LINKED AND MATCH: PEMBELAJARAN INCENTIVE TOUR DAN KEBUTUHAN INDUSTRI MICE

  • Awiska Alfata Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Elly Malihah Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Rini Andari Program Studi Magister Pariwisata, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Keywords: Linked and Match, Model Belajar Mengajar, Industri MICE, SLR

Abstract

Dalam dunia pendidikan terkhususnya di dunia pendidikan pariwisata tentunya sebuah perguruan tinggi ingin menciptakan sebuah lulusan yang mampu bersaing di dunia industri dan relevansi mata kuliah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, Dalam hal output pembelajaran mata kuliah sering sekali menjadi penghambat bagi seorang mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, karena tidak sesuai dengan ilmu yang mereka terima dari tenaga pengajarnya untuk kebutuhan industri dimana tempat mereka bekerja. Termasuk juga dalam kajian ilmu kepariwisataan yang pada akhirnya setelah mahasiswa menjalani pendidikan, tentunya mereka akan menjadi seorang praktisi di dalamnya. Karena kurangnya pengalaman serta pemahaman dalam menerapkan pengetahuan berdampak juga pada menurunnya kualitas kinerja. Hal ini tentu saja ditemukan dari data yang menunjukkan bahwa beberapa sub-ilmu pariwisata yang dipelajari, seperti pada mata kuliah Incentive Tour, yang kurang berkorelasi dengan kebutuhan industri MICE. Penyebabnya karena tenaga pengajar yang memberikan ilmu tidak memiliki keterampilan serta kemampuan mengajar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan pada dunia indusrti MICE dilapangan. Melihat dari permasalahan tersebut, maka perlu adanya model belajar mengajar yang dapat dikatakan link and match dalam dunia perguruan tinggi pariwisata. Melalui metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan SLR (systematic literature review) agar dapat mengelaborasi masalah sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menemukan fenomena linked and match titik temu antara pembelajaran mata kuliah dan industri. kebutuhan

References

[1] Azmil Azman, Ambiyar, Wakhinuddin Simatupang, Arwizet Karudin dan Oskah Dakhi (2020). Link And Match Policy In Vocational Education To Address The Problem Of UnemploymenT.
[2] Chusnu Syarifa Diah Kusuma (2019) MICE- MASA DEPAN BISNIS PARIWISATA INDONESIA Hal. 52-62
[3] Elijah Cheruiyot Korir (2013). The Role Of Service Marketing And Innovation In The Development Of Meeting, Incentives, Conventions And Exhibitions (Mice) Industry: A Case Study Of Kenyatta International Convention Centre (Kicc)
[4] Harris Pinagaran Nasution (2016). Efektivitas Program Perjalanan Insentif Lebih Berarti, Motivasi Dan
[5] Kementrian Perdagangan Republik Indonesia (2011) Potensi Industrial MICE di Indonesia. Ditjen PEN/MJL/73A/VII/2011 Edisi Juli
[6] Unik Desthiani Suwandi (2019). MICE (MEETING, INCENTIVE, CONVENTION, EXHIBITION) membahas tentang ruang Lingkup MICE, Pengertian MICE, Bentuk MICE, Perkembangan MICE, Bisnis MICE Event Organizer, Proposal dan Sponsorship, Laporan Kegiatan MICE
Published
2022-06-01
How to Cite
Alfata, A., Malihah, E., & Andari, R. (2022). LINKED AND MATCH: PEMBELAJARAN INCENTIVE TOUR DAN KEBUTUHAN INDUSTRI MICE. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(1), 4649-4656. https://doi.org/10.47492/jip.v3i1.1671
Section
Articles