BAURAN PEMASARAN SAMBAL HIYUNG

  • Cindy Cindy Fakultas Pariwisata, Universitas Pelita Harapan
  • Wulanmeiaya Wowor Fakultas Pariwisata, Universitas Pelita Harapan
Keywords: Product, Place, Price, Promotion

Abstract

Sambal Hiyung merupakan salah satu produk olahan dari cabai hiyung yang termasuk salah satu cabai terpedas di Indonesia bahkan pernah masuk kedalam daftar 10 cabai terpedas di dunia karena tingkat kepedasan dari cabai hiyung itu sendiri 17X lebih pedas daripada cabai pada umumnya. Permasalahan yang dialami oleh Sambal Hiyung sendiri dalam hal ini masih belum tercapainya target penjualan dari Sambal Hiyung selama 6 bulan terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara memproduksi Sambal Hiyung, cara mendistribusikan Sambal Hiyung, cara menentukan harga Sambal Hiyung, dan cara mempromosikan Sambal Hiyung. Metode survey digunakan di dalam penelitian ini. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen kuesioner dengan menyebarkan kepada 100 konsumen yang pernah melakukan pembelian Sambal Hiyung di kota Tangerang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sambal Hiyung diproduksi dengan menggunakan cabai hiyung asli yang diambil dari Desa Hiyung dengan dua varian. Sambal Hiyung didistribusikan melalui media online baik dari marketplace maupun dari media sosial Sambal Hiyung. Harga Sambal Hiyung ditentukan berdasarkan harga sambal lain yang menjadi saingan dari Sambal Hiyung. Promosi dari Sambal Hiyung dilakukan melalui social media yaitu Instagram dan Shopee dengan memanfaatkan Instagram Ads serta Shopee Ads

References

[1] Antara. (2021). Spicy food lovers, try spiciest bird’s eye Hiyung chili. Retrieved from GEtnews website: https://www.getnews.id/spicy-food-lovers-try-spiciest-birds-eye-hiyung-chili/
[2] Atmoko, T. P. H. (2018). Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Di Cavinton Hotel Yogyakarta. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 1(2), 83–96. https://doi.org/10.17509/jithor.v1i2.13769
[3] Fitriyanti, S. (2019). Analisis Potensi Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Hiyung Kabupaten Tapin. Kebijakan Pembangunan, 14(1), 55–62.
[4] Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). The Biodiversity of Flora in Indonesia. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 5(2), 187–198. https://doi.org/10.19081/jpsl.5.2.187
[5] Philip Kotler, G. A. (2018). Principles of Marketing-Pearson (2018).
[6] Siboro, T. D. (2019). Manfaat keanekaragaman hayati terhadap lingkungan. Jurnal Ilmiah Semantek, 3(1), 3–6.
[7] Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[8] Suyanto, S. (2018). Pemanfaatan Riset Biodiversitas Dalam Pendidikan Biologi Dan Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di Era Teknologi 4.0. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2018, 9(2).
[9] Times, T. S. (2017). South Kalimantan village home to Indonesia’s hottest chilli. Retrieved from The Strait Times website: https://www.straitstimes.com/lifestyle/food/south-kalimantan-village-home-to-indonesias-hottest-chili
[10] Tsuraya, A. F. G., Riyanto, P., Widyawati, & Witjahyo, B. (2018). Hubungan Mengonsumsi Makanan Olahan Cabai. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 1122–1128.
Published
2022-04-12
How to Cite
Cindy, C., & Wowor, W. (2022). BAURAN PEMASARAN SAMBAL HIYUNG. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(11), 3805-3816. https://doi.org/10.47492/jip.v2i11.1436
Section
Articles