PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA MANGROVE BAGI KELOMPOK TANI SIDO DADI MAJU DESA PASARBANGGI REMBANG MENUJU DESA EKOWISATA

  • Tri Retnaningsih Soeprobowati Universitas Diponegoro, Semarang
  • Hartuti Purnaweni Universitas Diponegoro, Semarang
  • Sudarno Sudarno Universitas Diponegoro, Semarang
  • R B Sularto Universitas Diponegoro, Semarang
Keywords: Mangrove, Pasarbanggi, Pendampingan, Budidaya

Abstract

Pasarbanggi Rembang memiliki ekosistem mangrove yang relative stabil sebagai hasil penghijauan yang telah dilakukan sejak 50 tahun lalu. Fungsi utama mangrove sebagai penahan abrasi dan penahan gelomang laut telah berkembang dengan baik sehingga Desa Pasarbanggi terlindung dari gerusan air laut.Tingginya kesadaran masyarakat dalam konservasi mangrove mememrlukan landasan ilmiah dan pengetahuan yang praktis agar mudah dalam implementasinya. Salah satu tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pendampingan dan pembinaan terhadap kelompok tani Sido Dadi Maju Pasarbanggi Rembang dalam budidaya mangrove. Budidaya di ekosistem mangrove memerlukan pemahaman karakteristik abiotik, biotik dan kultur (kebiasaan).  Kegiatan dilakukan dengan survey lapang, interview dan FGD. Masyarakat Pasarbanggi Rembang memerlukan pengkayaan pemahaman dan informasi agar budidaya tanaman mangrove yang selama ini telah dilakukan dapat lebih optimal dengan hasil lebih produktif. Dalam era pandemic Covid-19, perlu diversifikasi budidaya yang semula pengembangan pembibitan mangrove, ditambah dengan budidaya mangrove dalam pot sebagai tanaman hias. Selain sebagai upaya konservasi, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat

References

[1] Agussalim, A. dan Hartoni. “Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin”. Maspari Journal (Juli 2014), 6 No 2: 148-157. https://ejournal.unsri.ac.id
[2] Arida, I.N.S. “Ekowisata pengembangan, partisipasi local,dan tantanganekowisata”. Cakra Press – Fakultas Pariwisata Universitas Udayana. (2017). 170 hal.https://simdos.unud.ac.id
[3] Auliyani, D.; Hendarto, B.; dan Kismartini. “Pengaruh Rehabilitasi Hutan Mangrove terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Rembang”. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (2016). http://eprints.undip.ac.id/40684/
[4] BLH (Balai Lingkungan Hidup). “Laporan Akhir Perencanaan Penyusunan Masterplan Hutan Wisata Mangrove Dukuh Kaliuntu Desa Pasarbanggi Rembang”. Balai Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang. (2016).
[5] Butcher ,J. “Ecotourism, NGO’s, and Development: A Critical Analysis”. New York: Routledge. (2007). https://doi.org/10.1080/13683500802420477
[6] Chuang, S.T “Rural Tourism: Perspective from Social Exchange Theory”. Social Behavior and Personality Journal. 2010. 8(10): 1313. https://doi.org/10.2224/sbp.2010.38.10.1313
[7] Djamaluddin, R. “Mangrove biologi, ekologi, rehabilitasi, dan konservasi”. Unsrat Press. (2018). 251 hal. http://repo.unsrat.ac.id/id/eprint/2658
[8] Departemen Kebudayaan dan Pariwisata – WWF, (2009). Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. (2009). http://awsassets.wwf.or.id › downloads › wwf_ind.
[9] Duke, N.; Kathiresan, K.; Salmo III, S.G.; Fernando, E.S.; Peras, J.R.; Sukardjo, S.; and Miyagi ,T. “Rhizophora mucronata. The IUCN Red List of Threatened Species” 2010: e.T178825A7618520. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2010-2.RLTS.T178825A7618520.en
[10] Fennell, D.A. Ecotourism: An Introduction. Edisi Kedua. New York: Routledge. (2003).
[11] Fernando, N.A. “Rural Development Outcomes and Drivers: An Overview and Some Lessons”. Phillipines. Asian Development Bank. (2008).
[12] Hill, J. and Gale, T. “Ecotourism and Environmental Sustainability: Principles and Practice”. Burlington: Ashgate. (2009).
[13] Joandani, G.K.; Pribadi, R.; Suryono, C.A. “Kajian Potensi Pengembangan Ekowisata Sebagai Upaya Konservasi Mangrove Di Desa Pasar Banggi, Kabupaten Rembang”. Journal of marine Research 2019 8(1): 117-126. https://ejournal3.undip.ac.id
[14] Kesemat. “Bibit Mangrove dan Perbandingannya dengan Propagul”. 2009. http://kesemat.blogspot.com/2009/05/ini-dia-daur-hidup-mangrove-dari- kecil.html#more diakses 3 September 2021
[15] KKBPRI (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Repiblik Indonesia.) “Pengelolaan Ekosistem mangrove berkelanjutan”. (2018).
[16] Novianti, D. “Strategi Pengembangan Mangrove Dalam Mendukung Pembangunan Ekowisata di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal Politik Pemerintahan, Volume 9 No. 1, Agustus 2013:155–164.
[17] Muklisi. “Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau”. J. Manusia & Lingkungan (Januari 2017) 24(1): 23-30. https://doi.org/10.22146/jml.22939
[18] Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031.
[19] Soeprobowati, T.R., Purnaweni, H., dan Sudarno. “Pengelolaan Ekosistem Mangrove Desa Pasarbanggi Rembang Menuju Desa Ekowisata”. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat UNDIP 2020: 369-376. http://proceedings.undip.ac.id
[20] Peraturan Desa Pasar Banggi No. 03 Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang
[21] Surat keputusan BLH Kabupaten Rembang Nomor 660.1/18/2013 dan 660.1/19/2013, terbentuklah kelompok peduli mangrove
[22] Tanaya, D.R. dan Rudiarto, I. “Potensi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di kawasan Rawapening, Kabupaten Semarang”. Jurnal Teknik PWK 3(2014): 71-81. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/4389
[23] Umam, K., Sudiyarto, dan Winarno, S.T. Strategi PengembanganEkowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Jurnal AGRARIS (Januari 2015) 1 1: 32-42. https://journal.umy.ac.id/index.php/ag/article/view/1151
Published
2021-09-26
How to Cite
Soeprobowati, T., Purnaweni, H., Sudarno, S., & Sularto, R. B. (2021). PENINGKATAN PEMAHAMAN BUDIDAYA MANGROVE BAGI KELOMPOK TANI SIDO DADI MAJU DESA PASARBANGGI REMBANG MENUJU DESA EKOWISATA. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 481-490. https://doi.org/10.47492/eamal.v1i3.903
Section
Articles