FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA SERVICE PT. AGUNG AUTOMALL CABANG JAMBI

  • Ulfa Monalisa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, Indonesia
  • Subakir Subakir Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, Indonesia
  • Renny Listiawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi, Indonesia
Keywords: Perilaku Tidak Aman, Motivasi, Pengetahuan, Sikap

Abstract

Perilaku tidak aman adalah perbuatan berbahaya dari manusia atau pekerja yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor internal seperti sikap dan tingkah laku yang tidak aman, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, penurunan konsentrasi, kurang adanya motivasi kerja, kelelahan dan kejenuhan. Faktor risiko yang mempengaruhi lingkungan tidak aman diantaranya : alat pelindung diri yang tidak efektif, pakaian kerja yang kurang cocok, bahan-bahan yang berbahaya, dan alat atau mesin yang tidak efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sample penelitian ini adalah karyawan dibagian service PT. Agung Automall Cabang Jambi sebanyak 47 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diketahui sebanyak 63,8% memiliki motivasi kurang, 57,4% memiliki pengetahuan rendah, 63,8% memiliki sikap negatif dan 51,1% memiliki perilaku tidak aman. Hasil analisis bivariat diketahui ada hubungan yang signifikan antara motivasi p-value  0,027, pengetahuan p-value 0,028, sikap p-value 0,013 terhadap perilaku tidak aman pada pekerja service di PT. Agung Automall Cabang Jambi tahun 2021. Disarankan bagi perusahaan hendaknya memberikan reward kepada pekerja yang patuh menggunakan APD, memberikan penyuluhan tentang dampak perilaku tidak aman sebagai sumber informasi bahwa kecelakaan kerja mempengaruhi produktivitas dari perusahaan.

References

Amris, D., & Putri, H. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Keselamatan Pada Pekerja Bengkel Las di Wilayah Pejompongan Kelurahan Bendungan Hilir Jakarta Pusat Tahun 2016. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Univeristas Esa Unggu, 1–13.
[2] Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan kesehatan kerja di industry. Graha Ilmu :Yogyakarta.
[3] Aswar, E., Asfian, P., & Fachlevy, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Mobil Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 1(3), 185957.
[4] Azwar, S. (2010). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
[5] BPJS. (2018). Angka Kecelakaan Kerja Cenderung Meningkat, BPJS Ketenagakerjaan Bayar Santunan Rp1,2 Triliun.
[6] Deviani D.A, Ardyanto D, B. H. (2015). Analysis Of Individual Factors With Unsafe Action Toward The Production Workers Of A Chemical Industry In Gresik Indonesia. International Journal of Technology Enhancements and Emerging Engineering Research. Surabaya : UNAIR.
[7] Gunawan, I., & Mudayana, A. A. (2016). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Bagian Produksi Pt. Katingan Indah Utama, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Unnes Journal of Public Health, 5(4), 336. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i4.12421
[8] Helliyanti P. (2009). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman di Dept. Utility and Operation, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Divisi Bogasari Flour Mills Tahun. Universitas Indonesia.
[9] Hutaganol, F. (2012). Penyebab Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
[10] ILO. (2018). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. Jakarta: ILO.
[11] Irzal. (2016). Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Edisi I- Jakarta.Kencana.hal 33.
[12] Konradus, D. (2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Membangun SDM Pekerja yang Sehat, Produktif dan Kompetitif. Edisi Revisi. Jakarta: Bangka Adinatha.
[13] Rukmana, Y. L. A., Nurullita, U., & Wardani, R. S. (2017). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UNSAFE ACTION PADA PEKERJA BENGKEL (Studi di Bengkel Motor Sekitar UNIMUS Kecamatan Tembalang Semarang). Psychology Applied to Work: An Introduction to Industrial and Organizational Psychology, Tenth Edition Paul, 53(9), 1689–1699.
[14] Sabarofek, M. S. (2020). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Suri Toyota. Journal Of Fiscal And Regional Economy Studies, 3(2). https://doi.org/10.36805/bi.v4i2.1135
[15] Sharpe, J. (2007). Shift Work and Long Hour : Risk Business, Rock Product.
[16] Undang-undang No. 13 tahun. (2003a). Tentang Ketenagakerjaan. Pasal 77 ayat 1.
[17] Undang-undang No. 13 tahun. (2003b). Tentang Ketenagakerjaan. Pasal 77 ayat 2.
[18] Windi Mahastuti, S. and R. S. D. (2014). Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karawan Bagian Bengkel Pada Pt. Nasmoco Pemuda Semarang. Diponegoro Journal Of Social And Politic, 1–10.
Published
2022-02-28
How to Cite
Monalisa, U., Subakir, S., & Listiawati, R. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA SERVICE PT. AGUNG AUTOMALL CABANG JAMBI. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), 3391-3398. https://doi.org/10.47492/jip.v2i10.1332
Section
Articles