearifan lokal di masa pandemic COVID-19. Bina Hukum Lingkungan, 5(3), 483-493. http://dx.doi.org/10.24970/bhl.v5i3.212.
[21] Remiasa, N. G. (2016). Makna Mori Tari bagi integritas masyarakat Wotay Kecamatan Teon Nila Serua (TNS). Tesis (tidak dipublikasikan). Salatiga: Program Studi Magister Sosiologi Agama, Universitas Kristen Satya Wacana.
[22] Rosingana, G. C. (2019). In search of meaning: ‘The hours’ and meaning construction. Circulo De Linguistica Aplicada a La Comunicacion, 79, 187-202.
[23] Santoso, M. R., & Wijaya, S. V. (2014). Gambaran makna hidup pada lansia yang tinggal di panti wredha. PSIBERNETIKA, 7(1), 1-11.
[24] Steger, M. F., Frazier, P., Oishi, S., & Kaler, M. (2006). The meaning in life questionnaire: assessing the presence of and search for meaning in life. Journal of Counseling Psychology, 53(1), 80-93. doi:10.1037/0022-0167.53.1.80.
[25] Sukmayadi, T. (2018). Nilai-nilai kearifan lokal dalam pandangan hidup masyarakat adat Kampung Kuta. JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 19-29.
[26] Widiastuti. (2013). Analisis SWOT keragaman budaya Indonesia. Jurnal Ilmiah WIDYA, 1(1), 8-14.
[27] Widowati, I., Hidayati, S., & Harnany, A. S. (2018). Pengaruh logotherapy dan aktivitas spiritual terhadap makna hidup lansia. Jurnal Litbang Pekalongan, 14, 71-81.
[28] Wnuk, M. (2022). The employee spirituality scale as a measure of employees’ Spirituality Religions, 13:72. https://doi.org/ 10.3390/rel13010.
[29] Wonmaly, M., Pattiasina, J., & Dokolamo, H. (2021). Tradisi Wapuli dalam kehidupan masyarakat Negeri Waru Kecamatan TNS. Bastori: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Humaniora, 1(1), 8-21.
[30] Zarzycka, B., & Zietek, P. (2019). Spiritual growth or decline and meaning-making as mediators of anxiety and statisfaction with life during religious struggle. Journal Relig Health, 58, 1072-1086. https://doi.org/10.1007/s10943-018-0598-y.
[31] Zinnbauer, B., & Pergament, K. I. (2005). Religiousness and spirituality. In R.F. Paloutzian, & C.L. Park (Eds), Handbook of the psychology of religion and spirituality. New York: The Guilford Press.
Published
2022-07-29
How to Cite
Sopaheluwakan, J., & Huwae, A. (2022). KONTRIBUSI SPIRITUALITAS TERHADAP KEBERMAKNAAN HIDUP MASYARAKAT WARU MALUKU TENGAH YANG MENJALANKAN RITUAL MORI TARI MORI UKNU. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(3), 5455-5466. https://doi.org/10.47492/jip.v3i3.1783
Section
Articles