PROGRAM PENGUATAN PSIKOLOGIS SANTRI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI PESANTREN MELALUI SOSIALISASI SANTRI MILENIAL ANTI BULLYING

  • Wafiyatu Maslahah Universitas Islam Raden Rahmat Malang
  • Rr. Hesti Setyodyah Lestari Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Keywords: Sosialisasi Santri Anti Bullying

Abstract

Pondok Pesantren Assalam Jambewangi memiliki santri putra dan putri yang mayoritas berusia 12-18 tahun. Para santri memiliki latar belakang keluarga dan daerah yang berbeda-beda. Kehidupan sosial mereka harus dilakukan dengan jauh dari pantauan orang tua. Interaksi yang terjadi memerlukan filter yang kuat supaya tidak terjadi bullying di pesantren. Seluruh pihak pesantren menyadari pentingnya sosialisasi sebagai bekal pengetahuan santri dan filter untuk tidak melakukan bullying di pesnatren. Kegiatan sosialisasi ini juga merupakan upaya yang dilakukan untuk mewujudkan pesantren ramah anak. Pesantren yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk belajar para santri. Kegiatan sosialisasi mendapatkan dukungan dari seluruh warga pesantren yang secara keseluruhan ikut hadir dan mensukseskan acara tersebut. Adanya kegiatan sosialisasi juga mendapat antusiasme yang tinggi dari para santri serta ustadz/ustadzah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaa kepada pemateri. Hal tersebut merupakan wujud respon yang aktif dan interaktif serta perhatian santri ketika mendapatkan pengetahuan mengenai santri milenial anti bullying.

References

[1] Afriyeni, N. (2017). Perundungan maya (Cyber Bullying) pada remaja awal. Jurnal Psikologi Insight, 1(1), 25-39.
[2] Bastomi, H., & Hidayah, S. N. M. (2019). Fenomena Perundungan Di Sosial Media: Telaah Dampak Perundungan Bagi Remaja. AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 6.
[3] Ernawati, E. (2018). Sosialisasi meningkatkan kesadaran santri terhadap tindakan bullying di pesantren. ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(02), 38-44.
[4] Hamidah, M. (2020). Religiusitas dan Perilaku Bullying Pada Santri Di Pondok Pesantren. Psycho Holistic, 2(1), 141-151.
[5] Hidayat, T., Rizal, A. S., & Fahrudin, F. (2018). Peran Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 461-472.
[6] Khoironi, M., & Sari, S. D. (2021, August). BENTUK PERUNDUNGAN SIBER (CYBERBULLYING) DI KALANGAN REMAJA DALAM MEDIA SOSIAL TIKTOK: TINJAUAN LINGUISTIK YURIDIS. In Proceeding of Conference on Law and Social Studies.
[7] Nugroho, S., Handoyo, S., & Hendriani, W. (2020). Identifikasi Faktor Penyebab Perilaku Bullying Di Pesantren: Sebuah Studi Kasus. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 17(2), 1-14.
[8] Putri, F. R. (2018). Hubungan pola asuh otoriter terhadap perilaku perundungan pada remaja. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan), 5(2), 101-108.
[9] Tang, I., Supraha, W., & Rahman, I. K. (2020). Upaya mengatasinya perilaku perundungan pada usia remaja. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 14(2), 93-101.
[10] Theodore, W., & Sudarji, S. (2020). Faktor-Faktor Perilaku Perundungan pada Pelajar Usia Remaja di Jakarta. Psibernetika, 12(2).
[11] Wardhana, K. (2015). Buku Panduan Melawan Bullying. Layanan Pengaduan KPPPA.
[12] Winarni, I., & Lestari, R. (2016). Eksplorasi Fenomena Korban Bullying Pada Kesehatan Jiwa Remaja Di Pesantren. Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal of Nursing Science, 4(2), 99-113.
[13] Yuhbaba, Z. N. (2019). Eksplorasi Perilaku Bullying di Pesantren. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi, 7(1), 63-71.
Published
2022-05-25
How to Cite
Maslahah, W., & Lestari, R. (2022). PROGRAM PENGUATAN PSIKOLOGIS SANTRI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DI PESANTREN MELALUI SOSIALISASI SANTRI MILENIAL ANTI BULLYING. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 1459-1472. https://doi.org/10.47492/eamal.v2i2.1713
Section
Articles