UPAYA APOTEKER KOMUNITAS DALAM PENGENDALIAN INFEKSI COVID-19: TINJAUAN LITERATUR
Abstract
Infeksi COVID-19 pertama kali dilaporkan di China pada Desember 2019 yang kemudian dinyatakan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Virus ini terbukti sangat menular dan mengakibatkan masalah pernapasan yang dapat mengancam jiwa. Pelayanan kefarmasian merupakan andalan penting dalam kesehatan masyarakat dan memiliki potensi yang cukup besar untuk memerangi pandemi COVID-19. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai upaya apoteker komunitas dalam menghambat penyebaran infeksi COVID-19. Pencarian literatur dilakukan melalui database PubMed menggunakan metode PICO (Population/Problem, Intervention, Compare, Outcome) dengan P: infection COVID-19, I: Controlling COVID-19, O: Community Pharmacists’ Efforts. Diperoleh sebanyak 331 artikel dengan tahun terbit 2019-2021 dan 7 diantaranya memenuhi kriteria penelitian. Dari penelusuran literaratur diketahui bahwa upaya apoteker komunitas dalam menanggulangi infeksi COVID-19 diantaranya adalah menyediakan HCPs (Health Care Provider) yang dapat diakses, memastikan stok dan akses ke obat-obatan, menjamin ketersediaan obat penyakit kronis, home care, edukasi pasien, sanitasi ruangan apotek, skrining pasien COVID-19, vaksinasi, meluruskan kesalahpahaman (mitos), memberikan dukungan psikologis, farmakovigilans di tingkat komunitas, dan mengontrol penggunaan suplemen makanan.
References
[2] Badreldin, H. A. et al. (2020) ‘Pharmacists roles and responsibilities during epidemics and pandemics in Saudi Arabia : An opinion paper from the Saudi Society of clinical pharmacy’, Saudi Pharmaceutical Journal, 28(8), pp. 1030–1034. doi: 10.1016/j.jsps.2020.07.002.
[3] Bluml, B. M. et al. (2014) ‘Improving outcomes for diverse populations disproportionately affected by diabetes : Final results of Project IMPACT : Diabetes’, Journal of the American Pharmaceutical Association: Practical Pharmacy Edition, 54(5), pp. 477–485. doi: 10.1331/JAPhA.2014.13240.
[4] Elbeddini, A. et al. (2020) ‘Pharmacists and COVID-19’, 3, pp. 1–4.
[5] Kretchy, I. A., Asiedu-danso, M. and Kretchy, J. (2020) ‘Medication management and adherence during the COVID-19 pandemic: Perspectives and experiences from low-and middle-income countries’, Research in Social and Administrative Pharmacy 17 (2021) 2023–2026.
[6] Li, H. et al. (2020) ‘Research in Social and Administrative Pharmacy Fighting against COVID-19 : Innovative strategies for clinical pharmacists’, Research in Social and Administrative Pharmacy, (April), pp. 1–6. doi: 10.1016/j.sapharm.2020.04.003.
[7] Mallhi, T. H. et al. (2020) ‘Multilevel Engagements of Pharmacists During the COVID-19 Pandemic : The Way Forward’, 8(December), pp. 1–14. doi: 10.3389/fpubh.2020.561924.
[8] Pesulima, T. L. and Hetharie, Y. (2020) ‘S a s i’, 26(28), pp. 280–285.
[9] Sum, Z. and Ow, C. (2020) ‘Community Pharmacy Response to Infection Control during COVID-19 . A Cross-Sectional Survey’, Research in Social & Administrative Pharmacy. doi: 10.1016/j.sapharm.2020.06.014.
[10] Zheng, S. et al. (2021) ‘Research in Social and Administrative Pharmacy Recommendations and guidance for providing pharmaceutical care services during COVID-19 pandemic : A China perspective’, Research in Social and Administrative Pharmacy, 17(1), pp. 1819–1824. doi: 10.1016/j.sapharm.2020.03.012.
Copyright (c) 2022 Jurnal Inovasi Penelitian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.