HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH

  • Cundra Bahar Pendidikan Olahraga STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh
Keywords: Daya Ledak Otot Tungkai, Kemampuan Tolak Peluru.

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan melihat hubungan daya ledak tungkai sebagai variable bebas dengan kemampuan variable terikat. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh yang mengambil Mata Kuliah Atletik pada Semester Juli  – Desember  2020. Sampel merupakan bagian dari populasi yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini penarikan sampel dengan Teknik Total Sampling Teknik pengumpulan data untuk kemampuan daya ledak tungkai adalah dengan melakukan tes dengan Vertical Jump  dan variabel hasil belajar meminta sampel melakukan Tolak Peluru

Hasil Penelitian distribusi frekuensi dari 20 orang sampel, 4 orang (20%) memiliki Daya ledak otot tungkai 41.6 – 49.5, 10 orang (50%) memiliki Daya ledak otot tungkai 49.6 – 57.5, 4 orang (20%) memiliki Daya ledak otot tungkai 57.6 - 65.5, 2 orang (10%) memiliki Daya ledak otot tungkai 65.6 – 73.5. distribusi frekuensi dari 20 orang sampel, 2 orang (10%) memiliki Kemampuan Tolak Peluru 3-4 m, 14 orang (70%) memiliki Kemampuan Tolak Peluru 5-6 m, 4 orang (20%) memiliki Kemampuan Tolak Peluru 7-8 m. Hasil pengolahan data ntuk menguji besarnya koefisien korelasi hipotesis tersebut dilakukan analisis korelasi  dan didapatkan hasil nilai sig 0,032 < 0,05 berarti terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai dengan kemampuan tolak peluru mahasiswa STKIP Muhammadiyah kota sungai Penuh.

Hasil yang peroleh dari Daya ledak otot tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemampuan tolak peluru ini ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu rhitung 0,480 > rtabel 0,468, dengan kontribusinya 30,2%

References

[1] Ambayar (1990) Hubungan Hasil Belajar Mata Kuliah Teori Belajar dan Mengajar Khusus Terhadap Sikap Mengenai Jabatan Guru pada Mahasiswa FPTK. Padang. IKIP Padang.
[2] Amran (1993). Perbedaan Antara Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Mahasiswa PMDK Dengan Mahasiswa PGSD pada Program DII PGSD Penjas IKIP Padang. Padang. IKIP Padang.
[3] Argantos (1989). Pengaruh Metode Mengajar dan Potensi Alat Gerak Tubuh Terhadap Hasil Belajar Renang Mahasiswa PGSD Penjas (Laporan Penelitian) IKIP. Padang.
[4] Arikunto, Suharsimi (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
[5] Arsil. (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. Padang : FIK UNP.
[6] C. Pearce Evelyn.2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
[7] Harsono (1998). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.
[8] Lutan, Rusli (1978). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Praktek : Depdikbud Dirjen Dikti.
[9] Mutohir, (2004). Pengadaan Taman Olahraga Masyarakat, Jakarta.
[10] Nossek, J. (1982). General Teori Of Training, (Terjemahan M. Furqon H). Surakarta: Sebelas Maret University Perss.
[11] PASI. (1979). Cara Mengajar Lempar. Jakarta.
[12] PASI. (1993). Pengenalan Kepada Teori Pelatihan. Jakarta.
[13] PASI. (1993) Pedoman Dasar Melatih Atletik. Jakarta: Program Pendidikan Dan Sertifikasi Pelatih Atletik Pasi.
[14] Sajoto. M (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
[15] Sajoto. M (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud.
[16] Slameto (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta.
[17] Sudjana. (1994). Metode Statistika. Tarsito. Bandung.
[18] Suharno. (1993). Metodologi Pelatihan. Jakarta: KONI Pusat
[19] Syafrudin. (1992). Pengantar Ilmu Melatih. Padang : FPOK IKIP
Published
2022-06-29
How to Cite
Bahar, C. (2022). HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU MAHASISWA STKIP MUHAMMADIYAH SUNGAI PENUH. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(2), 5071-5080. https://doi.org/10.47492/jip.v3i2.1773
Section
Articles