PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PELAKU WISATA DESA WISATA NYARAI LUBUK ALUNG SUMATERA BARAT

  • Rahmi Fadilah Departemen Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia
  • Vischa Mansyera Pratama Departemen Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia
  • Honesty Yonanda Ayudia Departemen Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Keywords: Program Kemitraan Masyarakat, Desa Wisata Nyarai, Pelatihan, Bahasa Inggris

Abstract

Desa Wisata Nyarai terletak di Nagari Salibutan Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat. Desa ini dinobatkan sebagai 75 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Berdasarkan lokasi dan potensi desa wisata, Desa Wisata Nyarai berpeluang menerima wisatawan mancanegara. Permasalahan yang dihadapi oleh Pokdarwis Desa Wisata Nyarai adalah kurang siapnya sumberdaya untuk mengahadapi turis asing dalam kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dan tidak adanya pemahaman terkait budaya yang berbeda (cross culture) yang mungkin masuk ke desa wisata. Sebagai solusi dari permasalahan tersebut perlu diadakan pelatihan terkait peningkatan kemampuan Bahasa Inggris bagi pelaku wisata dan pengetahuan terkait fenomena budaya asing yang berbeda di lingkungan desa wisata. Kegiatan dilakukan melalui diskusi, ceramah, dan praktek langsung dilapangan. Kegiatan dimulai dengan persiapan, pelaksanaan, dan diakhir dengan evaluasi untuk keberlanjutan. Sebagai kesimpulan masyarakat merasakan ada penambahan pengetahuan dan menyarankan adanya keberlanjutan dari program.

References

[1] Arliman S, L. (2018). Peran Investasi dalam Kebijakan Pembangunan Ekonomi Bidang Pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 20(2), 273–294. https://doi.org/10.24815/kanun.v20i2.10081
[2] Febriani, M. F., & . A. (2018). Keterlibatan Masyarakat dalam Pengembangan Objek Wisata Di Kecamatan Lubuk Alung dan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman (Studi Kasus: Air Terjun Nyarai, Tapian Puti dan Rumah Pohon Manang). Jurnal Buana, 2(1), 205. https://doi.org/10.24036/student.v2i1.65
[3] Ferniza, H. (2017). Antara Potensi dan Kendala Dalam Pengembangan Pariwisata di Sumatera Barat. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 13(1), 56–66.
[4] Iriance. (2018). Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Lingua Franca dan Posisi Kemampuan Bahasa Inggris Masyarakat Indonesia Diantara Anggota MEA. Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar, 9(0), 776–783. https://jurnal.polban.ac.id/index.php/proceeding/article/view/1149/944
[5] Kartika, D., Irma, I., & Immerry, T. (2022). Pendampingan Mitra Wisata Air Terjun Lubuk Nyarai Untuk Meningkatkan Identitas dalam Bidang Hospitality Berstandarkan Internasional. International Journal of Community Service Learning, 6(3), 279–285. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v6i3.49385
[6] Menggo, S., Su, Y. R., & Taopan, R. A. (2022). Pelatihan Bahasa Inggris Pariwisata Di Desa Wisata Meler. Jurnal Widya Laksana, 11(1), 85. https://doi.org/10.23887/jwl.v11i1.34908
[7] Mis, M. A. (2010). Lingua franca di sarawak: Aplikasi teori pilihan bahasa. GEMA Online Journal of Language Studies, 10(2), 97–116.
[8] Rahman, Y., & Nugroho, P. (2017). Perubahan Perilaku Ekonomi Masyarakat Sebagai Dampak Pengembangan Pariwisata Alam Perdesaan : Studi Kasus Pemandu Wista Air Terjun Nyarai Kecamatan Lubuk Alung, provinsi Sumatera Brat. Journal of Science and Applicative Technology, 7–18.
Published
2023-11-29
How to Cite
Fadilah, R., Pratama, V., & Ayudia, H. (2023). PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI PELAKU WISATA DESA WISATA NYARAI LUBUK ALUNG SUMATERA BARAT. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 271-278. https://doi.org/10.47492/eamal.v3i3.2884