PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT YANG DI BERIKAN PUPUK BOKASI SLUDGE BIOGAS DENGAN LEVEL 0, 10 DAN 20 TON/HEKTAR DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

  • Ningsihyani Kuku Yowa Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
  • I Made Adi Sudarma Universitas Kristen Wira Wacana Sumba
Keywords: Rumput odot, Pertumbuhan, Defoliasi, Pakan ternak

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian penggunaan pupuk sludge biogas dengan level 0, 10 dan 20 ton/ha terhadap pertumbuhan kembali rumput Odot. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kawangu Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan alat dan bahan berupa pupuk sludge biogas, bedengan tanah ukuran 160 x 160 cm, EM4, gula, sekam, dedak, air, parang, linggis, sabit, terpal, pita ukur, timbangan, sekop, karung, ember, alat tulis, pengukur suhu lingkungan dan plat drum.  Adapun Rancangan yang di pakai untuk penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan (bedengan) terdiri dari 9 anakan/stek rumput Odot sehingga total terdapat 108 rumpun tanaman rumput odot. Perlakuan yang diberikan adalah P0 (kontrol/tanpa pupuk), P1 (pupuk sludge biogas dengan dosis 10 ton/ha) dan P2 (pupuk biogas dengan dosis 20 ton/ha). Data dianalisis menggunakan analisis of varians dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengukuran tingkat signifikansi antar perlakuan dilakukan dengan uji jarak berganda Duncan menggunakan program SPSS 18.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) pada variabel produksi berat segar dan panjang daun rumput Odot namun tidak terdapat perbedaan nyata pada variabel tinggi tanaman rumput Odot. Disimpulkan bahwa penggunaan pupuk bokashi sludge biogas pada tanaman rumput Odot pada pemberian level 20 ton/ha mampu memberikan hasil terbaik.

References

[1] F. Akhsan, Sukriandi, A. F. K. Amris, and M. Irmansyah, 2020 “Pengaruh Pupuk Organik Cair dengan Konsentrasi Urin dan MOL Berbeda terhadap Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott),” JSTP, vol. 2, no. 1, pp. 13–18, doi: 10.31605/jstp.v2i1.815.
[2] M. Hambakodu, 2021 “Produksi , komposisi botani dan kapasitas tampung padang penggembalaan alam Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur,” in The 2nd Conference of Applied Animal Science , pp. 112–117.
[3] S. M. Sada, B.B. Koten, B. Ndoen, A. Paga, P. Toe, R. Wea dan Ariyanto, 2018 “Pengaruh Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan Baku Keong Mas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Hijauan Pennisetum purpureum cv. Mott,” J. Ilm. Inov., vol. 18, no. 1, pp. 42–47, doi: 10.25047/jii.v18i1.846.
[4] D. Yanti, Santosa, E. G. Ekaputra, Mislaini, O. C. Chatib, and F. Irsyad, , 2019. “‘Pemanfaatan Sludge Hasil Ikutan Biogas Dari Kotoran Sapi Untuk Pembuatan Kompos,’” J. Hilirisasi IPTEKS, vol. 2, no. 2, pp. 106–112,
[5] T. Sulaiman, W. A. Dwatmadji. Suteky, 2018 “Pengaruh Pemberian Pupuk Feses Sapi dengan Dosis yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) di Kabupaten Kepahiang,” JSPI, vol. 13, no. 4, pp. 365–376, doi: https://doi.org/10.31186/jspi.id.13.4.365-376.
[6] D. P. Rukaman Dewi, 2017 “Produksi Rumput (Pennisetum purpureum cv. Mott) Defoliasi I Pertama Dengan Jenis Pupuk Yang Berbeda,” AVES J. Ilmu Peternak., vol. 11, no. 2, p. 7, doi: 10.35457/aves.v11i2.280.
[7] Y. M. Yusrizal and I. Refkikan, 2020, “Pengaruh Jenis Amelioaran Dan Dosis Pupuk Serbaguna (AGRODYKE) pada Pertumbuhan Rumput Gajah Odot (Pennisetum Purpureum CV. Mott) Dilahan Gambut.,” J. Agrotek Lestari, vol. 6, no. 1, pp. 8–15,.
[8] R. D. Lasamadi, S. S. Malalantang, . R. ., and S. D. Anis, 2013 “Pertumbuhan Dan Perkembangan Rumput Gajah Dwart (Pennisetum purpureum cv. Mott) Yang Diberi Pupuk Organik Hasil Fermentasi EM4,” ZOOTEC, vol. 32, no. 5, doi: 10.35792/zot.32.5.2013.984.
[9] A.Y.B. Sawula, I.M.A. Sudarma, dan D.U. Pati, 2021 “Pengaruh Pemberian Pupuk Sludge Biogas Dengan Level 0, 20 dan 40 ton/hektar Terhadap Pertumbuhan Rumput Odot di Kabupaten Sumba Timur,” Prosiding Seminar Nasional HPPM, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, 23 November 2021, halaman 152-165.
[10] S. D. Anis and C. L. Kaunang, 2017 “Pengaruh Tinggi Dan Jarak Waktu Pemotongan Rumput Gajah Dwart (pennisetum purpureum cv. Mott) Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dan Produksi Bahan Kering,” vol. 37, no. 1, pp. 116–122,
[11] J. Daryatmo, W. W. Mubarokah, dan Budiyanto, 2019, “Pengaruh Pupuk Urea Terhadap Produksi dan Pertumbuhan Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. mott),” JIPVT, vol. 9, no. 2, p. 62-66.
[12] D. Kusdiana, I. Hadist, and E. Herawati, , 2017 “Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Tinggi Tanaman Dan Berat Segar Perrumpun Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. mott),” JANHUS J. Ilmu Peternak. J. Anim. Husb. Sci., vol. 1, no. 2, p. 32, doi: 10.52434/janhus.v1i2.245.
[13] K.L. Paraing, I.M.A. Sudarma, dan D.U. Pati, 2021 “Produktivitas Rumput Odot Yang diberikan Pupuk Bokashi o, 10, dan 20 ton/hektar di Kelurahan Kawangu,” Prosiding Seminar Nasional HPPM, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang, 23 November 2021, halaman 140-151.
Published
2022-03-30
How to Cite
Yowa, N., & Sudarma, I. M. (2022). PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT YANG DI BERIKAN PUPUK BOKASI SLUDGE BIOGAS DENGAN LEVEL 0, 10 DAN 20 TON/HEKTAR DI KABUPATEN SUMBA TIMUR. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(11), 3659-3664. https://doi.org/10.47492/jip.v2i11.1299
Section
Articles