TREN WISATA HOROR DIKALANGAN GENERASI Z

  • Jovan Abdul Asyraf Sekolah Tinggi Pariwisa1Departemen Magister Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesiata Mataram
  • Elly Malihah Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia.
  • Rini Andari Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia.
Keywords: Tren Wisata, Horor, Generasi Z

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Perkembangan tren wisata horor dikalangan Generasi Z di Kota Bandung.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, untuk menyajikan gambaran lengkap tentang Tren Wisata Penelusuran Destinasi Dark Tourism oleh Generasi Z di Kota Bandung. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana Tren Wisata Penelusuran Destinasi Dark Tourism oleh Generasi Z di Kota Bandung sebagai media mengenal sejarah suatu destinasi. Penelitian ini dilakukan dengan membahas Pariwisata, Dark Tourism, Ghost Tour, Sejarah, New Media, dan Generasi Z dengan studi kasus di Kota Bandung.

References

Dini Rahmawati, (2018). Potensi Dark Tourism di Bandung. Jurnal Media Wisata (2018) Vol 6, No. 1.
[2] Darmawan, F., Mellina, N., & P. Mbulu, Y. (2018). Analisis Lawang Sewu sebagai Destinasi Dark Tourism terhadap Pengalaman Wisatawan Nusantara (Studi Kasus Bangunan Bersejarah Lawang Sewu). Journal of Tourism Destination and Attraction, 6(1), 1-14.
[3] Jovan Abdul Asyraf, (2022). The Role of Instagram Media in Branding Destinations Among Youth in Bukittinggi City. Journal of Humanities and Sosial Studies (2022), Vol 6, No. 2.
[4] Press Stone, P.R. 2005. Consuming Dark Tourism: a call for research. e-Review of Tourism Research (eRTR), 3(5):109-117.
[5] Situmorang, J. R. (2012). New media era because the Internet is very different from the previous media. At the beginning, the Jurnal Administrasi Bisnis (2012), Vol.8, No.1: hal. 73–87
[6] Flew, Terry. 2005. New Media. Oxford University Press
[7] D. Buhalis, Strategis pemanfaatan teknologi informasi dalam industri pariwisata. Manajemen Pariwisata, 19(5), 409-421, 1998.
[8] Timm Knudsen, Britta. 2011. “Thanatourism: Witnessing Difficult Pasts.” Tourist Studies 11(1):55–72.
[9] Biran, Avital, Yaniv Poria, and Gila Oren. 2011. “Sought Experiences at (Dark) Heritage Sites.” Annals of Tourism Research 38(3):820– 41.
[10] Light, Duncan. 2017. “Progress in Dark tourism and Thanatourism Research: An Uneasy Relationship with Heritage Tourism.” Tourism Management 61:275–301.
[11] Farmaki, Anna. 2013. “Dark tourism Revisited: A Supply/Demand Conceptualisation.” International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research 7(3):281–92.
[12] Janianton Damanik. 2012. Tipologi Dark Tourism. Jakarta: Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
[13] Garcia, B.R. 2012 Management Issues in Dark Tourism Attraction: The Case of Ghost Tours in Edinburgh and Toledo. Journal of Unconventional Parks, Tourism & Recreation Research. 4. 14 – 19.
Published
2022-06-01
How to Cite
Asyraf, J. A., Malihah, E., & Andari, R. (2022). TREN WISATA HOROR DIKALANGAN GENERASI Z. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(1), 4313-4318. https://doi.org/10.47492/jip.v3i1.1637
Section
Articles